(Minghui.org) Tanggal 25 April menandai peringatan ke-19 dari permohonan damai tahun 1999 dari praktisi Falun Gong di Beijing. Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini dan menentang penganiayaan berat yang telah terjadi selama 19 tahun terakhir ini, para praktisi dari Hong Kong dan daerah lainnya di Asia ikut serta dalam rapat umum dan pawai pada tanggal 15 April 2018.

Meskipun cuaca hujan, sejumlah pejabat terpilih menghadiri acara di Cheung Sha Wan Recreation Area. Mereka memuji praktisi Falun Gong karena menjunjung prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menyerukan penghentian penindasan di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong berkumpul di Hong Kong pada tanggal 15 April untuk mengadakan rapat umum memperingati 19 tahun perlawanan damai terhadap penganiayaan di Tiongkok.

Rapat umum menarik banyak perhatian publik.

Kan Hung-Cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa Hong Kong, menyerukan penghentian penganiayaan dan membawa para pelaku utama penganiayaan ke pengadilan.

Kan Hung-Cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa Hong Kong, berbicara tentang permohonan damai tahun 1999. "Setelah penahanan ilegal terhadap para praktisi Falun Gong di Tianjin, sekitar 10.000 praktisi pergi ke kantor banding pemerintah pusat di Beijing untuk berbicara dengan pejabat tinggi tentang latihan itu. Keberanian mereka mengesankan dunia dan kedamaian mereka menjadi contoh bagi masyarakat modern.”

Seiring penganiayaan yang semakin intensif sejak saat itu, banyak pemerintah dan warga dari berbagai negara telah menyatakan keprihatinannya atas penganiayaan di Tiongkok. "Menghentikan penindasan dan membawa para pelaku utama ke pengadilan akan membantu mengakhiri rezim komunis, menghasilkan perdamaian jangka panjang bagi masyarakat kita," ungkap Kan. "Mencerai-beraikan komunisme dan membangkitkan kembali budaya tradisional akan membawa kita ke era baru."

Pejabat Terpilih Menentang Penindasan

Wu Chi-wai, ketua Partai Demokrat dan anggota Dewan Legislatif, memuji praktisi karena ketekunan mereka dalam menegakkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. "Ini mendorong kita untuk menghadapi segala macam kesulitan dan penderitaan," katanya. Dia mengatakan bahwa hanya perubahan mendasar di dalam partai komunis yang dapat membantu orang-orang untuk menghindari teror terus-menerus yang telah dilakukan oleh Partai. “Lebih dari 300 juta orang telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) merupakan peringatan besar bagi Partai tersebut. Ini akan membantu orang untuk sadar dan mempromosikan nilai-nilai universal di masyarakat,” katanya.

Lin Yongran menyoroti prinsip-prinsip Falun Gong tentang Sejati-Baik-Sabar dan upaya konsisten dari para praktisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Lin Yongran, mantan anggota Dewan Distrik Hong Kong, berterima kasih kepada para praktisi karena meningkatkan kesadaran akan penganiayaan selama 19 tahun terakhir ini. Dia berkata bahwa upaya tersebut akan membawa kesadaran dan membuat partai komunis takut.

Lam Cheuk-ting, anggota Dewan Legislatif lainnya, mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok harus menegakkan konstitusi Tiongkok dan menghormati kebebasan berkeyakinan serta menghentikan penganiayaan tersebut. Dia meminta masyarakat internasional untuk menaruh perhatian pada masalah HAM di Tiongkok, yang akan membantu membawa perubahan.

Leung Yiu-chung, anggota lama Dewan Legislatif, mengatakan bahwa di Tiongkok, para praktisi Falun Gong telah dilecehkan, dipenjara dan disiksa atas keyakinan mereka. "Kejahatan-kejahatan ini, termasuk pengambilan organ paksa, yang harus dikutuk di seluruh dunia," ungkapnya. Leung berkata bahwa kejadian baru-baru ini, seperti kegiatan kelompok pro-komunis di Hong Kong, telah memungkinkan orang-orang untuk melihat rezim komunis dengan lebih jelas. Dia menekankan bahwa mencerai-beraikan rezim tersebut akan mengarah pada masyarakat yang lebih baik, dengan hak asasi manusia yang lebih baik.

Bawa Pelaku ke Pengadilan

Albert Ho, ketua Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokrasi Patriotik, menegaskan bahwa praktisi Falun Gong telah sangat ditekan di Tiongkok selama 19 tahun terakhir. “Mereka mungkin adalah kelompok yang paling teraniaya [di Tiongkok]. Penganiayaan itu termasuk penangkapan, penahanan, penyiksaan, dan pengambilan organ paksa,” katanya.

Richard Tsoi, mantan wakil ketua Partai Demokrat, setuju. Dia mengatakan bahwa kebebasan berkeyakinan dan keamanan praktisi dilindungi oleh International Bill of Human Rights (Perjanjian atau Kesepakatan Internasional terkait HAM). Dia meminta orang-orang untuk menentang penganiayaan di daratan Tiongkok dan kegiatan pro-komunis yang mengganggu di Hong Kong. "Semua pejabat yang menekan praktisi Falun Gong akan bertanggung jawab," tambahnya.

James Hon Lin Shan, juru bicara Liga Pertahanan Kebebasan Hong Kong, menentang pengambilan organ paksa oleh PKT dan mendorong orang-orang untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Turis Tiongkok: Benar-benar Luar Biasa

Hampir 1.000 orang ikut serta dalam pawai pada pukul 1:30 sore. Hujan telah berhenti dan enam bagian pawai melewati beberapa tempat wisata populer, tiba di daerah Tsim Sha Tsui yang semarak sekitar pukul 4 sore.

Chen, seorang turis dari daratan Tiongkok, menjumpai kegiatan Falun Gong untuk pertama kalinya. Terkesan oleh irama drum yang energik dari Tian Guo Marching Band, dia berbicara dengan seorang praktisi dan senang mendengar kisah sebenarnya tentang Falun Gong. "Sekarang saya tahu mengapa para praktisi Falun Gong begitu teguh dalam keyakinan mereka," ungkapnya.

Turis dari Tiongkok daratan bergabung dengan warga Hong Kong untuk menyaksikan pawai tersebut.

Liu dan keluarganya berada di Hong Kong untuk berlibur. Dia terkejut melihat bahwa Falun Gong dilatih di lebih dari 100 negara dan hanya ditindas di Tiongkok.

Seorang turis Tiongkok lainnya, Kong, mengatakan bahwa pawai praktisi sangat damai dan indah. Dia terkesan bahwa orang-orang menikmati kebebasan berkeyakinan di Hong Kong.

Temannya, Zhou, berterima kasih kepada praktisi karena mengungkap propaganda partai komunis terhadap Falun Gong. "Para praktisi ini sangat rasional, dengan perilaku yang baik, sangat berbeda dari apa yang dikatakan media berita Tiongkok," komentarnya. "Saya percaya bahwa orang-orang harus memiliki kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan mereka."