(Minghui.org) Seorang wanita 48 tahun di Kota Guiyang dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Zhang Juhong sangat menghargai Falun Gong karena memberi harapan dalam hidupnya. Suami pertamanya meninggal karena kesalahan pengobatan hanya beberapa tahun dalam pernikahan mereka. Putra mereka tenggelam pada usia 12 tahun. Dia menikah lagi, tetapi suaminya yang kedua hanya merokok, minum, dan memukulinya. Kesengsaraannya berdampak pada kesehatannya.

Dia menemukan Falun Gong, dan ini menghidupkan kembali semangat hidupnya. Tidak hanya dia menjadi sehat, tetapi juga memperbaiki hubungan yang tegang dengan suaminya. Dengan demikian, dia tidak pernah ragu-ragu dalam keyakinannya ketika penganiayaan Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999.

Upaya Zhang untuk memperoleh kesehatan dan kebahagiaan telah membuatnya berada dalam tahanan polisi dalam berbagai kesempatan. Penangkapan terakhirnya terjadi pada tanggal 24 Juli 2016, dan dia hadir di pengadilan pada tanggal 13 Februari 2018. Pengacaranya, Li Guisheng, memberi tahu pada tanggal 2 Maret bahwa dia telah divonis bersalah. Li setuju untuk terus mewakili Zhang saat dia memperjuangkan hak konstitusionalnya atas kebebasan. Dia telah membantunya mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kota Guiyang.

Polisi Distrik Huaxi, kejaksaan, dan pengadilan semuanya melanggar prosedur hukum karena mereka berusaha untuk menuntut Zhang karena keyakinannya. Keluarganya sedang dalam proses mengajukan tuntutan kepada Komite Disiplin dan Pengawasan Kota Guiyang terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Polisi Gagal Menyajikan Bukti

Jaksa Zhao Tingsong mengutip dua buah bukti terhadap Zhang. Yang pertama adalah dia tertangkap sedang membagikan materi informasi Falun Gong.

Petugas Luo Jisong dan Chen Donghao dipanggil untuk menerima pemeriksaan silang. Mereka menuduh menemukan 75 eksemplar berbagai materi Falun Gong dari Zhang ketika mereka menangkapnya pada tanggal 17 April 2014.

Pengacara Zhang meminta untuk melihat materi di pengadilan, dan petugas mengklaim bahwa mereka telah menyimpannya di suatu tempat. Mereka juga gagal menjelaskan mengapa mereka menggunakan bahan-bahan yang disita dari Zhang selama penangkapan sebelumnya pada tahun 2014 tetapi bukan penangkapannya yang terakhir pada tahun 2016.

Tuntutan Hukum Terhadap Jiang Zemin Menjadi Bukti Tuduhan

Bagian kedua dari bukti tuduhan adalah tuntutan hukum Zhang yang ditujukan terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin pada tanggal 22 Juli 2015.

Pengacara Zhang berpendapat bahwa itu adalah hak konstitusional kliennya untuk meminta Jiang Zemin bertanggung jawab karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong tanpa dasar hukum.

Dia lebih lanjut mempertanyakan bagaimana polisi bisa memiliki akses ke tuntutan, yang dikirimkan ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung. Dia menduga bahwa polisi telah mencegat surat atau menerima pengaduan dari kedua lembaga tersebut.

Jaksa Zhao menduga bahwa kantor anti aliran sesat provinsi telah memeriksa tuntutan hukum Zhang dan memverifikasi bahwa itu adalah materi Falun Gong.

Pengacara menekankan bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan atau melabelkan Falun Gong sebagai aliran sesat. Dia berpendapat bahwa kantor anti aliran sesat tidak memiliki otoritas hukum untuk memverifikasi bukti penuntutan.

Kehilangan “81 Hari Penahanan”

Segera setelah penangkapannya, Zhang dikirim ke Pusat Pencucian Otak Lannigou, dia ditahan selama 81 hari sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan Pertama Kota Guiyang.

Polisi dan kejaksaan, tidak pernah menyebutkan 81 hari pada surat dakwaan.

Selama persidangan, pengacara Zhang bertanya apakah polisi harus melakukan penyelidikan sebelum mengajukan kasus terhadap seseorang atau apakah sebaliknya. Petugas Luo dan Chen menjawab penyelidikan harus dilakukan terlebih dahulu.

Pengacara bertanya mengapa kliennya ditahan selama 81 hari sebelum penyelidikan dilakukan dan mengapa penahanan tidak ditunjukkan pada surat dakwaan. Polisi tidak punya jawaban. Pengacara mengatakan bahwa 81 hari penahanan benar-benar ilegal. Hakim Zhang Decai memperingatkan pengacara untuk tidak menggunakan kata seperti "ilegal."

Karena 81 hari penahanan hilang dari dakwaan, hukuman penjara 4,5 tahun Zhang tidak akan memperhitungkan 81 hari yang telah dia jalani.

Pejabat Pengadilan Mencoba Menekan Zhang agar Memecat Pengacaranya

Petugas Zhang Li (tidak ada hubungannya dengan Zhang) dan wakil presiden Wu dari Pengadilan Distrik Huaxi mengunjungi pusat penahanan tiga kali dalam tiga hari, tetapi mereka gagal menekan Zhang untuk memecat pengacaranya.

Petugas Zhang dan wakil presiden Wu pertama kali muncul pada tanggal 23 Desember 2017, dan berbicara dengan Zhang selama tiga jam. Mereka memperingatkannya bahwa menggunakan pengacara tidak akan berhasil dan itu akan jauh lebih baik jika dia memberi kesaksian dalam pembelaannya sendiri.

Zhang tidak mengatakan ya atau tidak atas permintaan mereka. Kedua pria itu datang lagi pada pukul 10 pagi pada tanggal 25 Desember, dan kali ini mereka berjanji akan memberikan masa percobaan dan membebaskannya pada bulan Januari 2018 jika dia setuju untuk memecat pengacaranya. Zhang mengatakan bahwa dia tidak keberatan memecat pengacaranya, tetapi dia meminta pembebasan. Mereka menjawab bahwa tidak mungkin untuk menghapus semua tuduhan terhadapnya.

Mereka kembali pada pukul 7 malam itu dan bertanya apakah dia sudah memutuskan untuk memecat pengacaranya. Dia mengatakan kepada mereka telah memutuskan untuk mempertahankan pengacara. Mereka mengancam akan menjatuhkan hukuman berat dan pergi.

Tak satu pun dari percakapan antara dua pejabat dan Zhang dicatat, sebagaimana disyaratkan oleh hukum.

Petugas Pengadilan Berbohong Tentang Permintaan Perwakilan Hukum Zhang

Pengacara Zhang, Li Guisheng, menerima salinan dakwaan, yang tertanggal 28 November 2017, pada tanggal 19 Desember 2017. Pengadilan memberi tahu dia pada tanggal 24 Desember kliennya akan disidangkan pada hari berikutnya. Secara hukum, pengadilan harus memberi tahu para terdakwa dan pengacara pemberitahuan setidaknya sepuluh hari sebelumnya.

Li tiba di gedung pengadilan pada jam 1 siang pada tanggal 25 Desember. Tidak ada seorang pun di sana. Sekitar jam 4 sore, petugas Zhang Li, kembali dari luar.

Petugas Zhang Li melambaikan secarik kertas, mengatakan itu adalah catatan tertulis tentang apa yang dikatakan Zhang kepadanya. Petugas Zhang Li mengatakan pusat penahanan meneleponnya pada tanggal 22 Desember yang melaporkan Zhang sangat emosional dan meminta bertemu seorang pejabat pengadilan. Dia mengatakan telah pergi dan Zhang mengatakan kepada petugas Zhang Li bahwa pengacaranya tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan Zhang ingin memecatnya. Petugas Zhang Li mengatakan berjanji akan memberikan hukuman yang lebih ringan jika dia setuju untuk mengaku bersalah di pengadilan.

Pengacara Li tidak percaya pada Zhang Li, karena dia tahu Zhang ingin mencari keadilan untuk dirinya sendiri, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan berlatih Falun Gong adalah kejahatan. Dia ingin memverifikasi posisinya dengan Zhang, tetapi pusat penahanan menolak mengizinkannya mengunjungi Zhang dua kali, pada tanggal 28 Desember 2017, dan lagi pada tanggal 3 Januari 2018. Para penjaga menunjukkan kepadanya sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh pengadilan yang menyatakan pusat penahanan tidak akan mengizinkan pertemuannya dengan Zhang.

Pengacara Li mengatakan kepada pengadilan bahwa dia berencana untuk mengajukan pengaduan terhadap mereka karena melanggar prosedur hukum. Petugas Zhang Li menelepon pengacara pada tanggal 4 Januari yang mengatakan bahwa Zhang telah setuju untuk menggunakan dia sebagai pengacara lagi.

Pengacara Li kemudian diizinkan menemui Zhang dan mengetahui Zhang Li dan Wu berusaha menekan Zhang untuk memecatnya. Zhang juga mengatakan petugas Zhang Li tidak pernah pergi ke pusat penahanan pada tanggal 22 Desember seperti yang diklaimnya.

Keluarga Dipaksa untuk Memecat Pembela Non-Pengacara

Zhang juga memiliki seorang bukan pengacara pembela, Zhou Jianzhong, seorang paman jauh. Zhou berlatih Falun Gong, juga, dan memahami bahwa penganiayaan Falun Gong tidak memiliki dasar hukum.

Zhou mengalami hambatan ketika mencoba membela keponakannya. Dia mengajukan surat kuasa yang ditandatangani oleh Zhang ke pengadilan pada bulan Maret 2017. Petugas Zhang Li menuntut agar dia menunjukkan bukti bahwa dia tidak memiliki catatan kriminal. Zhou memenuhi, tetapi dia tidak diberi kesempatan untuk menandatangani namanya di dokumen yang diperlukan sampai tanggal 18 Desember.

Sebagai seorang pembela, Zhou harus meninjau kasus Zhang. Dia menemukan bahwa tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin diberi label materi promosi Falun Gong. Dia menelepon petugas Zhang Li pada tanggal 21 Desember dan mengatakan dia berencana untuk mengajukan permintaan untuk menolak bukti dugaan mengenai tuntutan kriminal Zhang.

Dia pergi ke pengadilan pada hari berikutnya tetapi tidak dapat menemukan petugas Zhang Li. Sampai tanggal 22 Januari 2018, dia baru bertemu petugas Zhang Li dan asistennya lagi di pertemuan pra-sidang. Mereka mengatakan kepadanya bahwa dia tidak lagi diizinkan membela keponakannya. Ketika dia meminta untuk menemui wakil presiden Wu, petugas Zhang Li mengatakan tidak perlu.

Sementara kedua pejabat pengadilan mengintimidasi Zhang di pusat penahanan pada tanggal 25 Desember, keponakannya diperingatkan hari itu oleh anggota komite jalanan setempat untuk tidak melibatkan Zhou membela bibinya. Anggota komite mengatakan bahwa Zhou adalah kerabat jauh dan mereka sebaiknya tidak menggunakan dia.

Diintimidasi, keponakan Zhang dan anggota keluarga lainnya menulis surat ke pengadilan pada tanggal 27 Desember untuk memecat Zhou sebagai seorang pembela.

Laporan Terkait dalam bahasa Inggris: Practitioner Held at Brainwashing Center for 81 Days Before Approval of Arrest