(Minghui.org) Lebih dari 1000 praktisi Falun Gong menggelar parade dan rapat umum di Flushing, sebuah komunitas Tionghoa terbesar di Kota New York, pada tanggal 22 April 2018. Acara ini untuk memperingati permohonan damai para praktisi di Beijing, 19 tahun yang lalu, serta merayakan 300 juta lebih warga RRT yang mengundurkan diri dari organisasi partai komunis.

Senator Negara Bagian New York, Tony Avella; pemimpin komunitas Flushing Martha Flores-Vazquez; dan beberapa tokoh tamu lainnya, memberikan sepatah kata di rapat umum, memuji praktisi yang teguh mempertahankan Sejati-Baik-Sabar dan memberi selamat atas kemajuan gerakan pemunduran dari Partai Komunis.

Praktisi Falun Gong merayakan 300 juta rakyat RRT mengundurkan diri dari organisasi komunis di Flushing, New York.

Lebih dari 400 warga dari negara RRT mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok (PKT), organisasi muda dan Pioner muda selama perayaan. Setelah rapat umum selesai, seorang pria asal Yunnan datang ke toko buku untuk membeli sebuah salinan buku Zhuan Falun.

Senator Negara Bagian New York Tony Avella memberikan pidoto di rapat umum

Senator Negara Bagian New York Tony Avella mengirim surat ucapan selamat ke acara itu dan menghadiri rapat umum secara langsung. Ia gembira melihat ada 300 juta rakyat RRT yang mengundurkan diri dari organisasi komunis dalam mengejar kebebasan. Dia berkata bahwa dia menanti hari ketika warga RRT akan menikmati hak konstitusional dan kebebasan. Dia berkata pada wartawan, “Faktanya 300 juta rakyat RRT telah meninggalkan Partai Komunis Tiongkok. Itu merupakan sinyal bahwa komunisme tidak bekerja. Inilah yang mereka perjuangkan, saya di sini berdiri bersama mereka, meski ribuan mil jauh jaraknya.”

Pemimpin komunitas Martha Flores-Vazquez memberikan pidato di acara rapat umum.

Pemimpin komunitas Martha Flores-Vazquez yang hadir di rapat umum berkata bahwa Falun Gong tidak menggunakan kekerasan dan orang Tionghoa perlu mendengar perkataan dari orang-orang baik ini. Menurutnya penganiayaan terhadap sekelompok orang yang penuh kedamaian, tidak bisa diterima.

Yi Rong, kepala Pusat Layanan Pengunduran Diri PKT Global berkata dalam pidatonya, “Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong yang berjalan selama 19 tahun telah gagal total. Gelombang pengunduran diri dari PKT justru meningkat tajam, semua berkat pengorbanan dan kerja keras dari praktisi Falun Gong dan orang-orang yang memiliki hati nurani.”

Aktivis Demokrasi Zhang Lin memberikan sebuah pidato dalam rapat umum.

Zhang Lin, seorang aktivis demokrasi yang melarikan diri dari RRT, berkata, bahwa dia sangat tersentuh oleh kegiatan ini dan mengharapkan keadilan bagi Falun Gong. Dia menceritakan bagaimana Partai Komunis membawa malapetaka bagi dunia, dan memuji peran Sembilan Komentar tentang Partai Komunis dan Tujuan Akhir dari Paham Komunis dalam menyingkap sifat anti-manusia dari komunisme. Lin mengutip seorang pejabat PKT yang memimpin program keluarga berencana negara Tiongkok, bahwa setidaknya ada 400 juta aborsi yang dilakukan secara paksa, dan setidaknya ada 1,3 milyar wanita melakukan aborsi di bawah tekanan PKT.

Liu Jianguo memberikan pidotonya di rapat umum

Liu Jianguo pernah bekerja sebagai seorang sopir dari seorang jenderal besar Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok -- Xu Qingxian. Sebagai komandan Pasukan Divisi ke-38, Xu menolak perintah untuk mengerahkan pasukan dalam melawan aksi protes di Lapangan Tiananmen di Beijing pada tahun 1989, sebagai akibatnya ia dipenjara selama lima tahun.

Liu juga menyaksikan secara pribadi permohonan damai praktisi Falun Gong pada tahun 1999. dia takjub melihat ketertiban praktisi selama permohonan damai. Liu berkata dia sendiri akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari organisasi komunis seminggu setelah ia tiba di Amerika, tahun 2017.

Dr. Li Tianxiao sedang memberikan pidatonya.

Pembicara Dr. Li Tianxiao dalam pidatonya mengatakan bahwa selama 19 tahun terakhir ini, sejarah mencatat adanya sabotase kemanusiaan dari PKT dan upaya Falun Gong untuk menyadarkan mereka yang termakan tipuan oleh Partai. Permohonan Damai 25 April merupakan sebuah tonggak dari perjuangan Falun Gong sebagai penjaga moralitas dan mengantar manusia ke masa depan yang lebih cerah. Dia mendorong rekan sesama bangsa Tionghoa untuk menggunakan kesempatan terakhir ini untuk mengundurkan diri dari PKT dan menyambut negara Tiongkok baru.