Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Melepaskan Perasaan Sentimental dan Kepentingan Pribadi

24 Jan. 2018 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Sichuan, Tiongkok

(Minghui.org)

Skema Piramida: Sebuah Pelajaran yang Sulit Dipahami

Salah satu teman baik saya datang pada bulan Januari 2017. Ia meminta saya untuk bergabung ke dalam sebuah program investasi. Dari cara ia menerangkan, sepertinya bentuk investasi tersebut adalah skema piramid, namun saya sendiri tidak yakin. Didorong oleh keterikatan saya untuk mempertahankan harga diri dan kepentingan pribadi, saya setuju untuk melakukan investasi dan membayar beberapa ribu yuan sebagai biaya keanggotaan. Teman saya setuju untuk menangani akun saya sehingga saya tidak perlu menghabiskan waktu untuk hal ini.

Pada bulan Februari, masa menstruasi saya menjadi tidak teratur. Siklus bulanan menjadi singkat hanya waktu 20 hari, kemudian berkurang lagi menjadi 15 hari. Hal ini membuat saya heran. Teman saya berkata bahwa dia juga mengalami mensturasi yang tidak teratur. Saya merasa bahwa kondisi tubuh saya yang abnormal ini berhubungan dengan program investasi, namun saya merasa tidak perlu segera bertindak.

Kemudian pada suatu malam, ada sebuah suara yang mengatakan bahwa saya tidak boleh meminta orang lain untuk bergabung ke program investasi. Setelah terbangun, saya memutuskan untuk mengubah kata sandinya, tidak membiarkan teman saya mengontrol akun saya lagi.

Dua hari kemudian, teman saya menelepon untuk meminta kata sandi yang baru. Dia berencana untuk menaruh beberapa orang lagi di bawah nama saya.

Saya kini memahami program tersebut dan menolak permintaannya. Saya memutuskan untuk keluar dari program ini. Tidak peduli bagaimana pun dia membujuk saya, saya tetap berpegang pada pendirian. Pada bulan April, menstruasi saya menjadi normal kembali.

Menyingkirkan Perasaan Sentimental terhadap Suami

Teman dekat suami saya, Yang, tiba-tiba meninggal dunia tahun lalu. Tidak satu pun dari anggota keluarganya yang tahu kode sandi selulernya. Hal ini membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan akses ke telepon selulernya agar dapat memberitahu seluruh kenalannya tentang kematiannya yang tiba-tiba.

Setelah suami membantu keluarga Yang mengatur permakaman dan hal lain yang berhubungan dengan itu, tiba-tiba dia bertanya pada saya, “Apa kata sandi dari akun bank-mu? Jika kamu tiba-tiba meninggal, saya jadi tidak bisa mengambil uangnya.”

Mungkin dia hanya bertanya sambil lalu, namun dikarenakan rasa sentimental yang kuat terhadapnya, saya merasa sedih dan jadi sering memikirkan hal ini. “Kenapa berpikir tentang uang ketika kamu sedang berduka untuk orang yang telah meninggal?” Semakin dipikir, saya jadi semakin kesal.

Akhirnya saya menyadari bahwa sebagai kultivator, apa yang saya hadapi bukanlah kebetulan. Dalam kultivasi, kita seharusnya terus memurnikan dan menyingkirkan perasaan sentimental serta keterikatan kita terhadap kepentingan pribadi. Bagaimana saya bisa mencapai kesempurnaan jika tidak dapat melepaskan berbagai keterikatan ini?

Tiba-tiba masalah ini jadi sejelas kristal: daripada mengeluh, saya seharusnya berterima kasih pada suami karena telah membantu saya memahami prinsip-prinsip ini. Saya lalu memberikan dia kode sandinya dari akun bank saya.

Sewaktu saya berulang tahun pada tahun ini, kami biasanya mengadakan makan malam bersama, dia memberitahu bahwa dia telah menghubungi istri Yang dan berkata bahwa suatu saat nanti kami seharusnya berkumpul bersama.

Saya jadi sedikit kecewa. “Ini adalah hari ulang tahun saya, tapi kamu malah memikirkan istri temanmu daripada saya.” Saya menyadari bahwa ini adalah perasaan cemburu terhadap istri Yang, dikarenakan ulang tahun kami bersamaan dan juga Yang telah meninggal dunia, maka wajar baginya untuk berpikir tentang Yang dan isterinya.

Saya menyadari bahwa ketika diri saya menuntut suami untuk memikirkan saya sepanjang waktu, saya menjadi egois dan ingin mempengaruhinya. Rasa sentimental yang kuat dan keterikatan terhadapnya menjadi hal yang harus saya singkirkan jika ingin sukses berkultivasi. Tujuan utama saya adalah untuk balik ke asal setelah mencapai kesempurnaan, jadi mengapa saya peduli bagaimana orang lain memperlakukan saya?

Keterikatan pada Nafsu Berahi

Dalam hal kultivasi sudah sejak lama saya berhati-hati agar tidak terjatuh ke dalam masalah nafsu berahi. Setelah membaca artikel berbagi pengalaman berjudul “Lautan penderitaan dan Nafsu Berahi yang Terlihat dalam Dimensi Lain,” Saya menjadi sangat ketakutan terhadap keterikatan hawa nafsu. Saya berpikir pada pria dan wanita yang menuangkan cacing berahi ke dalam akar teratai dengan tujuan menghancurkan praktisi Dafa.

Ketika terbangun dengan pikiran jernih, saya memutuskan untuk tidak membuat kesalahan dalam hal ini. Pernah sekali terjadi dalam mimpi, namun, saya merasakan cacing berahi ini menyerang bagian sensitif saya. Saya sangat frustrasi setelah terbangun, dan hampir kehilangan keyakinan dalam membebaskan diri dari cacing-cacing itu. Ketakutan saya juga berkembang menjadi kuat bahwa kekuatan lama akan membuat saya tersandung dalam kultivasi saya.

Saya tumbuh besar di daerah perdesaan dan sering melihat ular saat masih kecil. Saya sendiri takut pada ular; bahkan saya terkadang tidak berani keluar seorang diri. Suatu pagi, saya melihat seekor ular berada di luar apartemen saya, perlahan merayap naik melalui kabel internet. Kami tinggal di lantai empat, betapa terkejutnya saya melihat ada ular berhasil naik kemari.

Dalam bahasa Tionghoa, pengucapan kata “ular” sangat mirip dengan “berahi.” Melihat ular setelah sekian tahun, merangkak naik melalui kabel internet, bukankah itu petunjuk bahwa substansi nafsu berahi telah menyusup masuk ke medan saya melalui internet?

Akhir-akhir ini saya sering menonton drama histori dan menyukai karakter utamanya. Saya terus menyaksikan tontonan ini bahkan dibuat pusing olehnya. Saya menyadari bahwa ini dikarenakan saya memiliki keterikatan terhadap nafsu berahi terhadap aktor pria tersebut.

Memikirkan mimpi ini, saya juga menyadari bahwa ini merupakan keterikatan yang harus diatasi daripada untuk ditakuti. Mimpi tersebut telah mengusik saya, namun saya tidak tahu dimana penyebabnya. Saya telah mengembangkan perasaaan takut terhadap kekuatan lama daripada melihat masalah dari sudut pandang Fa dan menggunakan kekuatan Fa untuk menerobos ujian ini.

Guru berkata:

“Karena watak hakikinya tidak berubah, maka menjelma lagi menjadi seekor ular besar dan mengacau saya. Saya lihat juga sudah keterlaluan, kemudian saya menangkapnya dengan tangan, lalu dengan menggunakan suatu Gong yang sangat kuat, disebut Gong pelebur, saya leburkan paruh bawah tubuhnya, dilebur jadi air, sementara paruh atas tubuhnya telah lari pulang.”

“Oleh karena dia selalu berbuat jahat, mengacau saya mengajar Dafa, maka saya musnahkan dia secara tuntas.” (Zhuan Falun)

Guru telah memberikan semua kemampuan yang kita butuhkan, semua itu hanya masalah apakah kita memiliki keyakinan. Ketika substansi nafsu birahi yang telah berdegenerasi itu mengganggu saya, saya dapat memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkannya.

Saya juga menyadari bahwa pemahaman saya akan nafsu birahi dipengaruhi oleh obat-obatan modern dan saya sendiri tidak menggunakan kriteria yang lebih tinggi untuk mendisiplinkan diri. Sebenarnya itu adalah hasrat yang sangat kotor jika dilihat dari tingkat tinggi.

Sekarang, saya tidak lagi takut oleh kekuatan lama. Saya yakin dengan bimbingan dari Dafa dan kekuatan Guru, saya dapat melewati semua pengaturan dari kekuatan lama dan sepenuhnya menyingkirkan keterikatan saya pada nafsu birahi.