Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Provinsi Jilin: Praktisi Falun Gong yang Baru Dibebaskan Mengungkapkan Penyiksaan dan Kekerasan Oleh Penjaga Pusat Tahanan dan Polisi

14 Jan. 2018

(Minghui.org) Lima penduduk di Provinsi Jilin ditangkap pada tanggal 27 November 2017, karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang ditindas oleh rezim komunis Tiongkok.

Dua dari mereka dipukuli hingga tidak bisa jalan, tetapi polisi masih mengirim mereka ke pusat tahanan setempat, di tempat itu penyiksaan dan kekerasan terhadap mereka berlanjut. Kedua praktisi ini harus dipapah pada hari pembebasan mereka. Tiga praktisi lainnya juga mengalami berbagai macam penyiksaan.

Lima penduduk Jilin tersebut termasuk empat warga Changchun (Ding Bo, Wu Yueping dan dua praktisi wanita yang namanya masih diselidiki), yang telah ditahan selama 15 hari, juga seorang warga Kota Dehui, Wang Xingxiang, yang telah ditahan selama 23 hari.

Wu

Wu dan tiga praktisi Changchun lainnya sedang berada di mobilnya ketika penangkapan berlangsung. Seorang petugas menahannya ke bawah dan menginjak punggungnya, sementara beberapa petugas lainnya memborgol tangannya ke belakang.

Semua praktisi diinterogasi di Departemen Kepolisian Kota Dehui sebelum dibawa ke Pusat Tahanan Kota Dehui malam itu.

Wu menolak bekerja sama dengan polisi dan dipaksa duduk di “kursi besi” dengan tangan diborgol ke belakang kursi.

Wu kembali menolak menjawab pertanyaan di pusat tahanan. Penjaga Li menamparnya. Ia dimasukkan ke sel isolasi selama 14 hari, di dalam sel itu ia dibelenggu ke lantai selama seminggu, diborgol selama 12 hari dan tidak diberikan selimut selama 12 hari.

Polisi menggeledah rumahnya saat ia ditahan. Istrinya sangat ketakutan sehingga penyakit jantungnya kambuh dan harus dirawat di rumah sakit.

Wu dibebaskan pada tanggal 12 Desember dan pada tanggal 18 Desember mendapatkan kembali mobilnya yang disita. Tapi polisi menolak mengembalikan laptop yang disita, mengatakan laptop itu berisi piranti lunak untuk merentas sensor internet.

Ding

Ding juga diikat ke kursi besi di departemen kepolisian. Ketika ia menolak difoto, polisi menjambak rambut dan menampar wajahnya.

Polisi muncul di rumahnya pada tanggal 1 Desember untuk menanyai orangtuanya. Tidak jelas apakah ia mendapatkan kembali barang-barang yang disita setelah dibebaskan pada tanggal 12 Desember.

Praktisi Wanita Lansia dari Changchun

Ia berusia 60 tahunan. Polisi menyeretnya keluar dari mobil dan memukulinya secara membabi buta pada tanggal penangkapan. Ia tidak bisa berjalan setelahnya.

Di departemen kepolisian, polisi mendorongnya ke lantai, menyebabkan kepalanya terantuk kursi. Akibatnya ia pingsan dan polisi memijat pelipisnya untuk menyadarkannya. Mereka kembali memaki dan memukulinya begitu ia sadar.

Di pusat tahanan, beberapa penjaga pria memegang tangan dan berusaha memaksanya memakai seragam tahanan. Mereka tidak berhenti sampai ia memperingatkan mereka telah melanggar hukum. Mereka kemudian berusaha memfotonya. Ia menolak tunduk dan tangannya dipelintir kencang. Ia berteriak kesakitan.

Penjaga juga melepaskan jaketnya hingga hanya tinggal selapis pakaian tipis di ruangan tanpa pemanas. Karena luka-luka di tangan dan kaki, ia harus berbaring di ranjang seharian. Ia juga perlu bantuan untuk pergi ke kamar kecil.

Ia kesulitan makan. Ia tidak makan apa pun dalam tiga hari pertama di tahanan dan hanya makan makanan cair selama penahanan. Keluarganya harus memapah ia ketika dibebaskan pada tanggal 12 Desember. Mereka melihat pahanya membengkak besar.

Praktisi Wanita Muda dari Changchun

Praktisi wanita lainnya dari Changchun juga dipukuli secara brutal selama penahanan. Ia kesulitan berjalan setelah itu tetapi masih dikirim ke pusat tahanan.

Di pusat tahanan, ia juga dimasukkan ke ruangan tanpa pemanas. Penjaga melukai tangannya ketika ia menolak difoto. Ia melakukan mogok makan selama tiga hari, di situ ia tidak diberikan bantal atau selimut pada malam hari.

Ia sempat pingsan pada malam ketiga dan juga mengeluarkan darah saat membuang air, yang terus berlanjut lebih dari seminggu setelah pembebasannya pada tanggal 12 Desember.

Wang

Kepala Wang Lihong dan petugas Lu memukuli Wang pada hari penangkapan. Petugas Ge Xuquan menendang punggungnya hingga ia terjatuh.

Polisi membawa Wang untuk diperiksa kesehatannya pada hari ketika empat praktisi lainnya dibebaskan. Ia menderita tekanan darah tinggi, namun polisi memaksa pusat tahanan setempat lainnya untuk menerimanya.

Pada tanggal 13 dan 15 Desember, beberapa petugas datang untuk menginterogasi ia di pusat tahanan baru. Ia menyatakan tidak melanggar hukum dengan melaksanakan haknya untuk kebebasan berkeyakinan. Polisi membebaskannya dengan jaminan pada tanggal 20 Desember.

Penangkapan terakhir Wang adalah penangkapan kedua kalinya pada tahun 2017 dan kesembilan kali sejak penganiayaan Falun Gong dimulai pada tahun 1999. Ia pernah divonis sembilan tahun penjara pada tahun 2004 dan disiksa secara brutal.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris:

Jilin Woman Released after Procuratorate Declines to Issue Formal Arrest Warrant against Her

Wang Xingxiang Endures Eight Years of Torture in Jilin Women's Prison

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

吉林省德惠市王兴香被非法关押近一月后回家