(Minghui.org) Saya hampir berusia 80 tahun dan telah berlatih Falun Dafa selama dua puluh tahun. Ketika masih muda, saya menderita berbagai jenis penyakit, namun sekarang saya sehat dan berenergi layaknya anak muda.

Beberapa rekan Falun Dafa di Cangzhou menceritakan beberapa kisah tentang orang-orang yang diberkati oleh Dafa.

Selamat dari Sengatan listrik

Pada musim semi tahun 2010, rumah baru saya perlu disambung dengan listrik. Saya berpikir untuk memasang kawat dari rumah lama saya. Saya naik ke dinding rumah lama dan memegang kawat di kedua tangan. Ketika hendak bergerak lebih jauh, saya menemukan bahwa saya tidak dapat bergerak. Saya tahu bahwa saya tersetrum dan berteriak minta tolong.

Seorang pemuda mendengar teriakan saya dan berlari keluar rumah. Dia mencoba menarik kabel dari tangan saya namun tidak bisa. Saya ingin mengatakan sesuatu namun tidak bisa membuka mulut. Dia kemudian mencoba menggerakkan lengan saya dengan tangga bambu namun gagal lagi. Tubuh saya telah menjadi konduktor, dan saya berdiri di sana seperti boneka. Saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Tiba-tiba, saya teringat kalimat “Vajra Menyingkirkan Gunung” (nama sebuah gerakan dalam latihan Falun Dafa perangkat pertama). Saya menggunakan semua kekuatan saya untuk mengatakannya dengan keras dan mendorong kabel menjauh. Namun, saya juga tidak bisa melakukannya.

Ketika masih berpikir hal tersebut, tanpa sengaja saya mendorong ke depan dan mendarat di atap rumah tetangga, yang memiliki atap datar dan ditutupi oleh linolium. Saya masih berdiri. Saya akan jatuh dan menghantam tanah dengan keras seandainya mendarat dengan tidak tepat.

Saya menenangkan diri dan melihat tangan saya. Kulit jempol dan jari telunjuk saya terbakar parah, dan ada banyak lecet di telapak tangan seukuran biji jagung.

Saya kemudian menemukan bahwa meskipun saya telah mematikan saklar listrik, orang lain telah menyalakannya kembali. Saya akan mati jika tidak ada Guru yang melindungi saya.

Delapan tahun telah berlalu sejak kecelakaan itu. Saya sering kali memberi tahu orang-orang tentang hal tersebut. Saya selamanya bersyukur dan berharap lebih banyak orang dapat menerima berkah karena percaya pada Falun Dafa.

Cucu perempuan Unggul di Sekolah

Cucu saya Xiaoning adalah siswa sekolah menengah berusia 14 tahun. Dia menerima nilai tertinggi dalam tes matematika terakhirnya dan memenangkan peringkat keenam dalam penilaian secara keseluruhan. Dia juga berpidato pada pertemuan orang tua yang saya hadiri. Banyak orang tua terkesan dengan nilai akademisnya dan menanyakan kepada saya setelah pertemuan.

Meskipun saya bersekolah selama beberapa tahun, putra saya tidak berhasil di sekolahnya dan selalu berada di peringkat bawah kelasnya. Jadi, dia berhenti sekolah dan bekerja di ladang. Selain itu, istri putra saya buta huruf. Setelah Xiaoning mulai sekolah, tidak satu pun dari orang tuanya yang dapat banyak membantunya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan sekolahnya. Jadi, saya membantu merawatnya.

Ketika Xiaoning masih sangat muda, dia akan mendengarkan ketika saya membaca buku-buku Dafa. Ketika saya melakukan latihan, dia juga mencoba belajar beberapa gerakan. Ketika dia sudah cukup dewasa, saya memberi tahu dia tentang prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar. Saya juga menunjukkan kisah-kisah tentang orang-orang yang diberkati karena keyakinan mereka pada Dafa, serta bagaimana para siswa meningkat dalam pelajaran mereka dengan mengikuti prinsip-prinsip Dafa dalam kehidupan sehari-hari.

Xiaoning selalu menjadi siswa teratas di kelasnya tanpa bimbingan. Dia juga membantu siswa lainnya. Dia penyabar dan tidak pernah pilih-pilih makanan atau pakaian. Dia selalu memiliki senyum di wajah.

Guru berkata, “dengan satu orang berlatih Gong, seluruh keluarga memperoleh manfaatnya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia)

Menjalani Hidup yang Baik

Putra saya mengelola bengkel kendaraan di kota, dan istrinya membantu ketika tidak mengurus anak mereka. Semua berjalan dengan baik, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Segera setelah putra saya dan keluarganya pulang saat Tahun Baru Imlek, menantu saya berkata, “Ayah, toko kami telah berjalan dengan baik tahun ini. Ini 10.000 yuan untuk kamu. Jika kami melakukannya lebih baik, kami akan memberi kamu lebih banyak lagi. ”

Memegang uang tersebut, saya merasa sangat terharu: Jika bukan karena Dafa, saya tidak akan pernah dapat memimpikan kehidupan seperti yang kami miliki sekarang!

Menghadapi Penganiayaan

Saya dilahirkan dalam keluarga "tuan tanah". Setelah pengambilalihan oleh komunis, status kelas seseorang dianggap yang paling penting, dan saya disebut "bajingan tuan tanah." Segala yang kami miliki dirampok oleh rezim komunis, dan semua peluang untuk hidup seperti bergabung dengan militer, ke universitas, atau bahkan melakukan pekerjaan sambilan dirampas.

Kemudian, meskipun saya tidak lagi dicap sebagai tuan tanah, saya tetap miskin. Kami tinggal di sebuah rumah tiga kamar yang kumuh, yang dikelilingi oleh rumah-rumah batu bata milik orang lain yang bagus. Ketika hujan turun, halaman akan banjir dan atap kami akan bocor.

Selain kemiskinan, kami sangat mengkhawatirkan putra kami. Ketika dia sakit saat kecil, kami tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit untuk berobat dan hanya bisa memeluknya. Dia selamat dari cobaan tetapi dengan tinggi badan yang kerdil dan cacat tulang belakang.

Ketika hidup dalam keadaan yang paling menyedihkan dan tanpa harapan, saya menemukan Falun Dafa dan mulai mengkultivasi diri dalam prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Namun, saat kehidupan kami mulai berubah menjadi lebih baik, rezim komunis mulai menganiaya Falun Dafa. Saya ditahan, dipukuli, dan diperas habis-habisan oleh pihak berwenang.

Meski begitu, saya tetap teguh pada keyakinan saya dalam Dafa, yang mana tidak melakukan kesalahan apa pun dengan mengajarkan orang-orang untuk menjadi orang yang lebih baik.

Menghitung Berkah Kami

Putra saya belajar cara memperbaiki mobil dan kemudian memulai bisnis pribadinya sendiri. Sungguh menakjubkan bagi seseorang yang cacat untuk menjalankan bisnis yang sukses dalam lingkungan yang sangat kompetitif.

Dua tahun kemudian, kami mampu membangun rumah bata dengan sepuluh kamar, yang terletak di halaman yang luas.

Sudah saatnya bagi putra saya untuk menikah, namun daerah pedesaan kami memiliki lebih banyak pria daripada wanita. Bahkan beberapa pemuda tampan sulit menemukan pasangan, apalagi anak saya. Tiga tahun yang lalu, putra saya menikahi seorang wanita baik hati yang setidaknya 20 cm lebih tinggi darinya.

Namun, dia menderita berbagai jenis penyakit, termasuk nekrosis dan osteoporosis. Dia membutuhkan kruk untuk bergerak. Sebelum menikahi putra saya, dia mencari pengobatan dari berbagai rumah sakit dan mengambil banyak jenis obat, namun tidak ada yang berhasil.

Setelah dia menikahi putra saya, saya memberi tahu dia tentang Falun Dafa dan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok. Dia sangat menerima apa yang saya katakan dan mundur dari Liga Pemuda Komunis.

Dalam waktu setengah tahun, dia mendapatkan kembali kesehatannya dan tidak lagi membutuhkan obat. Dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik setahun kemudian. Dia sekarang berjalan layaknya orang sehat, dan bengkak karena pengobatan hormon di masa lalu juga menghilang. Dia langsing dan cantik.

Dia selalu memiliki senyum di wajah ketika pulang ke rumah. Dia memberi kami uang saku dan membelikan kami pakaian dan segala hal untuk dimakan dan digunakan. Pasangan muda itu juga memperlakukan satu sama lain dengan kebaikan dan rasa hormat. Saya dan istri sangat senang memiliki menantu yang luar biasa. Keluarga kami telah membuat “iri” banyak rumah tangga di desa kami.

Sekarang putri muda kami telah dewasa, dan banyak orang datang ke rumah kami dengan lamaran pernikahan yang mewah. Dia berkata, "Yang paling penting adalah orang itu (dan anggota keluarganya) berlatih Falun Dafa atau setuju dengan prinsip-prinsip Dafa."