(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa sebelum rezim Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap ajaran spiritual tahun 1999. Ketika itu, saya bekerja di kantor pusat biro pajak setempat. Saya mengikuti prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar di tempat kerja dan penilaian terhadap kerja saya selalu bagus.

Setelah penganiayaan dimulai, saya diturunkan untuk menjadi pengumpul pajak di kantor cabang. Meski bukan posisi tinggi, pekerjaan saya berarti berurusan langsung dengan wajib pajak. Karena banyaknya celah dalam sistem perpajakan Tiongkok, ini sering dianggap sebagai kesempatan untuk memperkaya diri melalui korupsi.

Sebagai praktisi Dafa, saya selalu menolak hadiah-hadiah, suap dan segala jenis godaan dari wajib pajak. Sementara itu, saya berusaha meningkatkan keahlian teknis dan juga dihormati di antara rekan kerja.

Di tempat kerja, saya menerapkan prinsip Falun Dafa dan memperlakukan pelanggan kami dengan ramah dan tulus. Karena itu, mereka mempercayai saya dan sering datang untuk minta pertolongan dan mencari tahu apa yang mereka perlu lakukan.

Suatu kali, perlu seminggu saya memeriksa segala dokumen untuk menyelesaikan masalah besar bagi seorang wajib pajak. Ia membawakan amplop berisi uang untuk berterima kasih atas pertolongan ini. Beberapa rekan melihat saya menolak “hadiah” itu lagi, kata mereka saya begitu bodoh. “Beberapa pengumpul pajak bahkan pergi ke pelanggan untuk minta uang, tetapi kamu menolak uang hadiah. Saya tidak bisa mengerti,” kata seorang dari mereka.

Tetapi pelanggan saya menyukainya dan memuji etik kerja saya. “Saya telah menjadi akuntan selama sepuluh tahun dan bekerja dengan beberapa biro pajak. Kamu yang terbaik,” ujar seorang pelanggan. “Kamu berbeda dari lainnya karena sungguh peduli pada kami dan memperlakukan kami dengan adil,” tambah pelanggan lain.

Setelah mendengar saya mendiskusikan Falun Dafa dengan rekan kerja dan pelanggan, direktur datang untuk berbincang dengan saya. “Saya tahu kamu orang jujur dan cakap dengan pekerjaanmu. Ada ribuan pengumpul pajak di kota, tetapi kamu yang paling dipercaya,” katanya. “Kamu sungguh seorang anggota partai Komunis sejati!”

Direktur kelihatannya berpikir banyak anggota Partai di Tiongkok yang menyalahgunakan kekuasaan mereka dan korupsi tidak sungguh percaya pada Komunisme, karena jika mereka percaya, mereka tidak akan korupsi.

Saya bilang padanya integritas saya berasal dari Falun Dafa dan sebaliknya Komunis menggunakan tipuan guna mempertahankan kekuasaan, yang bertentangan dengan prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar.

“Saya hanya praktisi Falun Dafa biasa. Orang yang sungguh menjalankan prinsip Falun Dafa akan bertindak sama,” kata saya. “Saya bukan anggota Partai Komunis dan tidak mau ikut-ikutan, karena tidak ada hal positif yang bisa ditambahkan ke dunia oleh Komunisme.”