(Minghui.org) Suatu hari setelah sarapan, saya merasa tidak enak badan dan memuntahkan sesuatu berwarna merah. Saya pikir itu adalah tomat yang saya makan semalam dan tidak terlalu memikirkannya.

Saya muntah lagi pada keesokan paginya saat belajar Fa bersama praktisi Xiaoming (nama samaran). Setelah diteliti lebih saksama, Xiaoming mengatakan saya memuntahkan darah beku. Kami lalu memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan gangguan kekuatan lama.

Xiaoming harus pergi, jadi dia meminta Mei (nama samaran) untuk tinggal bersama saya. Kemudian di malam hari, saya memuntahkan lebih banyak lagi. Mei kemudian meminta enam praktisi lainnya datang ke rumah untuk memancarkan pikiran lurus. Setelah satu jam memancarkan pikiran lurus, kondisi saya membaik dan para praktisi pulang kecuali Mei.

Pagi berikutnya, Mei sedang melakukan latihan Falun Dafa ketika dia mendengar suara bising di kamar saya. Dia bergegas datang dan melihat saya terbaring tak sadarkan diri di lantai dengan darah keluar dari mulut dan hidung. Dia berteriak berulang kali, “Guru, tolong selamatkan dia! Tidak seorang pun yang bisa mengatur hidupnya kecuali Guru.” Saya segera sadar kembali. Adalah Guru yang menyelamatkan saya.

Sesaat kemudian, saya pergi ke kamar mandi dan memuntahkan banyak darah. Saya meminta bantuan Guru karena merasa tidak mampu bertahan lagi. Mei membawa saya ke ranjang dan saya kehilangan kesadaran lagi. Mei meneriakkan nama saya dan berusaha untuk menyadarkan saya. Pada waktu itu, saya tidak bisa membuka mata dan wajah saya pucat.

Mei tidak tahu apa yang harus dilakukan, jadi dia menelepon seorang praktisi untuk membantu. Putra dari praktisi itu menjawab panggilan teleponnya dan mendatangi rumah saya. Putra saya dan kerabat segera mengetahui kondisi saya, dan memanggil ambulans untuk membawa saya ke rumah sakit.

Saya tidak takut karena tahu Guru akan melindungi saya, dan saya tidak akan mengikuti pengaturan kekuatan lama. Di rumah sakit, saya hanya diberitahu perlu ditranfusi darah. Saya diperiksa lagi keesokan harinya dan segalanya kembali normal. Saya keluar dari rumah sakit pada hari ketiga.

Pada hari kedua di rumah, kaki kanan saya menjadi bengkak setelah saya mandi. Hari berikutnya, kaki kiri juga bengkak.

Praktisi berbagi pemahaman bahwa kekuatan lama terus menerus menganiaya saya, jadi saya mulai mencari ke dalam. Saya menemukan bahwa saya tidak menganggap serius penganiayaan ini. Saya juga berpikir telah berkultivasi sangat baik karena melakukan tiga hal serta sibuk membuat materi klarifikasi fakta untuk lebih dari 10 praktisi setiap hari. Saya juga tidak takut ketika mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin karena dia memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa. Namun demikian, dalam kenyataannya, saya tidak berkultivasi dengan baik.

Seluruh tubuh bagian bawah saya akhirnya menjadi bengkak dan kondisi saya sangat buruk. Rekan-rekan praktisi mengingatkan saya untuk sungguh-sungguh mencari ke dalam dan berbagi pemahaman Fa mereka. Saya menolak untuk mendengarkan pemahaman mereka dan tidak bisa menerima nasihat mereka karena saya merasa tidak punya masalah.

Mei meminta beberapa praktisi untuk belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus bersama saya. Dua praktisi bergiliran menjaga saya selama satu bulan. Setiap hari, saya belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus bersama mereka, dan melenyapkan keterikatan saya.

Saya mampu memperbaiki kondisi kultivasi dan benar-benar mencari ke dalam. Saya menyadari telah melenyapkan banyak keterikatan hati. Keterikatan tersebut adalah: keras kepala, egois, menolak mendengarkan pendapat orang lain, banyak mengeluh dan memiliki kebencian di dalam hati, bahkan terhadap beberapa praktisi. Saya juga memiliki keterikatan sentimental terhadap cucu serta senang menjelajahi internet. Saya berpikir dengan melakukan klarifikasi fakta berarti saya sedang berkultivasi dengan baik.

Saya ingin berbagi pengalaman ini untuk mengingatkan kembali para praktisi agar mendengarkan ajaran Guru dan tidak memberi kesempatan apa pun kepada kekuatan lama mengambil keuntungan atas celah kebocoran kita. Kita harus berkultivai dengan sungguh-sungguh, memeriksa setiap pikiran kita dan mencari ke dalam sepanjang waktu.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi yang membantu saya keluar dari kesengsaraan ini.