(Minghui.org) Saya dapat merasakan bahwa Guru selalu menyertai saya, membimbing setiap langkah dalam perjalanan kultivasi saya. Baru-baru ini, Guru telah mengatur sebuah kejadian agar saya mampu melihat keterikatan diri saya dan menyingkirkannya.

Salon Rambut yang Keliru

Ketika saya ingin memotong rambut, seorang praktisi merekomendasikan sebuah salon yang telah menggunting rambutnya dengan baik. Saya memang ingin ke sana, namun tanpa sengaja saya justru pergi ke salon yang berbeda.

Saya merasa kecewa saat memasuki tempat tersebut. Salon dengan satu ruangan ini memiliki beberapa kursi yang rusak dan meja yang kotor. Lantainya juga tidak dibersihkan. Penata rambutnya kelihatan cukup lelah -- dia tidak menunjukkan ekspresi saat saya masuk. Dia tidak memiliki air hangat, jadi dia membilas saya dengan air dingin, bahkan masih ada shampo di rambut saya saat mulai dikeringkan. Dia membakar kepala saya dan mengarahkan uap panas pengering rambut ke telinga saya. Ketika saya memberitahunya tentang hal ini, dia sama sekali tidak menunjukkan kepedulian. Saya merasa terganggu oleh sikap dan pelayanannya yang buruk.

Pada saat itu, saya teringat bahwa rekan praktisi selalu mengajak bicara penata rambutnya tentang Falun Dafa, jadi saya mulai memancarkan pikiran lurus. Namun, pikiran yang bertentangan mulai muncul di pikiran saya: “Bagaimana jika dia lupa apa yang dia lakukan selagi ia mendengarkan saya?…Mungkin saya harus menunggunya selesai menggunting…tapi bagaimana jika dia ingin langsung pulang sesudah ini? Lagi pula, bagaimana jika selama ini dia memang menunggu saya untuk memberitahukan fakta tentang Dafa?…” dan lain-lain.

Saya akhirnya mampu menyingkirkan pikiran negatif, dan mulai berbicara pada penata rambut tersebut tentang Falun Dafa yang mengajarkan praktisi agar mematut diri pada prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik, serta Dafa yang mampu menyembuhkan. Saya juga berkata tentang kebohongan bakar-diri di Lapangan Tiananmen yang merupakan hasil rekayasa dari Partai Komunis Tiongkok untuk memfitnah Falun Dafa. Saya akhirnya mampu menyarankan dia agar mengundurkan diri dari PKT dan organisasi afiliansinya. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian selagi menggunting rambut saya. Saya dapat melihat bayangannya di cermin, sedang tersenyum dan melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan rambut saya.

Sambil berbincang-bincang dengannya saya menemukan, ternyata dia bermain mahjong sampai semalaman dan kelelahan akibat kurang tidur. Kemudian saya teringat bahwa tadi dia memang membukakan pintu depan yang tidak dikunci untuk saya. Dia pasti telah menunggu saya supaya mengatakan fakta sebenarnya tentang Dafa.

Dia bertanya apakah benar bahwa orang-orang dapat memiliki “tanda binatang” pada tubuh mereka. Saya menjawab bahwa ketika ia mengangkat tinjunya untuk bersumpah setia dan memberikan hidupnya untuk PKT, maka dia telah memberikan izin kepada PKT untuk menaruh tanda itu padanya.

Saya menambahkan, “PKT selalu melancarkan satu gerakan politik sesudah gerakan lainnya dan membunuh lebih dari 80 juta rakyat Tiongkok selama sejarah. Dia menganiaya praktisi Falun Dafa dan memanen organ mereka secara ilegal demi keuntungan. Itu merupakan dosa yang tak terampuni -- Langit pasti menghukumnya. Tidak ada seorang pun yang bergabung dalam PKT atau organisasi afiliansinya yang mampu meloloskan diri dari pembalasan karma, kecuali bagi mereka yang telah mengundurkan diri dari keanggotaan PKT dengan menghapus tanda tersebut.”

Saya juga mengatakan padanya bahwa sejauh ini hampir 300 juta orang telah mengundurkan diri dari Partai, dan dia akan memilih masa depan yang baik untuk dirinya sendiri jika dia melakukan hal itu.

Wajahnya berseri-seri sambil mendengarkan saya. Ketika saya memberitahukan bahwa dia dapat meninggalkan keanggotaannya dengan menggunakan nama samaran demi alasan keamanan, dia berkata akan tetap menggunakan nama sebenarnya. Bahkan dia jadi semakin berseri-seri.

Saya bertanya. “Apakah ada orang lain yang berbicara dengan anda tentang hal ini sebelumnya?” Dia menjawab, “Hanya kamu yang kedengarannya meyakinkan.” Saya tahu bahwa saya bukan satu-satunya praktisi yang berbicara padanya tentang Dafa, namun Guru mengatur saya agar datang kemari hari ini untuk membantu dia membuat keputusan akhir.

Refleksi dari Kondisi Kultivasi Saya

Sesampainya di rumah, saya mencari ke dalam dan menemukan bahwa saya gagal mengultivasi setiap pikiran saya. Saya mendapat kesan yang buruk saat melihat keadaan salon tersebut karena saya mengharapkan layanan yang berkualitas tinggi. Saya merasa kecewa ketika realita itu tidak sesuai dengan harapan saya. Jika saya masih terganggu oleh ekspresi dan sikapnya, itu artinya saya masih memiliki keterikatan pada emosi manusia.

Guru berkata, “…merasa baik dengan seseorang dan kurang baik dengan yang lain, hobi pada sesuatu dan tidak menggemari sesuatu, segalanya adalah Qing, manusia biasa adalah hidup demi Qing.” (Ceramah Enam dalam Zhuan Falun)

Dia pasti merasakan ketidak-sukaan saya saat masuk ke sana, jadi dia tidak merespon dengan baik pada pandangan pertama. Itulah sebabnya mengapa pelayanannya buruk.

Setelah menggali lebih dalam, saya menemukan bahwa saya tidak selalu teliti, jadi Guru menggunakan penata rambut sebagai cerminan diri saya sendiri yang merefleksikan masalah dan kultivasi saya. Saya tidak menyukai lingkungan kotor di salonnya namun saya melupakan bahwa saya sendiri tidak selalu menjaga kebersihan lingkungan diri sendiri.

Saya sangat berhutang budi pada belas kasih dan pengampunan Guru. Saya harus berkultivasi lebih gigih lagi untuk menyingkirkan segala keterikatan manusia dan membersihkan hati saya. Saya akan memanfaatkan sebaik-baiknya sisa waktu untuk mengultivasi diri saya sendiri dan melakukan tiga hal dengan sebaik-baiknya.