(Minghui.org) Praktisi Falun Gong berpartisipasi dalam kegiatan komunitas yang disponsori oleh Pusat Internet Muzium Telegraf Taiping, Malaysia pada 17 November 2018. Mereka memperkenalkan latihan Falun Dafa dan memberitahu para pengunjung tentang penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), khususnya pengambilan organ praktisi yang direstui negara.

Praktisi memperkenalkan Falun Gong dan mengekspos penganiayaan selama kegiatan komunitas yang disponsori oleh Pusat Internet Muzium Telegraf Taiping

Seorang pengunjung mengacungkan jempol kepada praktisi

Rita, seorang staf medis di stan pemeriksaan kesehatan, mengunjungi stan Falun Gong dan menandatangani petisi yang mengecam penganiayaan, setelah dia dan koleganya membaca brosur informasi. Rita berkata, “PKT berseberangan dengan kemanusiaan!”

Staf medis Rita (tengah) dan koleganya menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan

Seorang staf medis lainnya terkejut setelah mengetahui tentang pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT. Dia menandatangani petisi dan meminta koleganya juga menandantangani petisi. Dia berkata kepada praktisi, “Kami mendukung upaya kalian untuk menghentikan kejahatan ini!”

Nurul Hayati, seorang ibu rumah tangga berusia 33 tahun, terkejut setelah mendengar tentang kejahatan pengambilan organ secara hidup-hidup. Dia tidak bisa membayangkan bahwa hal semacam ini sedang terjadi, dan mengecam PKT.

Nurul Hayati dan putrinya

Setelah Naziha mengetahui tentang kebrutalan PKT, dia sulit percaya bahwa kekejaman seperti ini terjadi di dunia. Dia mengambil brosur informasi tentang Falun Gong dan menandatangani petisi.

Warga setempat Nazarudin juga menandatangani petisi. Dia menilai bahwa pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT, “Ini terlalu kejam dan harus dihentikan!”

Nazarudin menandatangani petisi

Pustakawan Ingin Semua Orang Mengetahui Tentang Penganiayaan

Lini, seorang pustakawan, menandatangani petisi setelah mengetahui tentang penganiayaan. Dia mengambil beberapa macam materi informasi Falun Gong dan berencana untuk menaruhnya di perpustakaan sekolah. Dia ingin orang-orang membaca materi tersebut dan mengetahui tentang penganiayaan. Putrinya mengatakan dia tidak tahu ada kebrutalan semacam ini.

Pustakawan Lini (tengah) menandatangani petisi

Lini merasa sangat sedih untuk praktisi di Tiongkok yang menghadapi kebrutalan PKT dan pengambilan organ paksa. Dia mengatakan kejahatan keji ini harus dihentikan.

Seorang siswi dan temannya melewati stan Falun Gong dan menandatangani petisi. Sang siswi berkata, “PKT sangat brutal. Kita harus melakukan sesuatu untuk membantu praktisi Falun Gong. Saya berharap semua orang menandatangani petisi.”

Seorang siswi (kanan) dan temannya menandatangani petisi.