(Minghui.org) Saya ditahan secara ilegal pada tahun 2015 karena mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang mengarahkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Tuntutan itu sendiri dikirim ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung Rakyat.

Selama berada di pusat tahanan, saya menemukan perilaku para pelaku kriminal, pecandu narkoba, dokter, dan pejabat, berubah menjadi baik setelah mengetahui fakta tentang Falun Dafa.

Dua kriminal memutuskan untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya setelah saya membantu mereka memahami peran PKT dalam menganiaya Falun Dafa. Mereka berseru,”Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” dan dibebaskan dari pusat tahanan pada hari berikutnya. Mereka yang menyaksikan kejadian ini menghubungkan perilaku lurus mereka terhadap Dafa.

Tahanan Mencuri Makanan Saya

Makanan diberikan sehari sekali di pusat tahanan, dan hanya terdiri dari roti jagung dan sup lobak putih dengan lumpur di bawah mangkuk. Makanannya hampir tidak mencukupi kecuali pihak keluarga mengirimkan makanan untuk mereka.

Keluarga saya pernah mengirim beberapa buah pir untuk saya, namun ada dua wanita muda pecandu narkoba mencurinya. Tahanan lain ingin menghentikan mereka, tapi saya berkata, “Biarkan mereka memakannya! Tidak ada yang bisa dimakan di sini. Mereka pasti kelaparan.”

Sebelum kejadian ini, dua pecandu narkoba itu tidak mau mendengarkan saya. Namun, setelah saya memberikan pir itu, mereka setuju untuk mundur dari PKT dan menghafal puisi Hong Yin bersama saya. Mereka juga ikut bermeditasi, dan mengatakan bahwa mereka tidak lagi mencaci orang lain, dan meminta maaf atas perilaku mereka sebelumnya. Tak lama kemudian mereka dibebaskan dari pusat tahanan.

Hal pertama yang mereka lakukan setelah keluar dari penjara adalah membelikan saya sebuah ayam bakar. Saya terharu pada kebaikan mereka.

Orang lain Menyaksikan Kebaikan Saya

Seorang wanita tua dan anaknya mencari bantuan dari para pejabat ketika tanah mereka disita tanpa kompensasi. Bukannya mendapat bantuan, ia malah dipukul dan ditahan.

Keluarganya tidak mampu mengirimkan ia makanan atau kebutuhan sehari-hari, jadi saya membagikan makanan saya dengannya termasuk dengan yang lain. Beberapa pecandu narkoba yang masih muda memperhatikan tindakan saya, datang untuk memahami pentingnya kebaikan, dan memberikan uang kepada seorang wanita tua untuk membeli makanan, yang berhasil kami kumpulkan.

Komisaris Kotamadya Datang Mengunjungi Saya

Saya pernah melakukan mogok makan pada jangka waktu tertentu, membuat seorang komisaris kotamadya datang untuk menemui saya.

Wanita lansia ini bertanya bagaimana ia dapat membantu saya. Saya memintanya untuk melafalkan dengan tulus, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.” Dia menyilangkan kakinya dalam posisi sila ganda dan melafalkan kata-kata itu sekitar setengah jam.

Saya tidak dapat membayangkan betapa menderitanya ia, duduk dalam posisi itu untuk pertama kalinya, namun ia bersikeras untuk membantu saya.

Staf Rumah Sakit Bersikap Baik

Tekanan darah saya menjadi rendah akibat mogok makan, jadi penjaga membawa saya ke dokter penjara untuk injeksi.

Saya memberitahu dokter tentang keindahan dan kebaikan Dafa serta memberitahunya bahwa dia akan memiliki masa depan yang baik jika memperlakukan Falun Dafa dan praktisi dengan kebaikan. Dia mengerti dan tidak ingin memberi saya injeksi, namun para penjaga memaksanya. Akhirnya dokter ini menjadi marah -- menolak mematuhi mereka, dan mengusir mereka pergi.

Direktur dari asosiasi rumah sakit itu menjadi marah dan memutuskan akan membuat saya hidrasi secara paksa. Saya memancarkan sebuah pikiran lurus: “Jangan biarkan dia menciptakan karma untuk dirinya sendiri.” Direktur itu segera melemparkan botol ke atas tanah lalu pergi.

Dia kembali beberapa menit kemudian dan meminta maaf pada saya. Saya berkata bahwa saya tahu ia berhati baik dan keberuntungan akan selalu menyertainya. Dia pun tersenyum.

Saya ingin percaya bahwa orang-orang dapat berubah jika diperlakukan dengan kebaikan. Saya memahami bahwa kehidupan para tahanan meningkat karena mereka ingin memahami nilai-nilaii “Sejati-Baik-Sabar.”