(Minghui.org) Tidak lama setelah dua kakak beradik ditangkap karena meningkatkan kesadaran atas penganiayaan Falun Gong, putra dari Yao Shuxia diperintahkan oleh polisi untuk membayar 300.000 yuan sebagai ganti pembebasan ibu dan bibinya. Ketika sang putra berusaha mengumpulkan cukup uang untuk diserahkan kepada polisi, kedua saudari itu malah dihukum penjara.

Yao Shuxia dan adiknya, Yao Shuyan, ditangkap pada 2 Januari 2017 setelah polisi melihat mereka memposting pesan-pesan Falun Gong di dinding publik melalui kamera pengawas.

Polisi mengikuti mereka selama tiga hari sebelum menangkapnya dan menggeledah rumah mereka. Banyak barang pribadi, kebanyakan berhubungan dengan Falun Gong dan komputer mereka disita. Kedua wanita ini ditahan di Pusat Penahanan Futian sejak penangkapan mereka.

Awalnya polisi memberitahu putra dari Yao Shuxia bahwa mereka akan membebaskan ibu dan bibinya jika dia membayar 200.000 yuan. Sang putra memenuhi permintaan mereka, tapi mereka meminta 100.000 yuan lagi. Dia menarik seluruh tabungannya dan membayar jumlah tambahan yang diminta, namun ibu dan bibinya masih ditahan.

Ketika pemuda ini bertanya pada polisi mengapa tidak menempati janji mereka, dia ditangkap dan ditahan selama 15 hari. Karena seluruh tabungannya dibayar kepada polisi, sekarang dia dalam kesulitan keuangan serta tidak mampu membayar sewa bulanan rumahnya.

Baru-baru ini diketahui bahwa Yao Shuxia dihukum tiga tahun penjara, dan adiknya 1,5 tahun penjara. Karena pengadilan Tiongkok menganggap masa penjara dihitung sejak penangkapan mereka, sang adik kemudian dibebaskan, karena sudah ditahan selama 1,5 tahun sejak penangkapannya pada Januari 2017.

Yao Shuxia mengajukan banding. Pengadilan menginformasikan kepada putranya bahwa sidang dijadwalkan pada bulan Agustus, namun mereka menolak untuk memberikan rincian. Ketika sang putra pergi ke pengadilan tinggi untuk menanyakan tanggal sidang, dia diberitahu bahwa jaksa sedang ada pertemuan dan tidak bisa menemuinya.

Pengadilan kemudian mengadakan sidang untuk Yao Shuxia pada 3 September 2018. Tetapi detail sidang tidak tersedia saat menulis laporan ini.

Sang putra memberitahu Minghui.org bahwa ibunya menderita masalah kesehatan setelah mengalami penyiksaan parah di pusat penahanan. Dia pernah dirawat di rumah sakit dan dioperasi. Meskipun keluarganya mengajukan permohonan, pihak otoritas menolak untuk pembebasan bersyarat medis untuknya.