(Minghui.org) Empat warga dari provinsi yang bertetangga didakwa karena “menggunakan ‘aliran sesat’ untuk mengganggu penerapan hukum,” sebuah dakwaan standar yang diciptakan rezim komunis Tiongkok dalam upaya mereka untuk menyudutkan dan memenjarakan para praktisi Falun Gong.

Falun Gong yang disebut pula Falun Dafa, adalah sebuah latihan spiritual dan meditasi yang berdasarkan pada prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.

Fu Wende, usia 68 tahun, Song Nanyu, usia 67 tahun, dan Liao Jianfu, usia 62 tahun, adalah warga Kota Panzhihua, Provinsi Sichuan. Zhou Fuming adalah warga Kabupaten Huaping, Provinsi Yunnan. Sejak tanggal 12 Mei 2016 mereka telah bekerjasama untuk mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong di Kabupaten Huaping, Provinsi Yunnan. Mereka dilaporkan ke polisi dan ditangkap lima bulan kemudian.

Song dan Fu ditangkap pada tanggal 11 Oktober 2016. Liao ditangkap keesokan harinya. Mereka bertiga dibebaskan dengan jaminan beberapa minggu kemudian, dengan Song dan Liao kembali ke rumah pada tanggal 25 Oktober 2016, sementara Fu pada tanggal 7 November 2016. Tidaklah jelas kapan Zhou ditangkap, dan dia diketahui telah dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 9 September 2016.

Keempat praktisi Falun Gong muncul di Pengadilan Kabupaten Huaping di Provinsi Yunnan pada tanggal 22 Maret 2018. Mereka ditanya oleh jaksa satu per satu di pagi hari. Song, Fu, Liao bersaksi dalam pembelaan mereka di sore hari.

Komite Urusan Hukum dan Politik setempat, sebuah lembaga non-yudisial yang bertugas memusnahkan Falun Gong dan diberikan wewenang melebihi sistem yudisial, mengancam para pengacara dari keempat praktisi sebelum sidang. Pengacara praktisi Fu karena hal ini berhenti; dua pengacara baru menentang tekanan dan mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk klien mereka. Sedangkan para pengacara dari praktisi lainnya mengajukan pembelaan mengaku bersalah seperti yang diinstruksikan oleh Komite Urusan Hukum dan Politik.

Komite Hukum dan Politik Mengancam Pengacara; Hakim Menyalahgunakan Kekuasaan

Sebelum sidang, Komite Hukum dan Politik Kota Lijiang mengancam empat pengacara setempat agar tidak melakukan pembelaan tidak bersalah bagi klien mereka. Di bawah tekanan besar, para pengacara yang disewa praktisi Fu segera menarik diri mereka dari kasus ini, memaksa praktisi Fu mencari pengganti dengan menyewa dua pengacara yang ada di lokasi.

Para pengacara lokal kemudian secara terpisah dipanggil oleh Kantor Kehakiman Kota Lijiang untuk alasan yang sama. Malam sebelum sidang, para pejabat dari Kantor Kehakiman Kota meminta bertemu dengan pengacara baru dari praktisi Fu, yang menolak permintaan para pejabat tersebut.

Pengadilan mengumumkan berbagai aturan ilegal pada tanggal 21 Maret, sehari sebelum sidang. Setiap terdakwa tidak diizinkan didampingi lebih dari dua anggota keluarga langsung saat persidangan. Keluarga dan pengacara tidak diizinkan untuk membawa ponsel, komputer, atau bahkan pulpen ke ruang sidang. Semuanya digeledah secara ketat.

Hakim ketua He Ruiwei dan dua anggota hakim lainnya, He Fengsheng dan Zhao Zerong, membentuk panel kolegial untuk persidangan. Mereka menyampaikan surat panggilan kepada para terdakwa dengan pernyataan komitmen yang mengatakan bahwa panel akan melakukan persidangan yang tidak memihak dan memastikan hak-hak hukum terdakwa untuk membela diri dan menerima penilaian yang adil, di antara klaim-klaim lainnya.

Namun, janji tidak dipenuhi selama sidang. Para terdakwa dihentikan oleh Hakim He Fengsheng saat baru membaca sedikit saja pembelaan mereka. Ketika para terdakwa protes, hakim berkata, “Adalah saya, bukan kalian, yang berwenang.”

Para pengacara dari praktisi juga berulang kali dihentikan ketika mereka membela klien mereka.

Pengacara Praktisi Fu Menolak Tuduhan yang Tak Berdasar

Kejaksaan Kabupaten Yulong menuduh Fu Wende membagikan brosur Falun Gong di beberapa kabupaten di Yunnan dalam dua kesempatan. Mereka juga mengklaim bahwa beberapa buku dan materi Falun Gong ditemukan di rumah Fu dan mobilnya.

Pengacara praktisi Fu berargumentasi bahwa klien mereka tidak melakukan kejahatan apa pun dengan alasan sebagai berikut:

1. Bukti yang diperoleh secara ilegal adalah tidak berlaku. Departemen Kepolisian Kabupaten Huaping mendakwa Fu dengan tuduhan memasang materi Falun Gong di Provinsi Yunnan pada bulan Mei 2016, tetapi mereka menggeledah rumahnya di Provinsi Sichuan pada bulan Oktober. Penggeledahan tersebut melanggar kode etik yang ditetapkan dalam Prosedur Hukum Pidana. Lebih lanjut, para petugas menggeledah rumah tanpa surat perintah. Setiap bahan yang disita dalam razia tersebut karenanya tidak dapat digunakan sebagai bukti kasus. Meskipun jaksa mengklaim bahwa penggeledahan diperbolehkan tanpa surat perintah dalam kondisi darurat, itu tidak berlaku untuk kasus ini karena penggeledahan berlangsung lima bulan setelah tuntutan diajukan.

2. Jaksa tidak mengutip undang-undang yang berlaku dan gagal memperlihatkan bukti-bukti untuk mendukung tuntutan. Tidak ada undang-undang yang menyatakan bahwa Falun Gong adalah “aliran sesat.” Fitnahan tersebut adalah dikeluarkan oleh mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok -- Jiang Zemin, yang pendapat pribadinya tidak memiliki kekuatan hukum. Dakwaan karenanya tidak memiliki dasar hukum.

Kebebasan berkeyakinan adalah hukum internasional dan nilai universal. Konstitusi Tiongkok memberikan warganya kebebasan beragama. Keyakinan Fu pada Falun Gong merupakan pilihannya dan seharusnya tidak diintervensi oleh organisasi mana pun, termasuk, instansi pemerintah.

Setiap warga yang mempromosikan keyakinannya menggunakan buku-buku atau materi lainnya dilindungi di bawah kebebasan berbicara yang tertera di dalam Konstitusi Tiongkok. Administrasi Media dan Publikasi Tiongkok mencabut larangan publikasi buku-buku Falun Gong pada tanggal 1 Maret 2011. Karenanya, Fu telah memiliki dasar hukum untuk memperoleh dan mencetak materi-materi Falun Gong.

3. Kejaksaan dan pengadilan Tiongkok telah melampaui kewenangan mereka. Para jaksa bukanlah polisi pengawas ideologi, dan pengadilan bukanlah tempat penyelidikan agama. Tidak ada undang-undang memberikan wewenang kepada kejaksaan dan pengadilan dengan fungsi untuk memeriksa dan menetapkan masalah keyakinan itu sendiri.

Pembelaan dari Fu Wende

Saya berusia 68 tahun. Saya pensiun pada tahun 2002 sebagai polisi dari cabang timur dari Departemen Kepolisian Kota Panzhihua. Saya hendak berbagi dengan anda kisah pribadi saya tentang keajaiban dan kebaikan Falun Dafa.

Setelah pensiun, saya terkena berbagai penyakit, termasuk artritis, bronchitis, enteritis, encok, ketegangan lumbar, tekanan darah tinggi. Semua penyakit tersebut telah mendera saya selama bertahun-tahun dan menyiksa saya demikian parah sehingga saya pernah berpikir untuk mengakhiri hidup saya.

Saya dulunya marah-marah setiap hari. Saya berjudi, minum-minum, dan merokok. Saya egois. Saya bermimpi membuat keuntungan besar dan secara membuta melakukan investasi yang aneh-aneh. Sebagai akibatnya, saya kehilangan banyak uang dan diceraikan.

Saya mulai berlatih Falun Gong pada 2014. Semua penyakit saya sepenuhnya lenyap dua bulan kemudian. Saya benar-benar menikmati perasaan bebas penyakit sejak itu.

Saya telah berubah banyak. Saya mulai memahami makna kehidupan dan melepas kebiasaan-kebiasaan buruk saya. Saya memandang nama dan keuntungan pribadi dengan ringan. Saya mencari ke dalam ketika muncul konflik. Saya tidak membalas ketika dipukul atau dihina. Saya mengukur setiap hal dengan prinsip ‘Sejati-Baik-Sabar.’

Juga saya menjadi lebih terbuka dan memikirkan orang lain. Saya menolong orang-orang yang tengah membutuhkan pertolongan meskipun saya tidaklah kaya. Saya telah melakukan banyak hal baik tanpa diketahui umum.

Sekarang, saya sangat sehat, baik secara fisik maupun mental. Saya merasa sangat bahagia, dan energik. Adalah Dafa yang secara terus-menerus memurnikan, mengubah dan memberikan saya kehidupan baru.

Jika semakin banyak orang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menjadi orang baik, tidak akan ada demikian banyak konflik sosial. Negara kita tidak akan memiliki demikian banyak pejabat korup. Kita tidak perlu memakan makanan beracun dan menelan vaksin palsu.

Mengapa Falun Gong dapat bertahan dan berkembang luas di dunia? Falun Gong mengikuti karakteristik Sejati-Baik-Sabar dan mengajarkan orang-orang untuk menjadi jujur, baik, damai dan toleran.

Bagi banyak individu, Falun Gong membuka kebijaksanaan mereka dan secara bertahap membuat mereka memahami makna kehidupan dan misteri alam semesta. Falun Gong meningkatkan kualitas spiritual orang-orang secara menyeluruh dan membantu menstabilkan masyarakat. Laporan survei tahun 1998 yang diserahkan ke Politbiro Sentral, ketua Komite Kongres Rakyat Nasional menyatakan bahwa Falun Gong tidak membahayakan tetapi telah memberi banyak manfaat bagi negara.

Jika Falun Gong adalah aliran sesat, lantas apakah itu organisasi atau individu yang memelihara orang-orang jahat dan mempromosikan pertarungan?

Baik dan jahat akan menerima pembalasan yang sesuai. Anda seharusnya membuat keputusan yang benar. Menganiaya Falun Gong adalah mendorong kepalsuan, kejahatan dan pertarungan. Menghargai Dafa adalah menghargai kehidupan kita setiap orang.

Pembelaan Song Nanyu

Saya berusia 67 tahun. Saya pernah menderita beragam penyakit, termasuk herniasi lumbal, penurunan fungsi saraf otak, sering vertigo, muntah, enteritis, gastritis, kolesistitis, pankreatitis, kanker pankreas, neurasthenia, sinusitis, migrain, jerawat, dan penyakit jantung.

Penyakit-penyakit tersebut membuat hidup saya sengsara. Suami juga tidak memedulikan saya dan saya merasa stres berat dari sikapnya. Penderitaan mental dan fisik membuat saya berpikir untuk bunuh diri. Saya bahkan pernah berpikir menjadi biarawati untuk melupakan penderitaan. Meskipun saya melepas pikiran-pikiran buruk tersebut karena dua putri saya yang masih muda, saya hidup dalam keputus-asaan.

Kemudian, Dewa tampaknya mengatur jalan lain bagi saya. Ketika tengah putus asa, seorang rekan kerja membantu saya mendapatkan kerja yang sekarang ini. Saya memenangkan undian perumahan karyawan. Dalam lingkungan baru ini, saya berjumpa beberapa praktisi dan mulai berlatih pada bulan Juli 1997. Enam bulan setelah berkultivasi, semua penyakit saya lenyap, dan saya merasakan indahnya bebas dari penyakit. Saya tidak perlu lagi memakan obat-obatan selama 20 tahun terakhir ini.

Melalui belajar ajaran Falun Gong dan berlatih gerakan, saya menyadari kebenaran dan makna kehidupan, demikian pula hubungan karma dari lahir, tua, sakit dan mati. Saya sekarang memahami banyak pertanyaan dalam hidup yang saya ingin pahami tetapi selama ini tidak mendapat jawaban. Saya juga memahami makna kehidupan manusia adalah kembali ke jati diri yang asli.

Membaca buku-buku Dafa membuat saya bahagia, damai dan lembut. Pandangan hidup saya juga menjadi luas. Saya sejak itu menjadi lebih terbuka dan memandang nama dan keuntungan dengan hambar. Saya menyikapi setiap orang yang saya temui dengan ketulusan, kebaikan dan toleransi.

Saya tidak lagi membenci suami karena ketidak-peduliannya ketika saya menderita berbagai penyakit. Saya telah merawatnya sejak dia tidak dapat mengurus diri sendiri. Adalah Dafa yang telah mengubah kehidupan saya. Adalah Dafa yang telah mengajarkan saya menjadi orang baik dan memikirkan orang lain terlebih dahulu.

Kami praktisi telah memperoleh manfaat dari Dafa. Saya hanya ingin memberi tahu orang-orang tentang kebaikan Falun Gong. Petugas polisi menangkap dan menahan saya, kemudian menggeledah rumah saya. Penangkapan tidak memiliki dasar hukum.

Pembelaan Liao Jianxi

Pada tanggal 28 November 2014, saya menderita pendarahan otak dan kehilangan sejumlah besar darah. Saya tiba-tiba tidak dapat menggerakkan tangan kiri saya, dan bibir miring. Saya sulit mengendalikan air liur dan tidak dapat berbicara jelas.

Keluarga saya mencoba mengirim saya ke rumah sakit, tetapi sebagai seorang praktisi, saya jelas mengetahui masalah timbul karena saya mengendur dalam kultivasi. Setiap hari di rumah, saya melafal “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik.”

Saya belajar ajaran Dafa dan melakukan latihan. Saya menonton video ceramah Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong. Saya mencari kekurangan diri saya. Di bawah perlindungan Guru yang belas kasih dan perawatan yang penuh perhatian dari istri dan rekan praktisi lain, saya sepenuhnya sembuh dalam tujuh hari setelahnya tanpa perawatan medis apa pun.

Keluarga dan kerabat saya memberi tahu setiap orang tentang keajaiban yang telah mereka saksikan terjadi pada diri saya.

Gao, suami dari Song Nanyu, sakit sejak waktu lama dan tidak mampu mengurus diri sendiri. Pada tanggal 12 Mei, saya datang ke Kabupaten Huaping untuk berbagi pengalaman pribadi saya dengannya dan meyakinkan dia untuk berlatih Falun Gong.

Apakah membantu orang lain meringankan penderitaan mereka dengan berbagi pengalaman saya adalah sebuah kejahatan? Dakwaan yang diajukan jaksa membuat saya menyadari bahwa saya telah mengendur dalam tanggung jawab dan misi saya untuk menyelamatkan makhluk hidup, termasuk anda, para pejabat yudisial. Anda tidak menerimanya karena anda telah dikelabui oleh rezim Jiang Zemin dan secara mendalam diselubungi oleh kepentingan pribadi.

Jaksa menuduh saya mengganggu penerapan hukum tanpa memberikan bukti. Dakwaan tersebut tidak memiliki dasar hukum. Menurut Pasal 48 Prosedur Hukum Pidana, jaksa harus memperlihatkan semua bukti materi, kesaksian, dan opini yang mendukung. Setiap saksi seharusnya diizinkan hadir di sidang untuk mendukung kesaksian.

Liao berkata, “Pejabat yudisial adalah penegak hukum. Mereka semua tahu bahwa masalah kepercayaan tidaklah diproses dengan hukum pidana. Saya percaya pada Falun Gong. Saya tidak bersalah mempromosikan Falun Gong dan mengungkapkan fakta-fakta penganiayaan, karena tidak mendatangkan bahaya apa pun bagi masyarakat kita.”

“Menghormati hukum langit dan menegakkan keadilan adalah bagian dari nurani profesional seorang pejabat yudisial. Sebagai hakim, keputusan anda akan menentukan bukan saja masa depan orang-orang yang terlibat kasus ini, tetapi juga masa depan anda sendiri.”

“Kami dengan tulus berharap bahwa para hakim akan menangani kasus saya dengan independen dan secara tidak berpihak, serta membuat penilaian berdasarkan fakta dan hukum. Semoga cahaya keadilan segera kembali pada saya.”