(Minghui.org) Teknologi dan pengobatan modern kelihatan tidak ada apa-apanya dibandingkan pada kisah penyembuhan terhadap penyakit yang mengancam nyawa dan tidak bisa disembuhkan terhadap mereka yang berlatih Falun Dafa. Lebih dari 100 juta praktisi telah meningkatkan kondisi fisik dan mental mereka dan berbagai kisah penyembuhan baru masih dibicarakan. Survei di Tiongkok pada awal 1998 dan survei-survei lainnya di Taiwan dan Australia telah memperlihatkan 97.9% melaporkan peningkatan kesehatan setelah berlatih Falun Gong.

Anak Itik Yang Jelek Berubah Menjadi Seorang Angsa Yang Indah

Lin Yili berusia enam tahun saat dia didiagnosa menderita dermatitis, sebuah jenis eksim. Gejala-gejalanya memburuk seiring dia menjadi semakin tua. Kulitnya mengeluarkan nanah dan darah karena pembengkakan. Kondisinya memburuk saat dia makan makanan pokok, seperti gandum dan roti. Meski disuntik obat alergi dan obat tradisional tiongkok, gejalannya tetap tidak hilang. Para dokter memprediksikan bahwa tidak ada penyembuhan.

Kondisinya membuat keuangan keluarganya merosot. Pengobatan mempengaruhi warna kulitnya, dan dia sangat lemah dan sering gemetaran. Seiring rasa sakit menjadi tidak tertahankan, dia menjadi semakin lemah. Teman-temanya menghindari dia karena kondisinya. Dia memberitahu ibunya bahwa dia lebih baik mati daripada terus menderita.

Saat Yili berusia 10 tahun, seorang teman memperkenalkan Falun Dafa kepada ibunya. Yili berkata bahwa latihan gerakannya terlihat indah. Dia ingin berlatih Falun Dafa juga pada hari itu, yang menjadi titik tolak balik hidupnya.

Sang ibu bersama putrinya mulai membaca Zhuan Falun, buku utama dari Falun Dafa, dan melakukan latihan gerakan. Perlahan-lahan tampangnya Yili berubah. Rasa sakit dan kesepian yang pernah menyiksa dirinya terlihat tidak berarti lagi. Tidak merasa sedih pada dirinya sendiri, dia malah mulai menaruh perhatian pada kepentingan orang lain. Meski berada dalam kesengsaraan, dia memperlakukan orang lain dengan kebaikan.

Pada suatu hari, Yili menangis karena ada kegiatan perjalanan ke sekolah, namun ayahnya yang sedang main Mahjong tidak ingin keluar dan membelinya makan siang untuk perjalanan itu. Ibunya tiba rumah kemudian dan mereka berdua memutuskan untuk pergi belanja bersama. Saat dia pergi, Yili dengan senang mengucapkan sampai jumpa pada ayahnya.

Ibunya menanyainya bagaimana dia berubah dari marah terhadap ayahnya menjadi baik. Dia membalas, “Saya ingat bahwa Guru memberitahu kita untuk bersikap baik terhadap orang lain meski jika mereka tidak baik. Kita harus memperlakukan orang lain dengan kebaikan bagaimanapun juga,”

Di sekolah, Yili sedang berbaris membeli makan siang, saat seorang teman kelas menanyainya apakah dia boleh meminjam uang satu dollar. Yili hanya memiliki uang 1 dolar 25 sen, tetapi tidak ragu untuk meminjamkan satu dollar. Dia menggunakan uang 25 sen untuk membeli sebuah permen. Saat teman kelasnya mengetahui apa yang terjadi, mereka makan makanan mereka bersama Yili.

Murid yang meminjam uang satu dollar Yili memeluknya dan bertanya, “Kenapa kamu meminjam saya uang sementara kamu tidak memiliki uang yang cukup untuk diri kamu sendiri? Yili membalas, “Saya hanya berpikir bahwa kamu perlu uang lebih dari saya perlukan.” Karena Falun Dafa, Yili berubah dari mementingkan diri sendiri hingga memprioritasikan keperluan orang lain.

Kondisi hati Yili menjadi semakin pemaaf dan belas kasih, perlahan-lahan kondisi kulitnya membaik. Pada suatu hari Yili sedang ikut ujian dan tidak sengaja menyapu keningnya. Kulit yang mati jatuh seperti salju, dan dia sadari bahwa lesi kulitnya telah sembuh dan mengering. Kulitnya selembut sutra beberapa minggu kemudian setelah dia menjadi seorang praktisi Flaun Dafa. Kini dia seorang wanita dewasa yang cantik dan menjadi seorang manager di toko berlian.

Sembuh dari Epilepsi

Mengxuan menjadi pusat perhatian keluarganya saat dia lahir. Tak beruntungnya dia sering sakit dan perlu dirawat di rumah sakit. Saat dia berusia tiga tahun, dia menderita demam akut dan wajahnya berubah menjadi ungu karena dia berhenti bernafas. Dokter menyelamatkannya, tetapi dia telah berubah. Matanya menjadi tumpul dan sipit. Wajahnya berkerut dan dia tidak bisa merespons terhadap berbagai hal seperti sebelumnya.

Para ahli memeriksanya dan dia didiagnosa menderita epilepsy. Penyakit ini mengubah anak yang lucu ini, karena kondisinya yang terus memburuk. Akhirnya lehernya mulai berkedut dan postur tubuhnya terlihat aneh.

Mengxuan hidup dengan banyak obat-obatan, dan sering diperiksa oleh seorang dokter. Saat tiba saatnya untuk minum obat, pil-pilnya ada di seluruh tangannya yang kecil, dan ibunya memastikan bahwa dia meminum semua jenis obat dan membantunya. Obat ini membuatnya mengantuk.

Ibunya lelah fisik dan mental karena menjaganya. Dia mencoba untuk bunuh diri saat membawa sebuah sepeda bersama Mengxuan di belakang, menuju ke jalur macet, tetapi beruntungnya si pengendara yang hampir menabraknya berhenti pas waktunya. Mengxuan mengingatkan ibunya untuk berhati-hati saat ibunya mengendara pergi dengan berlinang air mata.

Para guru sering menelepon ke rumah untuk memberitahunya bahwa Mengxuan tertidur selama jam kelas. Ibunya tidak memberitahu para guru mengenai kondisinya, takut Mengxuan akan dikucilkan.

Ibu Mengxuan membawanya ke seorang dokter pada tahun 1995, yang merupakan seorang saudara. Si dokter, seorang praktisi Falun Dafa, mengundang mereka untuk belajar latihan ini pada malam itu. Mengxuan fokus pada video itu dimana dia tidak ingin pergi sepanjang waktu. Ibunya juga berpikir bahwa ajaran-ajaran ini sangat bagus. Mereka begitu pulang ke rumah merasa sangat nyaman dan bahagia pada malam itu.

Tidak lama setelah Mengxuan mulai berlatih Dafa, wajahnya yang berkedut berhenti dan dia terlihat lebih baik setiap harinya. Dia mematut diri pada prinsip Sejati-Baik-Sabar dan sangat terkenal di sekolah. Banyak saudaranya menjadi praktisi setelah menyaksikan perubahan ajaib Mengxuan.

Dari Balita Lumpuh Berkembang Menjadi Orang Dewasa yang Sehat

Mai Xiu asal Provinsi Shandong lumpuh pada sisi kanan tubuhnya pada usia tiga tahun setelah demam tinggi yang membahayakan. Dia hanya bisa merangkak setelah itu. Setelah keluarganya kecapean semua keuangan mereka habis di pengobatan, dia tidak bisa berjalan dan sering tersandung.

Xiu tidak pernah menghadiri kelas olahraga di sekolah atau melakukan kegiatan fisik apa pun. Dia malu saat di berjalan. Setelah kelas menengah, dia tinggal di rumah melakukan border untuk bertahan hidup. Beban kerjanya bertambah setelah dia menikah, dan dia juga harus melakukan pekerjaan rumah. Perlahan-lahan dia menderita sakit kepala dan kelelahan. Gejala-gejala ini membuatnya muntah dan pusing, dan dia menjadi pucat dan kurus.

Xiu tidak ingin minum obat, karena sangat mahal. Sakit kepalanya juga tidak tertahankan hingga dia mencoba untuk minum urinenya sendiri, di mana hal ini direkomendasikan oleh seorang kenalan. Rasa sakit kepalanya semakin parah, dan bahkan obat sakit kepala tidak membantu.

Ipar Xiu yang menyarankan agar dia mencoba Falun Dafa. Dia menerima ajaran ini pada bulan Februari 1997, dan dalam waktu beberapa hari dia tidak lagi mengalami sakit kepala. Dia akhirnya bisa makan dan tidur. Perlahan-lahan jari kakinya berhenti sakit saat dia berjalan. Akhirnya dia menjadi sehat kembali dan bisa melakukan semua jenis pekerjaan.

Kedua orang tua Xiu telah berusia 70 an saat itu, neneknya sudah berusia 90an. Ibunya mengalami stroke dan membutuhkan perawatan ekstra. Xiu harus merawat mereka bertiga. Dia tidak mengeluh dan berkata, “Saya beruntung saya bisa menjaga kalian semua. Falun Dafa memberikan saya sebuah kehidupan kedua.” Selain tugas-tugas ini, dia harus bekerja pada shift malam dan membantu memanen tanaman dan memberi makan pada ternak. Dia juga membantu di peternakan adik-adiknya. Dia selalu semangat, meski dia harus bekerja hampir 17 jam sehari untuk sebuah masa waktu tertentu.

Sembuh Dari Dua Kanker

Saat Yu Tianlong berusia 15 tahun, dia didiagnosa menderita limpoma dan kanker paru setelah sebuah demam yang dia derita. Kedua orang tuannya mengunjungi semua rumah sakit besar di Provinsi Heilongjiang. Diagnosisnya adalah sama. Setelah beberapa hari di sebuah rumah sakit yang khusus merawat kanker, dokter memberitahu mereka untuk pulang ke rumah dan menyiapkan upacara pemakaman buat dia.

Kondisi Tianglong semakin parah setelah dia pulang ke rumah. Tidak ada pilihan lagi, keluarganya memutuskan untuk membiarkannya mencoba Falun Dafa pada tahun 2002, meski aliran ini dilarang. Tante Tianglong, seorang praktisi, membawanya pulang ke rumah dan membiarkannya menyaksikan video ceramah Dafa. Dalam waktu sangat cepat, dia bisa makan makanan sederhana.

Ayah Tianglong membawanya ke sebuah rumah sakit untuk kemoterapi karena kondisinya telah membaik. Tubuhnya masih bengkak dan dokter tidak berpikir bahwa dia bisa menjadi pasien kemoterapi. Saat sedang dirawat di rumah sakit, bengkaknya hilang selama malam itu. Keesokan paginya dokter datang untuk memeriksanya, dan menemukan bahwa dia sudah menjadi seorang anak yang sehat. Dia terpukau dan memiliki beberapa orang kolega yang datang untuk melihat penyembuhan yang menakjubkan ini.

Tianglong pulang ke rumah dan terus berlatih Falun Dafa. Ayahnya membawanya kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan kemoterapi lagi dan dokter menyuruhkan pulang, karena tidak ada lagi kanker dalam tubuhnya. Tianglong kini berusia 30an dan hidup dalam sebuah kehidupan yang bahagia, bebas dari penyakit.

Mantan Pasien Kanker Hidup dengan Bahagia

Saat dia berusia tujuh tahun, Renia, seorang warga Rusia, diberitahu bahwa benjolan di tangan kanannya adalah sebuah tumor desmoids di jaringan ikat. Dokternya telah membuangnya, tetapi tumbuh kembali setelah delapan bulan. Dia menjalani empat operasi dalam satu tahun dan sejumlah kemoterapi. Karena dia pikir dia penuh dengan pengampunan, kanker ini kambuh lagi baru saat dia berusia 20 tahun. Tidak ada yang bisa membantu kali ini dan dia sekarat.

Ibu Renia ingat sejumlah saudaranya berlatih Falun Dafa dan tahu banyak orang telah sembuh dari penyakit yang serius. Melihat Renia terlalu lemah untuk mengikut terapi, ibunya memutuskan untuk berlatih Falun Dafa bersamanya.

Kedua orang ini melakukan latihan gerakan dan belajar Zhuan setiap harinya. Renia cepat mendapatkan kekuatannya kembali. Efek samping dari kemoterapi, seperti anemia, pusing, hilang nafsu, dan lambung yang lemah, hilang semua. Pemeriksaan di rumah sakit beberapa bulan kemudian memperlihatkan bahwa tumornya telah menyusut.

Kini telah enam tahun, Renia sembuh dari kanker yang mengancam jiwa itu. Dia telah lulus kuliah, menikah dan bekerja sebagai seorang desainer grafis.

Seluruh artikel, grafik, dan konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi/cetak ulang yang bersifat non-komersial diizinkan tetapi harus mencantumkan judul artikel, link sumber artikel dan dibuat jelas bahwa itu berasal dari website Minghui.org

Kategori: Manfaat Kesehatan