(Minghui.org) Seorang wanita berusia 60-an tahun diberikan hanya beberapa bulan untuk hidup bebas setelah dia dianiaya di penjara karena menolak melepaskan Falun Gong dan kemudian menderita masalah medis yang serius. Baru kemudian dia dibebaskan bersyarat medis.

Falun Gong adalah latihan spiritual yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan ini telah dianiaya oleh rezim komunis sejak 1999.

Zhang Chenying kembali berlatih Falun Gong di rumah dan kesehatannya meningkat secara bertahap dalam dua setengah tahun sejak dia dibebaskan. Dia dibawa kembali ke tahanan pada tanggal 26 Juli 2018 ketika pihak berwenang mengetahui tentang kesehatannya yang meningkat.

Warga Kota Chongqing jatuh sakit beberapa kali setelah ia dikembalikan ke Penjara Wanita Chongqing. Dia menderita infeksi paru-paru dan sekarang ditahan di rumah sakit penjara. Permintaan keluarganya untuk membebaskannya dengan pembebasan bersyarat medis berulang kali ditolak.

Zhang Chenying dan putranya, Xiang Youwei

Dijatuhi Hukuman Penjara Lima Tahun Karena Keyakinannya

Zhang dijatuhi hukuman lima tahun penjara tidak lama setelah dia ditangkap pada bulan Januari 2014 karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Dia dibawa ke Penjara Wanita Chongqing pada bulan Desember 2014, setelah bandingnya ditolak.

Dari akhir bulan Desember 2014 hingga awal 2015, Zhang hanya diizinkan tidur di papan kayu selama empat jam setiap malam, tanpa selimut. Mantel hangatnya dilepaskan, hanya menyisakan seragam penjara yang tipis. Selama waktu dia terjaga, para tahanan menyeretnya ke kamar mandi dan menuangkan air dingin padanya. Ketika dia berteriak dari siksaan itu, para napi memasukkan kain pel ke mulutnya yang biasa merekapakai untuk membersihkan toilet. Mereka juga memukul dan menendangnya.

Penjaga Tang Renzhi menempatkan Zhang di sel isolasi dan beberapa narapidana dipilih untuk mengawasinya sepanjang waktu dan menyiksanya dengan metode yang paling brutal. Tang juga ditempatkan pada narapidana yang membenci propaganda terhadap Falun Gong.

Kelaparan, Diinjak, dan Bergegas ke UGD

Para narapidana juga mengurangi kembali makanan yang dijatahkan kepada Zhang, meninggalkannya kelaparan setiap saat. Sementara itu, mereka menambahkan banyak bumbu atau cuka keras ke makanan yang sangat sedikit, menyebabkan dia menderita sakit perut dan usus yang parah.

Ketika dia tidak dapat memakan makanan apa pun, narapidana memasukkan daging ke dalam mangkuknya dan kemudian membuangnya di depan tahanan lain, dan menyalahkannya karena menolak makan.

Zhang mulai menderita perforasi lambung beberapa bulan kemudian. Berat badannya turun dari 65 kg menjadi 45 kg.

Dia kemudian mengatakan kepada koresponden Minghui bahwa pada tanggal 20 Juni 2015, dia tidak bisa berdiri dan bergulingan di tanah karena rasa sakit yang luar biasa. Seorang narapidana berdiri dan menginjaknya, menyalahkannya karena pura-pura sakit. Narapidana tidak melepaskannya sampai dia mulai muntah darah. Dia dikirim ke Rumah Sakit Jiulong malam itu dan dirawat di ruang gawat darurat selama lebih dari empat jam sebelum sadar kembali.

Para penjaga menahannya di Rumah Sakit Jiulong selama beberapa hari sebelum membawanya kembali ke rumah sakit penjara.

Gejala yang Diinduksi Berlabel “Kondisi Yang Sudah Ada”

Ketika suami Zhang diberitahu oleh penjara untuk mengunjunginya pada bulan Juli 2015, dia terkejut melihat bahwa istrinya yang dulu sehat dan energik hanyalah tinggal kulit dan tulang, pucat dan lesu. Penjaga Tang memberi tahu dia bahwa perawatan yang diberikan kepada istrinya di rumah sakit penjara hanya cukup untuk membuatnya tetap hidup. Agar dia membaik, dia perlu diobati dengan albumin (terbuat dari protein plasma dari darah manusia), yang harganya 900 yuan per kantong tetapi tidak akan ditanggung oleh penjara.

Tang mengklaim bahwa masalah perut Zhang adalah kondisi yang sudah ada sebelumnya, dan penjara tidak akan menutupi biaya perawatan medis. Suami Zhang membantah bahwa istrinya adalah wanita yang sehat sebelum penangkapannya dan meminta pembebasan bersyarat medis untuknya.

Tang mengatakan bahwa Zhang tidak sekarat untuk memenuhi syarat pembebasan bersyarat medis.

Memberikan Pembebasan Bersyarat Hanya Diberikan Sebulan untuk Hidup Bebas

Kondisi Zhang terus memburuk. Perutnya yang melemah dan berlubang akhirnya menyebabkan ruptur esofagus. Dia juga menderita infeksi paru-paru yang serius mengancam hidupnya.

Dia tiba-tiba kehilangan kesadaran pada tanggal 23 Januari 2016, dan rumah sakit penjara memindahkannya ke Rumah Sakit Rakyat Ketiga Chongqing, di mana dia mengeluarkan pemberitahuan kondisi kritis. Penjara membebaskannya dengan pembebasan bersyarat medis tiga hari kemudian.

Suaminya membawanya ke Rumah Sakit Rakyat Distrik Wanzhou, dan para dokter di sana mengatakan dia hanya bertahan beberapa bulan.

Zhang memutuskan untuk menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah. Ajaibnya, dia menjadi semakin baik saat dia kembali berlatih Falun Gong.

Dikembalikan ke Penjara Sebelum Pemulihan Penuh

Ketika polisi mendengar tentang kesembuhannya, mereka membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis pada tanggal 26 Juli 2018. Laporan itu menyatakan bahwa kesehatannya membaik tetapi dia belum pulih sepenuhnya. Secara hukum, dia harus tetap berstatus pembebasan bersyarat medis. Namun, polisi membawanya ke penjara langsung dari rumah sakit.

Zhang menderita kondisi yang mengancam jiwa lagi dari infeksi paru-paru selama beberapa bulan berikutnya di penjara. Keluarganya pergi ke beberapa instansi pemerintah untuk mencari pembebasannya, tetapi diombang ambingkan ketika para pejabat semua membantah bertanggung jawab atas kondisinya.

Laporan sebelumnyadalam Bahasa Inggris:Prison Releases Dying Woman and Arrests Her After She Regains Health

Ms. Zhang Chenying's Life in Danger Due to Torture

Ms. Zhang Chenying Arrested for Visiting Illegally Detained Practitioners