Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Putri Menuntut Investigasi Pembunuhan Ayah, Ibu Terancam Penjara

10 Maret 2018 |   Oleh koresponden Minghui di Tianjin, Tiongkok

(Minghui.org) Yang Yuyong, seorang praktisi Falun Gong dari Distrik Wuqing, dibunuh di sebuah pusat penahanan tujuh bulan yang lalu. Tubuhnya tetap tersimpan dingin di rumah duka.

Yang Yuyong

Sebelum Tahun Baru Imlek, keluarganya menerima pemberitahuan dari Kejaksaan Negeri Wuqing bahwa tidak ada kasus yang akan dibuka untuk penyelidikan. Mereka dipanggil ke departemen kepolisian distrik dan diberitahu bahwa otopsi dan kremasi harus dilakukan dalam waktu dua bulan setelah kematian.

Putri Yang Yuyong di depan Kejaksaan Negeri Wuqing, memprotes bahwa kematian ayahnya tidak diselidiki.

Istri Yang, Meng Xianzhen, masih ditahan di sebuah pusat penahanan. Dengan demikian, putrinya menerima pemberitahuan bahwa kematian ayahnya tidak akan diselidiki. Untuk memprotes ketidak-adilan tersebut, dia menunjukkan dengan memegang potret ayahnya di luar Kejaksaan Negeri Wuqing.

Keluarga Yang telah mengajukan keluhan tentang kematian Yang di pusat penahanan enam bulan yang lalu. Namun, pejabat keamanan publik di Distrik Tianjin dan Wuqing menghalangi penyelidikan atas kematian Yang.

Praktisi yang tidak bersalah disiksa sampai mati di Pusat Penahanan

Yang Yuyong dan istrinya Meng Xianzhen dari Desa Xitian, Kotapraja Huanghuadian, ditangkap pada tanggal 7 Desember 2016. Mereka dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Wuqing, di situ penjaga dan kepala tahanan menyiksa mereka.

Yang melakukan mogok makan dan dimasukkan ke dalam alat penyiksaan serta diborgol dan dirantai dengan belenggu berat.

Ilustrasi penyiksaan: diborgol dan dibelenggu

Penjaga Liu Zhaogang menyeret Yang ke sebuah ruangan kosong setelah dia memberi tahu pembelanya bahwa dia telah disiksa. Yang dipukuli dengan tongkat bambu sampai pantatnya berdarah. Penjaga tersebut mengancam bahwa Yang akan dipukuli dengan alat yang lebih besar jika dia memberi tahu pengacara tentang pemukulan tersebut.

Setelah keluarga Yang membawa keluhan kedua ke Kejaksaan Wuqing, Liu menampar wajah Yang. Tiga belas narapidana di sel diperintahkan untuk memukul dan menyerang secara seksual Yang. Yang pingsan dan tidak ingat berapa lama dia pingsan. Ada bukti rekaman audio tentang kekerasan seksual.

Yang menggambarkan pemukulan tersebut dan membagikan nama penyerangnya kepada pembelanya pada tanggal 28 Juni 2017. Yang meninggal di pusat penahanan pada tanggal 11 Juli 2017.

Dua anak dan kerabat Yang melihat tubuhnya saat mereka tiba di Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Wuqing. Sebagian besar tubuhnya luka dan memar, termasuk punggungnya. Ada luka besar di telinganya, darah di matanya, dan tusukkan di kuku kakinya. Baik Departemen Kepolisian Wuqing maupun pusat penahanan tidak mau membeberkan penyebab kematian Yang. Ada lebih dari seratus petugas polisi yang menjaga jenazahnya.

Banding dan Keluhan Keluarga Diabaikan

Anak-anak Yang diajak ke pemerintah berwenang. Sun Guangxing, wakil kepala departemen kepolisian setempat, dan petugas polisi Gu Liang mengancam keluarganya. Mereka diberitahu untuk tidak memublikasikan alasan kematian Yang di media atau menerima wawancara media. Kerabatnya juga ditekan oleh polisi untuk tetap diam, dan pengacara diminta untuk tidak menerima kasus ini.

Putri Yang, Yang Guangwei, mengajukan surat banding ke Kongres Rakyat Tianjin setelah usaha yang tidak berhasil untuk mencari jawaban atas kematian ayahnya. Setelah menyatakan fakta dan unsur-unsur yang mencurigakan dari kasus tersebut, dia berkata, "Ada bukti catatan kriminal Pusat Penahanan Wuqing dan upaya untuk menghapus jejak tindakan kriminal. Mengingat bahwa pembunuhan telah dilakukan oleh petugas penegak hukum, kami menuntut penyelidikan segera! "

Putri Yang juga pergi ke kantor banding Departemen Kepolisian Kota Tianjin untuk mengajukan pengaduan tersebut. Dia bertemu dengan pejabat dari kantor banding Departemen Kepolisian Distrik Wuqing, Gu Liang dari bagian penegak hukum Departemen Kepolisian Distrik Wuqing, dan kepala Kantor Polisi Huanghuadian. Gu Liang bertanya pada putri Yang mengenai hal otopsi. Dia mengatakan bahwa kasus tersebut ditangani oleh departemen kepolisian distrik dan kejaksaan distrik, dan dia menuntut agar putrinya menghentikan permohonannya.

Putri Yang bertemu dengan Ma Ruhai dari gubernur distrik beberapa hari kemudian, dia menyetujui untuk dilakukan otopsi. Putri Yang menunjuk pada banyak luka di tubuh ayahnya dan tidak ada yang dituntut atas kematiannya. Ada video pengawas di sel yang bisa mengidentifikasi orang-orang yang telah menganiaya ayahnya. Putri Yang meminta laporan otopsi.

Penolakan untuk Penyelidikan, Ancaman terhadap Keluarga

Putri Yang menerima pemberitahuan bahwa kasus kematian ayahnya tidak akan diajukan untuk penyelidikan sebelum Tahun Baru Imlek 2018. Pejabat dari kejaksaan mengklaim bahwa seorang narapidana telah didakwa melakukan penyerangan dan bahwa tidak ada penjaga penjara yang terlibat.

Ketika dia meminta identitas orang-orang yang melakukan pemukulan tersebut, jawabannya adalah "tidak ada seorang pun." Dia diberi tahu bahwa luka di telinga Yang "mungkin akibat makan paksa." Tidak ada penjelasan tentang luka-luka di kuku kakinya. Ketika dia bertanya lagi tentang penyebab kematiannya, dia diberitahu: "Pneumonia dan banyak kegagalan organ, seperti yang tercantum dalam catatan rumah sakit." Dia tidak diberi alasan untuk kegagalan beberapa organ.

Guo Liang dari Departemen Kepolisian Distrik Wuqing mengatakan kepada putri Yang bahwa sebuah otopsi dan kremasi akan dilakukan dalam dua bulan terlepas dari apakah keluarga menyetujuinya, tepat sebelum Tahun Baru Imlek.

Mereka mengancam akan menghukum istri Yang -- Meng Xianzhen selama enam tahun penjara kecuali jika mereka menghentikan tuntutan terhadap mereka.

Related Article: Tianjin Falun Gong Practitioner Mr. Yang Yuyong Tortured to Death in Detention Center