(Minghui.org) Zhuang Xueqin, seorang warga dari Kota Lianyunggang berusia 52 tahun, secara ilegal dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Pengadilan setempat berdasarkan interpretasi Hukum Pidana Pasal 300 yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung pada bulan November 1999, memvonis Zhang, empat bulan setelah penganiayaan Falun Gong dimulai. Statuta tersebut menyatakan bahwa semua orang yang berlatih atau memperkenalkan Falun Gong harus dituntut seberat-beratnya, dan menyatakan latihan tersebut sebagai “sesat.”

Penasihat hukum Zhang berargumen bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat. Statuta 1999 itu direvisi oleh statuta baru yang mulai efektif pada tanggal 1 Februari 2017. Statuta baru itu tidak menyebutkan Falun Gong dan menekankan bahwa dakwaan apa pun terhadap siapa pun yang mempraktikkan aliran sesat harus memiliki dasar hukum yang kuat.

Pengadilan tinggi setempat menemukan bahwa pengadilan lebih rendah menyebutkan dasar hukum yang salah, menyatakan statuta yang lama telah habis masa berlakunya. Namun, pengadilan lebih tinggi menegakkan putusan dengan menyatakan bahwa statuta terbaru dan fakta tidak ada satu pun dari kedua hukum konstitusi itu yang bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan hukuman.

Disidangkan Secara Diam-Diam

Zhang dilaporkan karena memberitahu orang-orang mengenai Falun Gong pada tanggal 18 April 2016. Dia ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Cabang Haizhou pada tanggal 3 Mei dan sejak itu ditahan di Pusat Penahanan Lianyunggang. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita barang-barang pribadinya.

Kejaksaan Distrik Haizhou melayangkan tuntutan terhadap Zhang pada bulan Agustus. Dia disidangkan oleh Pengadilan Distrik Haizhou tanpa kehadiran keluarganya pada tanggal 11 November 2016. Pengadilan menjatuhkan hukuman terhadapnya pada tanggal 16 Februari 2017.

Kunjungan Keluarga Ditolak

Putri Zhang berulang-ulang menghubungi polisi, kejaksaan, dan pengadilan distrik setempat untuk mencari tahu kondisi ibunya. Mereka memberitahu putrinya agar menunggu kabar di rumah.

Dia tidak tahu bahwa ibunya telah dihukum tiga tahun penjara sampai tanggal 17 Februari 2017. Saat dia menanyakan kepada seorang petugas polisi kenapa keluarganya tidak diberitahu mengenai persidangan ibunya, namun petugas tertawa dan berkata, “Menurut hukum tidak perlu memberitahu pihak keluarga mengenai persidangan. Kami bisa melakukan apa pun yang kami inginkan. Jangan mencoba untuk mencari kesalahan pemerintah. Kamu pasti gagal.”

Putri Zhang bersama penasihat hukumnya pergi ke Pusat Penahanan Lianyunggang pada tanggal 30 Maret untuk membahas naik banding dengan Zhang. Putrinya tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan ibunya. Seluruh keluarganya tidak diberikan hak kunjungan sejak penangkapannya.

Putusan Pengadilan Tinggi Masih Tanpa Dasar Hukum

Zhang menyewa pengacara untuk mengajukan banding untuknya. Penasihat hukumnya bertemu dengan hakim pengadilan tinggi pada pagi hari, 4 Mei dan mengunjungi Zhang pada sore hari. Pengacara memberitahu Zhang bahwa pengadilan tinggi tidak akan mempelajari kasusnya. Pada tanggal 4 Mei adalah juga pertama kali bagi putrinya mengetahui putusan tersebut.

Pada tanggal 7 Juni, penasihat hukum memberitahu putri dari Zhang bahwa Pengadilan Tinggi Lianyunggang memperkuat putusan awal.

Putusan kontradiksi oleh pengadilan tinggi menyatakan bahwa pengadilan distrik keliru mengutip statuta versi 1999, dan memperkuat putusan awal sambil mengutip statuta versi 2017.

Penganiayaan Sebelumnya

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaannya terhadap Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999, Zhang telah sering ditahan di pusat pencucian otak setempat, karena menolak melepaskan keyakinannya.

Zhang melayangkan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin PKT Jiang Zemin pada Juni 2015 kepada Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung. Jiang Zemin yang memulai kampanye kekerasan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.

Pada Oktober 2015, Zhang ditahan selama 15 hari karena membagikan materi Falun Gong di kawasan turis di Pegunungan Yuntai.

Manfaat dari Falun Gong

Tidak lama setelah Zhang berlatih Falun Gong pada April 1998, penyakit uretritis, cystitis dan pendarahan saluran kencing disembuhkan. Dia tidak memerlukan pengobatan medis sejak saat itu.

Kepribadiannya juga berubah: dari sifat tertutup dan aneh, kini menjadi banyak berbicara dengan kakak dan abang ipar mengenai hal-hal sepele. Zhang mulai berpatokan pada prinsip Falun Gong ‘Sejati-Baik-Sabar,’ atas semua perbuatannya. Dia menjadi berpikiran terbuka, periang, dan memikirkan orang lain. Dia mengunjungi saudari iparnya untuk meminta maaf atas kelakuannya di masa lalu.

“Jika bukan karena Falun Gong, saya tidak akan bersikap begitu baik dan jujur,” kata Zhang.

Pada suatu kali, saat sedang membangun rumah, Zhang tidak sengaja menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi, yang menyetrum tangannya dan tidak bisa dilepaskan. Dia segera terpikir, sebagai seorang praktisi, dia dilindungi oleh pencipta Falun Gong. Kabel itu langsung terlepas dengan sendirinya.

Keluarga Zhang juga berterima kasih kepada Falun Gong atas manfaat yang diperoleh suami Zhang, namun dia tidak berlatih, mengatakan dia tidak terluka ketika piring semen jatuh langsung ke kepalanya. Anaknya juga menjadi sehat sejak Zhang mulai berlatih.

Pihak-pihak yang bertanggung Jawab:

Hou Yuru: Jaksa, Kejaksaan Distrik Haizou: +086-518-85571562

Chen Lidong: hakim ketua, Pengadilan Distrik Haizhou: +086-13016906200

Ni Jie: hakim ketua, Pengadilan Tinggi Lianyunggang, +086-518-85295280