(Minghui.org) Seorang wanita di Kabupaten Nong'an memiliki pengacara yang siap membela haknya untuk kebebasan berkeyakinan, tetapi pengacara tidak diizinkan mewakilinya di pengadilan.

Wang Juan adalah seorang praktisi Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Dia ditangkap pada tanggal 23 Juni 2017, ketika menggunakan ponselnya menghubungi orang-orang untuk menyampaikan pesan tentang penganiayaan Falun Gong.

Polisi memaksanya untuk tetap menghidupkan telepon sampai kehabisan baterai. Mereka selanjutnya mencatat berapa banyak panggilan yang dilakukan.

Pengacara Wang mencoba meninjau kasusnya, tetapi Kejaksaan Kabupaten Nong'an menolak permintaannya sebanyak tiga kali. Namun, kejaksaan mengembalikan kasusnya ke Departemen Kepolisian Kabupaten Nong'an dua kali, dengan alasan tidak cukup bukti. Polisi menolak membebaskannya dan mengancam keluarganya ketika yang terakhir menuntut pembebasannya.

Polisi kemudian berhasil menyerahkan kasusnya ke kejaksaan, yang mendakwa dia dengan membuat sejumlah panggilan telepon.

Pengacara Wang mengajukan permohonan untuk mewakilinya di pengadilan, dan pejabat di Pengadilan Kabupaten Nong'an menuntut agar dia menunjukkan persetujuan dari biro hukum setempat, Komite Urusan Politik dan Hukum, dan asosiasi pengacara. Tak satu pun dari agensi tahu bagaimana mengeluarkan persetujuan semacam itu, karena itu bukan persyaratan hukum untuk membangun hubungan pengacara-klien.

Pengacara tidak bisa membela Wang di pengadilan pada tanggal 29 Maret 2018. Wang memberi kesaksian dalam pembelaannya sendiri. Dia berpendapat bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan berlatih Falun Gong adalah kejahatan dan melakukan panggilan telepon adalah hak konstitusionalnya.

Jaksa penuntut kemudian menuduh bahwa isi panggilan teleponnya adalah ilegal, tetapi dia gagal menentukan hukum mana yang dilanggar.

Wang tetap di Pusat Penahanan Keempat Kota Changchun.

Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin:长春市农安县王娟遭非法庭审师辩护权被剥夺