(Minghui.org) Body-Mind-Spirit Health Days hadir di pameran Brøndby Hallen, Kopenhagen, Denmark, ada tanggal 2-4 Februari 2018. Kelompok Falun Gong setempat berkesempatan untuk berpartisipasi.

Banyak orang berkesempatan untuk mempelajari latihan Falun Dafa. Lebih banyak orang lagi mengetahui latihan spiritual damai ini dan penganiayaan di Tiongkok.

Mempelajari latihan Falun Dafa di Body-Mind-Spirit Health Days di Kopenhagen

Saya Tidak Sabar Untuk Membeli Buku Ini”

Pia, sangat tertarik ada budaya Tionghoa, menghadiri sesi pengenalan Falun Dafa pada tanggal 2 Februari. Dia ikut mempelajari latihan pada hari itu juga, mengatakan, “Saya merasa sangat nyaman! Inilah apa yang sedang saya cari!”

Pia membeli buku Zhuan Falun. Seorang praktisi memberitahu dia bahwa buku terjemahan baru -- baru saja selesai dikerjakan dan akan tersedia kira-kira dalam dua bulan. “Saya tidak sabar untuk membeli buku ini,” jawab Pia.

Praktisi menawarkan pergantian bukunya dengan versi baru jika sudah tersedia dan Pia berterima kasih atas kebaikannya. Pia juga sangat senang melihat buku Shen Yun, “Ini menakjubkan! Begitu banyak yang bisa saya pelajari.”

Seorang pria bernama Jan berbincang-bincang dengan seorang praktisi dalam waktu yang lama. Dia tertarik pada hubungan antara melakukan latihan gerakan dan peningkatan karakter seseorang. Dia tampak gembira atas pemahaman barunya. “Saya melihat orang-orang yang mengikuti agama tidak menganggap serius lagi. Hal itu tidak baik. Kita harus mencari sebuah cara untuk kembali ke jati diri kita yang asli alih-alih tenggelam di tingkat masyarakat hari ini,” tambahnya.

Dua wanita lansia menghampiri dan mengajukan banyak pertanyaan. Salah satu dari mereka adalah seorang instruktor, pernah mengajar di Tiongkok. Dia menanyakan tentang perbedaan antara Qigong dan Falun Dafa serta mengapa latihan ini dilarang di Tiongkok. Setelah mendengar penjelasan praktisi tentang latihan ini dan bagaimana partai komunis merusak nama baik Falun Dafa selama lebih dari 18 tahun, wanita itu terlihat puas dan memutuskan untuk mempelajari latihan bersama temannya. Mereka juga kembali pada hari berikutnya untuk sesi informasi.

Anna Akerlund (kanan), Kent Akerlund (tengah)), dan teman mereka Bill (kiri) tertarik untuk mempelajari Falun Dafa

Kent Akerlund dan istrinya Anna Akerlund, mereka berdua berasal dari Swedia, dihentikan oleh teman mereka Billy. Billy bisa berbahasa Mandarin dan mereka berbicara cukup lama. Mereka tertarik setelah mengetahui Falun Dafa dipraktikkan di lebih dari 100 negara. Mereka mengetahui di mana bisa membeli buku-buku dan mempelajari latihan secara gratis, mereka berkata akan melakukannya.

Medan Energi yang Kuat

Sepasang suami istri menonton peragaan latihan dan pergi dengan membawa brosur. Kemudian mereka kembali dan sang istri berkata, “Kami mengunjungi kebanyakan stan lainnya, tapi stan kalian spesial karena memiliki energi yang kuat.” Lalu mereka berbincang-bincang dengan praktisi mengenai latihan ini.

Seorang pria berkata, “Sepertinya energinya sangat tinggi dan hampir terasa seperti ditarik ke atas.” Dia tertarik setelah mengetahui bahwa latihan ini membutuhkan latihan fisik dan kultivasi Xinxing. Dia berkata akan mencobanya.

Banyak keluarga berkata mereka terkejut setelah tahu bahwa semua kegiatan Falun Dafa adalah bebas biaya. Seorang pria tua berkata menyukai latihan ini begitu melihat kata-kata Sejati-Baik-Sabar. “Saya pikir latihan ini akan membantu saya secara fisik dan spiritual,” tambahnya.

Tiga siswa SMU -- Rein, Ceyda, dan Hibba -- mempelajari meditasi

Terlalu Brutal Untuk Diabaikan

Dua wanita yang berhenti untuk membaca informasi Falun Dafa terkejut setelah mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok, terutama mengenai pengambilan organ secara paksa. Mereka berkata tidak pernah mendengar hal yang begitu mengerikan. Salah satu dari mereka meminta banyak brosur untuk dibagikan kepada teman-teman dan rekan kerjanya. “Ini terlalu brutal untuk diabaikan. Apakah ada yang bisa saya lakukan?” tanyanya.

Anna, suaminya, dan seorang teman sedang mengunjungi Kopenhagen. Air matanya berlinang ketika seorang praktisi menjelaskan pengambilan organ dari praktisi yang masih hidup di Tiongkok. “Saya tidak pernah berpikir hal semacam ini bisa terjadi,” katanya. Mereka semua menandatangani petisi yang meminta penganiayaan di Tiongkok untuk diakhiri.