Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dari Terbaring Tak Berdaya di Tempat Tidur hingga Menjadi Pilar Keluarga

25 Feb. 2018 |   Oleh praktisi Dafa di Provinsi Shandong

(Minghui.org) Penulis yang bercerita ini adalah seorang wanita berusia 66 tahun di pedesaan Tiongkok. Dia menderita penyakit jantung yang parah 27 tahun yang lalu dengan masalah kesehatan lainnya seperti ulkus duodenum, radang ginjal, dan masalah perut. Penyakitnya akibat kemarahan dan kebencian jangka panjang terhadap keluarga mertuanya karena mendapat perlakuan tidak adil. Kesehatannya memburuk. Dia terbaring di tempat tidur dan sekarat.

Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa seseorang di ambang kematian bisa mendapatkan kembali kesehatannya dan menjadi sokoguru keluarganya. Inilah ceritanya.

***

Penyakit Jantung Akibat Kemarahan

Saya menikahi suami saat ini ketika berusia 39 tahun. Keluarganya sangat miskin, dan tidak lama setelah kami menikah, keluarga mertua saya mengusir kami. Kami diberi 130 kilo gandum dan rumah dengan empat kamar yang reyot untuk tinggal. Rumah itu menghabiskan biaya 3.500 yuan dan kami harus berutang sebesar 11.000 yuan.

Itu merupakan beban yang tak tertahankan bagi keluarga miskin di pedesaan seperti keluarga kami saat itu. Saya sering menangis, sangat marah dan sakit hati terhadap keluarga mertua.

Saya menderita penyakit jantung yang parah dan sering pingsan di jalanan.

Kami menjual barang-barang kecil yang kami punya dan meminjam uang untuk perawatan saya. Dokter mengatakan bahwa jika saya tidak beristirahat, kondisi saya akan memburuk.

Keluarga mertua saya tidak menunjukkan simpati dan sering menimbulkan masalah. Saya berpikir untuk mengakhiri hidup ketika keadaan menjadi tak tertahankan. Saya mengurungkan tindakan ini demi ketiga anak yang berusia 13, 4, dan 3 tahun.

Kondisi saya memburuk sampai tidak bisa merawat diri sendiri dan hanya tidur di tempat tidur siang dan malam.

Kesehatan Kembali dalam Tiga Hari

Saya tidak akan pernah melupakan peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 Februari 1999. Hari itu, seorang praktisi Dafa datang ke rumah saya dan mendorong saya untuk berlatih Falun Dafa. Dia mengatakan kepada saya bahwa latihan tersebut mengajarkan orang untuk memperbaiki karakter dan kesehatan mereka dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saya tidak yakin 100% pada awalnya tapi memutuskan untuk mencoba demi keluarga dan anak-anak saya.

Saya pergi ke rumah praktisi malam itu untuk belajar latihan Dafa. Suami saya harus membantu saya. Saat kami di luar rumah, arus hangat mengalir di sekujur tubuh saya -- itu adalah perasaan yang sangat indah. Saya mengatakan kepada suami bahwa saya merasa cukup kuat untuk pergi sendiri.

Orang-orang melakukan latihan kedua dari lima perangkat latihan saat saya tiba di sana, jadi saya mengikuti mereka. Ketika saya mengalami kesulitan, saya akan duduk, melihat orang lain, dan mencoba mempelajari gerakannya.

Saya merasa sangat baik malam itu dan mulai membaca buku Zhuan Falun segera setelah saya kembali ke rumah. Saya membacanya siang dan malam, dan butuh waktu empat atau lima hari untuk menyelesaikan buku ini karena keterbatasan pendidikan saya.

Pada hari ketiga, praktisi lain mengatakan kepada saya bahwa ada pertemuan para praktisi di desa terdekat untuk berbagi pengalaman kultivasi. Saya bangun sekitar pukul 05:00. Suami saya sedang memasak untuk anak-anak dan dia menyuruh putri saya untuk menjaga saya.

Tiba-tiba, saya mengalami gejala serangan jantung. Putri saya takut dan menyuruh saya minum obat. Saya tidak bisa berbicara, tapi saya tahu di dalam hati bahwa Guru sedang memurnikan tubuh saya.

Saya memberi isyarat kepada putri saya bahwa saya tidak akan minum obat apa pun. Segera, tangan saya berkeringat, dan seluruh tubuh saya terasa hangat -- pada saat bersamaan, semua gejala penyakit saya hilang. Putri saya menangis dengan gembira, "Ayah! Ibu baik-baik saja sekarang!"

Saya merasa sangat energik dan meminta putri saya membawakan saya air saat mencuci muka, rambut, dan kaki saya. Saya belum bisa melakukan hal seperti itu untuk waktu yang lama. Kemudian, saya meminta putri saya untuk membawa saya ke tempat praktisi belajar Fa dan berbagi pengalaman. Saya tidak merasa kedinginan sama sekali meski saya memakai pakaian jauh lebih sedikit dari biasanya.

Segera setelah saya bergabung dengan orang lain dalam kelompok tersebut, saya merasakan denyut nadi besar bergerak di dalam tubuh saya, dan saya mulai berayun maju mundur. Beberapa praktisi mulai mengkhawatirkan saya, karena khawatir saya akan mengalami serangan jantung, tapi segera berhenti.

Ketika saya kembali ke rumah, saya merasa seperti terlahir kembali, seperti orang sehat.

Semua Penyakit Saya Hilang dalam 20 Hari

Pada hari kedua puluh setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya diundang untuk berbagi pengalaman dengan praktisi lain di kota. Saya sangat senang atas kesempatan itu. Karena keluarga saya masih miskin pada saat itu, saya meminjam 20 yuan untuk ongkos bus dan berjalan cukup jauh menuju lokasi pertemuan. Sungguh luar biasa bahwa saya bisa berjalan begitu jauh tanpa merasa lelah.

Kami mempelajari buku-buku Dafa, melakukan latihan, dan berbagi pengalaman kultivasi. Saat belajar Fa, saya mulai merasakan sakit perut. Saya meminta Guru untuk membantu saya sehingga saya tidak merasa sakit saat giliran saya untuk membaca sehingga saya bisa fokus pada belajar Fa. Memang, ketika giliran saya membaca Fa, rasa sakit itu hilang; itu kembali ketika saya selesai membaca. Saya tahu bahwa Guru memurnikan tubuh saya lebih jauh sehingga semua penyakit saya yang terdahulu akan dibersihkan.

Sejak hari itu, saya benar-benar terbebas dari semua penyakit sebelumnya. Tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Guru.

Guru Membantu Saya Melewati Ujian

Saya ditangkap secara ilegal pada tahun 2008 karena memberi tahu orang-orang tentang Dafa, saya mendapat manfaat dari latihan tersebut dan dianiaya oleh partai komunis.

Semua buku dan materi informasi Dafa saya diambil oleh polisi, yang juga memeras 10.000 yuan dari keluarga saya.

Karena takut, suami melarang saya pergi keluar atau menghubungi praktisi mana pun.

Saya merasa sangat sedih karena tidak bisa belajar Fa dan sering meneteskan air mata. Saya meminta Guru untuk membantu saya.

Suatu hari, saya tiba-tiba menunjukkan gejala serangan jantung sebelumnya. Saya mulai gemetar dan hampir tidak bisa bicara. Mata saya berkunang-kunang. Suami saya dan putra saya sangat ketakutan.

Saya tahu di dalam hati bahwa Guru sedang membantu saya. Saya meminta putra saya mencari ipar perempuan dan keponakan saya, yang keduanya adalah praktisi. Ketika mereka tiba, saya meminta keponakan untuk melafalkan Lunyu. Dia tidak bisa melafalkan keseluruhan, jadi saya membantunya. Setelah selesai, saya kembali normal.

Keponakan saya bergegas pulang dan membawakan saya buku Zhuan Falun. Memegang buku itu di tangan, saya mulai menangis keras. Adik ipar saya berkata kepada suami saya, "Kamu telah melihat apa yang terjadi. Kamu tidak bisa mencegahnya belajar Fa. Dia berutang nyawa pada Guru!"

Saya juga mengingatkan suami bahwa saya telah berubah, dari seseorang yang benar-benar bergantung padanya menjadi seseorang yang dapat melakukan lebih dari dia, baik di rumah maupun di ladang. Mendengar semua ini, suami saya berangsur-angsur mengubah sikapnya. Dia juga membantu mengubah sikap menantu laki-laki saya, yang juga mencoba menghentikan saya berlatih Dafa karena takut merusak masa depan putranya.

Saya mengatakan kepadanya dengan tegas bahwa saya tidak akan pernah melepaskan Falun Dafa. Jika dia sangat khawatir bahwa hal itu mempengaruhi putranya, saya bisa membuat sebuah pernyataan untuk memutuskan hubungan keluarga dengan mereka. Suami saya berkata kepada menantu saya, "Ayah tidak bisa menghentikannya, apalagi kamu. Jangan khawatir tentang itu."

Ujian Xinxing Lainnya

Saya pernah jatuh dari sepeda listrik pada belokan yang tajam. Sepeda jatuh dan menimpa kaki saya. Saya tidak mempertahankan pikiran lurus yang kuat sebagai praktisi Dafa saat itu, dan kaki saya menjadi sangat bengkak. Saya tidak bisa keluar selama lebih dari dua bulan, dan saya tidak berani berjalan. Saya hanya bisa bergerak beberapa langkah di rumah dengan bantuan tongkat.

Suatu hari, saya sepertinya mendengar suara Guru: Bagaimana kamu masih belum bisa melepaskan keterikatan? Saya tercerahkan dari petunjuk dan menyingkirkan tongkat. Saya berkata pada diri sendiri: Saya baik-baik saja. Saya tidak butuh tongkat. Saya mulai berjalan sendiri, dan pembengkakan juga hilang tak lama kemudian.

Saya telah berubah dari terbaring tak berdaya di tempat tidur hingga menjadi pilar keluarga yang kuat. Saya sangat berterima kasih kepada Guru dan merasa tidak enak karena membiarkan Guru kecewa, tidak rajin, dan tidak fokus pada kultivasi karena berbagai bentuk gangguan di sekitar saya.

Baris puisi Guru ini sering muncul di benak saya untuk mengingatkan agar lebih gigih berkultivasi:

"Manusia yang berhati sarat, sulit menyeberangi lautan." (dari "Hati Mengerti Sendiri")

Terima kasih, Guru, atas perlindungan dan penyelamatan belas kasih Anda.