(Minghui.org) Dulu, suami saya bekerja sebagai pegawai negeri, tetapi dia dijatuhi hukuman penjara karena penyalahgunaan wewenang dan dana publik.

Sebulan sebelum dia dijatuhi hukuman, dia menggadaikan rumah kami untuk membayar utangnya tanpa memberi tahu saya. Saya tidak mengetahuinya sampai perusahaan pegadaian datang melelang rumah kami.

Putra kami berada di tahun kedua di universitas, dan kami membutuhkan banyak uang untuk mendukungnya. Gaji saya yang sedikit hampir tidak cukup untuk menutupi biaya hidup kami, dan sekarang kami harus membayar sewa di atas segalanya. Hidup menjadi sangat sulit.

Untuk sementara waktu, saya membenci suami karena penderitaan yang dia bawa kepada kami dan lupa menganggap diri saya sebagai seorang praktisi Dafa. Saya terjebak dalam sentimen manusia dan menjadi sangat tertekan.

Seorang rekan praktisi mendengar tentang situasi saya dan mulai datang ke apartemen sewaan saya setiap hari untuk belajar Fa bersama dan membantu meningkatkan pemahaman saya. Saya sangat tersentuh oleh kebaikannya dan perlahan merasa lebih tenang.

Suatu hari kami sedang membaca Zhuan Falun. Guru berkata,

“Anda bukan saja tidak boleh bersaing dan bertengkar seperti dia, bahkan anda pun tidak boleh menaruh dendam di dalam hati, benar-benar tidak boleh dendam kepadanya. Begitu anda dendam padanya, bukankah anda sudah menjadi marah? Dengan demikian anda tidak berhasil mewujudkan Ren. Kami mengajarkan Zhen, Shan, Ren, maka Shan anda makin tidak ada lagi.”

Saat membaca kata-kata ini, sesuatu menyentuh hati saya sangat dalam. Saya berpikir: Saya adalah seorang kultivator Dafa, tetapi saya telah berperilaku seperti orang biasa. Semua orang membuat kesalahan, termasuk suami saya. Saya tidak harus mendorong dia ke jalan buntu hanya karena dia melakukan sesuatu yang salah. Saya harus mematut diri sebagai seorang praktisi Dafa dan tidak terganggu oleh apa yang dia lakukan. Pada saat yang sama, saya harus menggunakan nalar dengannya dan membantunya mengenali kesalahan sehingga dia bisa keluar sebagai orang baru.

Juga, di Tiongkok hari ini, standar moral merosot dengan sangat cepat, terutama di antara pegawai negeri yang memiliki tingkat otoritas dan kekuasaan tertentu. Norma sosial yang jahat sebagian bertanggung jawab atas kesalahan suami saya.

Melangkah mundur untuk mencari ke dalam, saya menyadari bahwa apa yang terjadi pada saya juga tidak disengaja; mungkin saya telah menyakiti suami saya atau berutang sesuatu padanya dalam kehidupan saya sebelumnya, dan saya harus membayarnya kembali dalam kehidupan ini.

Saya merasa tercerahkan dalam hati dan bersyukur bahwa dia telah memberi saya kesempatan untuk meningkatkan Xinxing. Hal buruk berubah menjadi hal baik.

Saya mulai mematut diri sesuai dengan prinsip-prinsip Dafa dan berupaya menyeimbangkan pola pikir saya.

Bertahun-tahun telah berlalu. Saya tidak pernah mencampakkan suami saya dan sering mengunjunginya di penjara, membawakan dia makanan dan kebutuhan sehari-hari. Saya peduli padanya dan mendorongnya ketika dia merasa sedih. Dia sangat bersyukur. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia seharusnya bersyukur kepada Guru saya. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya akan meninggalkannya sejak lama.

Suami saya memberi tahu saya bahwa dia sekarang melafalkan "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik" setiap hari.

Saya merasa sangat bahagia untuknya, karena ketika seseorang mengenali bahwa Falun Dafa dan prinsipnya baik, dia benar-benar telah diselamatkan. Terima kasih Guru, karena menawarkan peluang bagi setiap insan untuk memperoleh penyelamatan.

Terima kasih atas ajaran dan dorongan Guru, saya mampu melewati titik terendah dalam hidup saya. Guru berkata,

“Jika anda menganggap penderitaan pribadi, kesulitan pribadi dan lainnya sebagai hal yang buruk, itu adalah manusia biasa. Mengalami penderitaan adalah membayar utang karma, hal yang tidak menyenangkan hati akan membuat Xinxing meningkat, sebagai manusia biasa sesungguhnya juga demikian prinsipnya. Semua itu adalah sedang menghapus karma, setelah karma terhapus akan ada kehidupan berikutnya yang baik, hanya saja manusia tidak mengerti akan hal ini.” (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di New York 2008”)

Saya juga sangat berterima kasih atas dukungan dan bantuan tanpa pamrih rekan-rekan praktisi.

Saya menyadari bahwa saya masih memiliki banyak keterikatan yang belum dilepaskan, seperti menjadi lamban, arogan, dan keterikatan pada keuntungan dan kerugian pribadi. Saya bertekad untuk melepaskan semua substansi buruk ini, berjalan di jalur saya dengan baik, dan memenuhi persyaratan seorang pengikut Dafa.