Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Falun Gong Memberi Manfaat kepada Masyarakat (Bagian 2)

12 Nov. 2018 |   Oleh seorang praktisi Falun Gong di Tiongkok

(Minghui.org) Sambungan dari Bagian 1.

Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa), mengatakan:

“Dalam seluruh proses mengajar Fa dan Gong saya berlandaskan prinsip bertanggung jawab pada masyarakat dan para praktisi, hasil yang diperoleh adalah baik, pengaruhnya terhadap seluruh masyarakat juga baik.” (Zhuan Falun)

Karena Falun Gong telah menyebar ke seluruh dunia, ajaran-ajaran Guru Li telah menjadi instrumen bagi setiap praktisi sejati dalam mencapai kesehatan yang baik dan pandangan hidup yang positif dan penuh perhatian. Berlatih Falun Gong menyelaraskan hubungan keluarga dan memberi manfaat kepada masyarakat secara keseluruhan.

Kami melanjutkan riwayat orang-orang di Tiongkok, dari berbagai lapisan masyarakat, yang mengalami perubahan positif di berbagai aspek setelah berlatih Falun Gong.

Yang menyedihkan, banyak dari praktisi ini telah menghadapi penganiayaan akibat dari penindasan berkelanjutan terhadap Falun Gong oleh rezim komunis Tiongkok.

Pensiunan Dokter Sembuh dari Penyakit yang Tidak Ada Obatnya

Ye Qionghua adalah seorang wanita pensiunan dokter dan wakil kepala di sebuah rumah sakit universitas di Chengdu, Provinsi Sichuan. Pada usia 50 tahun, ia menderita rheumatoid arthritis, hiperaktif tiroid, ulkus lambung, denyut jantung tidak teratur, dan penyakit Meniere, di antara penyakit lainnya. Dia berkonsultasi dengan dokter ahli terbaik yang bisa dia temukan dan sering dirawat di rumah sakit. Meskipun demikian, tidak ada yang membantu. Meskipun dia seorang dokter, dia tidak berdaya dalam menghadapi penyakitnya.

Pada tahun 1996, ketika hampir kehilangan harapan, Dr. Ye mengenal Falun Gong. Segera setelah melakukan latihan kultivasi pikiran-tubuh ini, semua penyakitnya lenyap. Suaminya, seorang ilmuwan, tidak percaya apa yang dia saksikan dan bersikeras bahwa dia akan diperiksa di sebuah rumah sakit terkenal.

Salah satu dokter yang memberikan konsultasi kepada Ye adalah spesialis radang sendi. Dia bertanya siapa yang memberikan konsultasi atas penyakitnya, karena dia tampak kuat mengingat riwayat medisnya. Setelah mengetahui bahwa dia belum minum obat apa pun, dokter tidak memercayainya, karena penyakitnya membutuhkan perawatan medis seumur hidup. Hasil tes menunjukkan bahwa dia memang benar-benar pulih -- menampilkan kekuatan luar biasa dari Falun Gong.

Menunjukkan Belas Kasih Praktisi terhadap Para Pelanggan

Pasangan suami istri Zhou Changsen dan Zhao Shifang, mengoperasikan sebuah salon rambut. Zhao memperlakukan pelanggan dengan baik, dia mengikuti ajaran Falun Gong. Dengan demikian, keterampilan dan layanannya sangat dihargai oleh pelanggannya. Ketika mereka memujinya, dia menghubungkan kemampuan dan kebaikannya dengan Falun Gong, Dia berkata, "Latihan ini membantu saya menjadi orang yang sabar."

Zhou (pria) dirawat di rumah sakit beberapa kali karena pendarahan perut. Dia disebut "orang tua" pada usia 40, karena wajahnya pucat dan sakit-sakitan. Penderitaan dan beban keuangan yang berat dari perawatan medis akhirnya membuatnya berlatih Falun Gong. Tidak lama setelah dia berlatih, rasa sakitnya hilang dan punggungnya bisa berdiri tegak. Dia terlihat muda dan energik.

Pasangan ini tidak pernah ragu untuk memberi tahu pelanggan mereka tentang manfaat fisik dan mental dari latihan dan berbagi cerita kultivasi dengan mereka.

Selama bertahun-tahun mereka telah membantu banyak pelanggan tanpa pamrih karena hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Gong.

Seorang pengemis pernah memberi tahu Zhao bahwa dia tidak punya uang tetapi ingin potong rambut. Dia baik padanya, memotong rambutnya dan memberinya uang. Dia juga memintanya untuk mengingat bahwa Falun Gong adalah baik.

Satu kesempatan, pelanggan pingsan saat potong rambut. Zhao merawatnya, membelikan beberapa makanan dan membiarkannya beristirahat di toko.

Pelanggan lain bercerita dengan Zhao bahwa suaminya telah lumpuh selama 13 tahun dan mereka telah menggunakan semua tabungan untuk perawatan medis. Pelanggan terdengar lelah, putus asa, dan stres. Zhao memperkenalkan Falun Gong kepadanya dan memberinya CD berisi informasi tentang latihan dan penganiayaan, berharap itu akan membantu suaminya. Setelah beberapa saat pelanggan kembali untuk berterima kasih padanya. Dia berkata, “Suami saya tanpa berhenti menonton selama dua minggu. Kemudian dia bisa makan sendiri dan berjalan dengan tongkat.”

Zhao membantu seorang pria lanjut usia, yang kemudian memberi tahu orang-orang bagaimana dia menyelamatkan hidupnya. Dia menceritakan, “Saya menderita kanker usus stadium akhir dan para dokter tidak bisa lagi membantu saya. Keluarga saya sudah mempersiapkan pemakaman saya. Menderita rasa sakit luar biasa, saya menginginkan untuk mengakhiri hidup. Zhao, setelah mendengar tentang penyakit saya, mengunjungi saya dan memberi tahu tentang kekuatan penyembuhan Falun Gong dan penganiayaan. Dia mengatakan kepada saya untuk melafalkan 'Falun Gong baik, Sejati-Baik-Sabar baik.' Tak lama setelah itu, rasa sakit saya berkurang dan saya bisa makan dan berjalan.'

Manajer Pasar Menolak untuk Memercayai Fitnah Media

Zhu Jingyun (pria) adalah seorang manajer di toko perkakas di Provinsi Jilin. Dia menjadi praktisi Falun Gong setelah menyaksikan propaganda media sepanjang waktu, memfitnah Falun Gong, pada awal penganiayaan.

Zhu pulang ke rumah setelah bekerja pada Juli 1999, dan seperti biasa menyalakan televisi untuk menonton program favoritnya. Dia beralih dari saluran ke saluran dan semuanya melaporkan berita tentang Falun Gong telah dilarang. Setiap saluran melaporkan secara negatif tentang Falun Gong dan memfitnah latihan tersebut. Zhu mengetahui dari media bahwa banyak praktisi adalah para profesor, intelektual, dan pejabat pemerintah.

Setelah memikirkan masalah ini, Zhu meragukan propaganda media. Serangan media ini mengingatkannya pada kisah-kisah dari Revolusi Kebudayaan. Liu Shaoqi, Ketua dan pemimpin Tiongkok saat itu, dicap sebagai pemberontak, pengkhianat, dan dipecat dari PKT (Partai Komunis Tiongkok).

Berdasarkan pengetahuannya tentang PKT, Zhu percaya bahwa Falun Gong telah difitnah. Dia tahu bahwa latihan itu dipublikasikan pada bulan Mei 1992 dan pada saat penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, itu sangat populer di Tiongkok dan di seluruh dunia. Ada lebih dari 100 juta praktisi. Ini menunjukkan bahwa latihan itu disambut baik oleh masyarakat umum.

Dia memeriksa latihan dan sangat tertarik pada filosofi yang mendalam. Zhu kemudian menjadi praktisi. Dia dikenal menderita banyak penyakit keturunan seperti penyakit jantung dan hati, masalah leher rahim, dan herniasi lumbar. Penyakitnya hilang setelah dia mulai berlatih Falun Gong.

Pejabat Pemerintah Dijadikan Teladan untuk Penduduk Lokal

Wu Zixiang (pria) menjadi direktur Biro Peralatan Peternakan Kota Xiangcheng di Provinsi Henan, dan seorang pensiunan tentara.

Dia didiagnosis mengidap sirosis tahap akhir pada tahun 1996 dan diramalkan dapat hidup paling lama tiga bulan. Namun, dia pulih segera setelah dia mulai berlatih Falun Gong.

Pengejaran kesehatan Wu (pria) terganggu setelah dimulainya penganiayaan Falun Gong pada bulan Juli 1999. Sebagai pejabat pemerintah, dia menghadapi tekanan luar biasa untuk mengikuti perintah rezim komunis. Untuk menghindari keterlibatan keluarganya, dia menulis surat perjanjian bahwa dia akan meninggalkan keyakinannya. Namun, dia terus berlatih Falun Gong secara rahasia. Seorang bawahan melihatnya dan melaporkannya ke polisi.

Lebih dari puluhan polisi datang ke rumahnya pada suatu malam di musim dingin tahun 2001. Mereka memanjat pagar halamannya dan membuka pintu.

Wu tidak ada. Polisi menyeret istri, anak-anaknya, dan cucunya yang berusia 1 tahun dari tempat tidur mereka. Yang muda dan tua, hanya mengenakan piyama, diperintahkan untuk berdiri di dekat pintu.

Petugas Ma Zhefeng mengacungkan senjatanya dan menanyakan di mana Wu berada. Istrinya ketakutan dan mengungkapkan bahwa suaminya di kampung halamannya merawat ibunya.

Polisi pergi ke rumah ibunya untuk menangkapnya, mengabaikan permohonan wanita tua itu untuk tidak membawa pergi putranya.

Wu ditahan di sel lokal selama lebih dari setengah bulan. Istrinya melihatnya diborgol ke kursi ketika dia datang untuk mengantarkan makanan. Dia mengatakan telah diinterogasi dengan penyiksaan.

Wu tidak terawat dan lemah ketika dia dibebaskan. Dia dapat mempertahankan jabatannya sebagai direktur biro, tetapi dia sangat trauma sehingga dia berhenti berlatih Falun Gong.

Penyakitnya kambuh lagi setelah beberapa tahun. Ketika perawatan medis gagal, dia mulai berlatih Falun Gong dan pulih kembali. Dia juga mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari tekanan lebih lanjut.

Ibunya menjalani operasi batu empedu pada tahun 2009 dan membutuhkan perawatan sepanjang waktu. Wu dan ketiga saudara laki-lakinya bergantian merawat ibu mereka. Dia melakukan shift sepanjang malam sampai dia meninggal pada tahun 2013 pada usia 92. Banyak penduduk setempat berkomentar bahwa dia beruntung memiliki anak yang berbakti. Mereka berbicara tentang dia sebagai teladan untuk mendidik anak-anak mereka.

Wu Zixiang (pria) ditangkap pada tanggal 21 September 2017 karena menolak melepaskan Falun Gong dan kemudian dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara.

Setelah mengetahui penangkapan dan hukuman terakhir Wu, banyak penduduk setempat yang bingung mengapa orang yang baik seperti itu harus membayar mahal karena hanya berusaha meningkatkan pikiran dan tubuhnya dengan berlatih Falun Gong.

(Bersambung)