(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa diselenggarakan di Bad Kissingen, Bavaria pada tanggal 14 Januari. Praktisi dari Jerman dan Swiss mendengarkan 18 praktisi menceritakan kisah pengalaman mereka.

Praktisi dari Jerman dan Swiss menghadiri konferensi berbagi pengalaman di Bad Kissingen pada tanggal 14 Januari

Setelah konferensi, beberapa peserta berkata memetik banyak pelajaran. “Saya tersentuh hingga meneteskan air mata dengan konferensi kali ini,” kata salah satu peserta, “Saya juga menemukan kesenjangan pada kultivasi saya sendiri.”

Delapan belas praktisi berbicara di konferensi

Melepaskan Mencari Nama dan Kepentingan Materi

Suchin berkata dia menghabiskan lima tahun di perguruan tinggi untuk mempelajari manajemen bisnis. Kemudian dia bergabung dengan perusahaan media berita yang dijalankan praktisi, namun merasa khawatir pekerjaan itu tidak sesuai dengannya. “Saya tidak pandai menulis, dan berbeda dengan keahlian saya,” kenangnya. Selain itu, banyak teman-temannya adalah dokter atau pengacara atau memiliki pekerjaan tetap di perusahaan. Bagaimana reaksi mereka atas pilihannya?

Meskipun demikian, Suchin memutuskan untuk membantu. Dia diberitahu untuk mempelajari mengedit video. Tugas awalnya adalah bersama dengan tim video, tetapi kemudian dia ditugaskan untuk melakukan pekerjaan terjemahan. Berpikir bahwa bakat dan keahliannya tidak dimanfaatkan, dia merasa rendah diri di hadapan teman dan kerabatnya. “Saya menyadari terikat pada keberhasilan dan ingin membuktikan diri sendiri. Tetapi sulit untuk melenyapkan pikiran ini,” katanya. Saat sedang bertanya-tanya tentang makna dari apa yang sedang dikerjakannya, sebuah perusahaan menawari satu jabatan kepada dia dengan manfaat yang banyak. Dia mempertimbangkan penawaran tersebut.

Dia membahas situasinya dengan seorang praktisi yang bekerja di NTD Television berbahasa Vietnam. Praktisi tersebut memberitahu dia tentang kesulitan yang dialaminya dan berkata dia juga kadang-kadang berpikir untuk mengundurkan diri. “Kemudian dia menyadari bahwa bekerja di NTD dapat menjadi bagian dari sumpahnya kepada Guru. Jika dia berhenti bekerja di sana, dia akan melanggar sumpah janjinya. Kenyataannya, dia akan sangat menyesalinya,” tambah Suchin. Setelah mendengar kisahnya, Suchin menjadi jelas atas apa yang akan dilakukan dan menolak tawaran tersebut.

Setelah itu, Suchin melihat keterikatan mengejar nama menjadi makin lemah. Pada waktu yang sama, kerja sama perusahaan media dengan kantor pusat di New York juga membaik. “Saya biasanya mengeluh bahwa saya tidak memanfaatkan keahlian manajemen bisnis saya dalam melakukan pekerjaan ini. Sekarang, saya lebih banyak menangani koordinasi, dan pengalaman masa lalu membantu saya.”

“Jika seorang praktisi tidak melepaskan keterikatan, hampir semuanya tampak sulit dan tidak bisa diraih. Begitu keterikatan dilenyapkan, akan menjadi situasi baru,” jelasnya.

Meningkatkan Kesadaran di Tempat Wisata

Selama beberapa tahun terakhir, Strecker telah pergi ke tempat wisata di Frankfurt untuk memberitahu para turis Tiongkok tentang Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok. Awalnya, dia berpikir para praktisi Tiongkok seharusnya ikut melakukan.

Ketika dia menghadiri konferensi Falun Dafa di Los Angeles pada tahun 2013, dia mendengar ceramah Guru Li Hongzhi dan terkesan. “Saya merasa sepertinya Guru berbicara kepada saya karena kata-kata itu langsung mengarah ke hati saya -- saya harus melakukan dengan baik di tempat wisata,” kenangnya.

Setelah kembali ke Jerman, Strecker mulai pergi ke tempat wisata setiap hari Sabtu untuk membagikan materi informasi Falun Dafa. “Awalnya tidak berjalan dengan baik. Turis-turis Tiongkok sangat berisik dan berpakaian buruk. Lalu, saya menyadari itu mungkin karena pikiran negatif saya mengenai mereka,” tambahnya. Seiring mengubah pola pikirnya, situasi membaik, dan beberapa dari mereka tersenyum padanya walaupun mereka tidak menerima materi.

Hal lain yang dipelajari Strecker adalah menghormati rekan praktisi. “Saya biasanya mengeluh praktisi lain tidak muncul di tempat. Lalu, seorang praktisi mengingatkan saya untuk berhenti berpikir seperti itu, karena praktisi yang tidak muncul mungkin berkultivasi bahkan lebih rajin dari saya. Sejak itu, saya belajar untuk tidak menilai orang lain tetapi mencari ke dalam dan meningkatkan diri sendiri.”

Berhubungan dengan Seorang Pejabat Pemerintah

Blombach, pemilik toko kecantikan, menceritakan bagaimana dia memberitahu pelanggan dan teman-temannya tentang Falun Dafa.

Suatu saat, dia berkesempatan bertemu dengan seorang politikus yang sedang berkampanye untuk pemilihan anggota parlemen. Awalnya dia merasa gugup, berpikir mungkin dia belum siap. Lalu, dia mengingatkan diri sendiri semuanya akan baik-baik saja. “Walaupun saya akan berada di sana sendirian, saya tahu tidak sendirian karena Dafa bersama saya, dan pengikut Dafa harus memegang peranan,” katanya. Dengan pikiran ini, rasa takutnya hilang.

Di auditorium perguruan tinggi penuh dengan penonton dan beberapa politisi, dia terus menerus memancarkan pikiran lurus. Setelah pertemuan selesai, dia mendekati kandidat dan memperkenalkan dirinya. Selain memberinya informasi umum tentang Falun Dafa, dia juga menjelaskan penganiayaan di Tiongkok, termasuk pembunuhan praktisi demi organ mereka.

Kandidat ini sangat tertarik dan berbicara dengannya untuk waktu yang lama. Politisi ini menerima beberapa materi Minghui dan berkata akan memberikan kepada teman-temannya. Dia juga tertarik pada manfaat kesehatan dari latihan ini dan menyatakan ketertarikan untuk mempelajarinya suatu saat. Kemudian dia memenangkan pemilihan dan menjadi anggota parlemen.

Blombach berterima kasih kepada Guru dan Falun Dafa karena memberi keberanian kepadanya untuk berbicara kepada pejabat pemerintah dan orang lain. “Semua orang ini perlu mengetahui apa yang sedang terjadi. Saya merasa bersyukur bahwa Guru memberi begitu banyak kesempatan kepada saya,” katanya.

Praktisi berkumpul bersama setelah konferensi untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa