(Minghui.org) Anggota keluarga saya berulang kali menyaksikan keajaiban Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) selama satu dekade ini. Saya ingin menceritakan kisah-kisah ini supaya makin banyak orang mengenal Falun Gong.

Mengetahui Falun Gong di dalam Mimpi

Saya bermimpi seorang wanita paruh baya mendekati saya dan meminta saya untuk berlatih Qigong pada bulan Juni 1999.

“Qigong apa?” tanya saya.
“Pipa Gong.” Dia menjawab.
“Untuk apa? Tidak…,” kata saya dengan terbata-bata.
“Apakah yang ingin anda latih,” tanyanya.

Saya memikirkannya dan berkata, “Sepertinya Falun Gong. Saya ingin mencobanya.” Dia menunjuk orang-orang di depan, “Mereka sedang berlatih Falun Gong. Kamu pergi ke sanalah.”

Saya pergi ke sana untuk mempelajarinya. Saat melakukan latihan Berdiri Memancang Metode Falun, seseorang mendorong saya keluar dari kelompok. Saya melihat sekeliling namun tidak menemukan seorang pun. Saya mulai bertengkar dengan orang itu, “Mengapa kamu mendorong saya? Tidak mudah bagi saya untuk menemukan Falun Gong. Sekarang tidak seorang pun di sekitar ini. Bagaimana saya bisa menemukan mereka?”

Kemudian seorang pria berperawakan tinggi datang dan dengan ramah bertanya pada saya, “Apa yang terjadi?” Saya memberitahu dia apa yang terjadi. Dia menjawab, “Ikuti saya.”

Mimpi yang sangat menarik walaupun saya tidak mengenal Falun Gong. Saya kembali tidur namun tidak bisa beristirahat. Saya bangun dan pergi ke taman terdekat untuk memeriksa tempat orang-orang berolah raga. Saat saya menuju sebuah taman, saya mendengar suara berkata, “Salah tempat.”

Saya berdiri di sana dan tidak tahu mau pergi ke mana. Lalu saya mendengar suara musik berasal dari gedung ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya mengikuti suara musik itu dan melihat orang-orang berbaris untuk melakukan latihan dan saya bertanya. “Kami sedang berlatih Falun Gong,” seseorang menjawab. Saya mempelajari latihan tersebut di sana.

Mereka juga menonton 9 ceramah Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Gong) dan meminta saya untuk bergabung. Ketika menonton video ceramah itu, saya tercengang. Orang di dalam mimpi yang meminta saya untuk mengikutinya adalah Guru Li! Saya menjadi sangat tertarik pada Falun Gong.

Menjadi Praktisi

Saya pergi berlibur pada bulan Juni 1999 dan kembali setelah tanggal 20 Juli. Saya belum mempelajari keseluruhan metode latihan Falun Gong. Selama masa ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan masif terhadap Falun Gong. Saya tahu tidak ada yang salah dengan Sejati-Baik-Sabar, prinsip Falun Gong. Bukankah seharusnya kita mengikuti prinsip ini? PKT berkata Falun Gong tidak baik. Apa kebenaran itu?

Saya tidak punya buku Falun Gong dan tidak mengetahui apa pun tentang latihan gerakan. Tapi saya tahu bermeditasi itu menyilangkan kedua kaki. Saya terus mencoba untuk menyilangkan kaki, meskipun yang bisa saya lakukan adalah meletakkan satu kaki di atas kaki yang lain. Saya hanya bisa berlatih dua sampai tiga menit dengan mencengkeram kaki dengan tangan untuk mencegahnya terlepas dari posisinya.

Kemudian keajaiban terjadi saat duduk bermeditasi dengan kaki disilang: Saya merasakan sensasi di punggung dan leher saya. Bilamana saya berhenti menyilangkan kaki, sensasi itu hilang. Saya tidak memikirkan terlalu banyak. Perlahan-lahan, saya bisa menyilangkan kaki lebih lama. Kemudian menyadari penyakit saya telah hilang.

Saya menderita sejumlah penyakit antara lain: rematik, penyakit serviks, fibroid uterus, hiperplasia tulang, gangguan pencernaan, dan aritmia jantung. Sebelumnya saya biasa pergi ke rumah sakit untuk perawatan dan minum obat. Namun tidak membantu. Dengan menyilangkan kaki, semua penyakit saya hilang. Luar biasa, sungguh ajaib! Saya pikir ingin membaca buku-buku Dafa dan terus berlatih Falun Gong.

Penganiayaan terus berlanjut. Orang-orang disesatkan oleh media fitnahan dan dilarang berlatih Falun Gong secara terbuka. Akan tetapi, saya menjadi tahu kebaikan Falun Gong.

Anggota Keluarga Menyaksikan Keajaiban Dafa

Ibu mertua saya menderita wasir yang parah sehingga menimbulkan kesakitan dan perut kembung. Beliau mengunjungi seorang dokter dan diberitahu kondisinya parah, terlalu beresiko jika dioperasi. Satu-satunya perawatan adalah menggunakan obat luar. Saya mengganti pakaiannya setiap hari, namun kondisinya tidak membaik.

Suami saya tahu Falun Gong itu bagus. Akan tetapi, penganiayaan brutal oleh PKT membuatnya takut. Dia tidak ingin saya berlatih. Tapi saya tetap teguh dan tegas berlatih Falun Gong meskipun ada keberatan dari suami dan ibu mertua.

Saya memberitahu mereka tentang kepulihan kesehatan saya. “Falun Gong bagus dan semoga kamu terus berlatih. Bibi kamu berlatih Falun Gong. Dia sekarang sehat dan tidak membutuhkan obat-obatan,” ibu mertua mengatakannya pada suatu hari.

Kemudian beliau membereskan barang-barangnya untuk pulang ke rumah setelah sarapan pada hari berikutnya. Saya bertanya padanya, “Ibu belum sembuh total. Mengapa meninggalkan rumah sakit?” Ibu mertua berkata, “Penyakit saya telah disembuhkan. Semalam penyakit saya telah hilang.” Ajaib! Ibu mertua mengatakan bahwa Guru telah melenyapkan penyakitnya!

Ibu saya berumur 80 tahun lebih. Ibu menderita pelebaran vena permukaan di tungkai dan bengkak. Dokter mengatakan itu tidak bisa disembuhkan. Saya meminta ibu agar dengan tulus melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Ibu setuju dengan saya dan tidak mengeluarkan satu sen pun. Kakinya sekarang sudah sembuh. Ibu berkata, “Sungguh ajaib! Dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit saya. Dengan melafalkan kata-kata ini, saya sekarang sudah sehat. Terima kasih Guru Li.”

Kakak saya menderita kanker tiroid beberapa tahun lalu. Tumornya berukuran kira-kira sebesar telur. Dokter meminta untuk segera dioperasi. Suaminya juga sakit. Kakak saya ingin menunda operasi. Saya menasihatinya, “Jangan dioperasi. Dengan tulus melafalkan Falun Gong baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Dia mengikuti nasihat saya setiap hari dan tidur dengan nyenyak. Kemudian suatu hari, dia menemukan tumornya sudah hilang. Dia dengan gembira berkata, “Falun Gong sungguh supernormal. Saya ingin mempelajarinya juga!”

Kami berdua mengunjungi ibu kami. Saya makan ikan dan tulang ikan tersangkut di tenggorokan. Saya sulit menelan dan meludah. Saya berusaha untuk menelan bakpao dan minum cuka, namun tidak membantu. Ibu menyarankan saya pergi ke rumah sakit. Lalu saya teringat dan memohon Guru untuk membantu mengeluarkan tulang ikan itu. Setelah beberapa saat, tulang itu hilang. Saya berterima kasih kepada Guru di dalam hati. Saya memberitahu kakak saya bahwa tulang ikan sudah hilang. Dia bertanya bagaimana caranya. Saya mengatakan Guru yang melakukannya. “Menakjubkan!” katanya.