(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Jerman menyelenggarakan rapat umum dan pawai di Munich pada 4 Oktober, untuk menghentikan penindasan oleh Partai Komunis Tiongkok. Acara ini bertepatan dengan Oktoberfest Munich yang terkenal, memberi kesempatan bagi banyak wisatawan dan penduduk lokal untuk mengetahui Falun Gong dan penindasan yang masih berlangsung terhadap latihan ini oleh rezim Partai Komunis Tiongkok.

Banyak yang menandatangani petisi penghentian penindasan, sementara sejumlah wisatawan Tiongkok mengundurkan diri dari keanggotaan mereka di Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi terkaitnya.

Rapat umum diselenggarakan di Marienplatz, lapangan pusat bersejarah Munich. Anggota Parlemen Jerman Stephan Pilsinger, Ultrich Delius, ketua dari Lembaga Orang-Orang yang Terancam, dan Jürgen Thierack kepala dari divisi Munich Lembaga Internasional Hak Asasi Manusia (ILHAM) mengirim surat dukungan yang dibacakan saat rapat umum.

Para praktisi Falun Gong di Jerman menyelenggarakan rapat umum di Marienplatz, Munich pada 4 Oktober

Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band Eropa, para praktisi berpawai dari Marienplatz melewati National Opera House, Munich Residence (dulunya Royal Palace), Odeonsplatz, dan kembali ke Marienplatz melaluiMaximilianstrasse dan Viktualienmarkt

Praktisi Falun Gong berpawai melalui jalan ramai di pusat kota Munich, Jerman

Seorang pejalan kaki berbincang-bincang dengan seorang praktisi Falun Gong

Seorang wanita menandatangani petisi menentang penindasan Falun Gong, sementara pejalan kaki lainnya membaca brosur Falun Gong.

Kita Tidak Bisa Hanya Menunggu dan Menonton Saja”

Sigrun Segmeiyer, seorang pensiunan manajer pembelian, tertarik dengan musik latihan Falun Gong dan menyatakan bahwa atmosfernya “sangat damai.” Dia [perempuan] belum pernah mendengar Falun Gong sebelumnya namun ingin mempelajarinya lebih lanjut.

Setelah mendengar mengenai penindasan Falun Gong selama 19 tahun di Tiongkok, Sigrun menandatangani petisi penghentian penindasan. Dia sangat terganggu terutama karena para praktisi dibunuh sebagai bagian dari pengambilan organ oleh rezim Tiongkok yang didukung oleh negara. “Hal ini tidak seharusnya terjadi. Kita semua adalah manusia. Kita adalah keluarga. Kita mempunyai tanggung jawab [untuk menghentikan penindasan ini, kita tidak bisa hanya menunggu dan menonton saja,” katanya.

Sigrum menambahkan bahwa menandatangani petisi hanyalah satu cara kecil yang bisa ia bantu.

Sejati, Baik, Sabar Luar Biasa”

Penonton lainnya di rapat umum, Annette Dachsel berasal dari daerah yang dulunya dimiliki oleh Jerman Timur. Dia [perempuan] mendengarkan rapat umum dan berkata bahwa dia benar-benar prihatin terhadap penindasan tersebut.

“Sejati, Baik, Sabar [prinsip-prinsip bimbingan Falun Gong] luar biasa,” katanya. Dia membandingkan pengendalian otak PKT dengan Jerman Nazi “Gleichschaltung” atau koordinasi, sebuah istilah Nazi untuk memproses pendirian sebuah sistem kontrol totaliter dan koordinasi terhadap semua aspek dari masyarakat Jerman. “orang-orang tidak boleh memiliki pendapatnya sendiri; mereka harus berpikiran yang sama dengan yang PKT inginkan.”

Praktisi Falun Gong Luar Biasa”

Sejumlah papan informasi ditunjukkan saat rapat umum bertulisan Mandarin, demi keuntungan wisatawan dari Tiongkok. Beberapa orang dari Tiongkok menggunakan kesempatan ini untuk berbincang-bincang dengan para praktisi. Beberapa mengundurkan diri dari PKT dan organisasi pemuda yang terkait dengannya, mengambil sikap menentang terhadap menjadi kaki tangan (tanpa disadari) dalam penganiayaan terhadap orang-orang tidak bersalah di Tiongkok.


Wisatawan Tiongkok berada di antara penonton selama Falun Gong berpawai melalui pusat kota Munich.

Seorang wanita sedang dalam perjalanan pertamanya keluar dari Tiongkok. Dia mengatakan ini adalah pertama kalinya ia berbicara dengan seorang praktisi Falun Gong. “Saya tahu bahwa Falun Gong pasti sangat efektif dalam penyembuhan dan kebugaran,” katanya. Kemudian ia menambahkan, “Saya rasa para praktisi Falun Gong luar biasa!”

Seorang wanita Tiongkok yang sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari satu dekade mendekati para praktisi dan mengambil beberapa materi informasi. Dia juga berinisiatif untuk mengundurkan diri dari PKT menggunakan nama samaran “langit biru.”