(Minghui.org) Saya adalah pensiunan guru sekolah dasar. Saya kendur berkultivasi karena keterikatan manusia yang kuat. Saya beruntung kembali berkultivasi Falun Dafa.

Suami saya kembali mengalami stroke dan bergegas dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans pada tanggal 3 Agustus 2013. Hasil CT scan dan Magnetic Resonance Neurography (MRN) menunjukkan thrombosis telah mempengaruhi sebagian besar wilayah otaknya dan dia dalam kondisi kritis. Hari berikutnya pihak rumah sakit memberitahu saya agar mempersiapkan diri untuk keadaan terburuk karena nyawa pasien dalam bahaya. Kami bahkan diberitahu oleh dokter bahwa walaupun suami saya diawasi secara ketat, tidak ada upaya lebih lanjut untuk melakukan penyelamatan.

Saya tidak percaya bahwa dokter mengatakan demikian. Saya pikir dokter telah memeriksa keadaannya. Anak-anak saya meminta saya untuk menelepon keponakan saya yang juga seorang dokter. Saya tidak ingin mengganggunya, juga tidak berpikir dia akan membantu. Jadi saya berkata kepada anak-anak saya bahwa kali ini semuanya tergantung nasib ayah mereka.

Saya memikirkan Dafa, dan tahu hanya Dafa yang bisa membantunya. Saya mendekati ranjangnya dan bertanya padanya, “Apakah kamu ingin hidup, jika ya kedipkan matamu.” Saya melihat matanya bergerak, jadi saya berkata padanya, “Mulai sekarang hanya berpikir, ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.’ Jika kamu setuju, kedipkan matamu lagi.” Lalu saya melihat matanya bergerak lagi.

Saya melanjutkan, “Baiklah, mulai sekarang saya akan melafalkan ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik’ bersama kamu. Selama kamu sadar agar tetap melafalkan kedua kalimat ini tanpa henti.” Saya berdiri di samping ranjangnya dan bisa merasakan dia sangat cemas. Dia menyadari tinggal sedikit waktu.

Tiga hari kemudian, kekuatan Dafa menghebohkan. Suami saya bisa mengangkat lengannya sedikit, dan tidak sulit untuk membalikkan tubuhnya. Kondisinya membaik.

Jadi, saya sudah siap untuk mengubah sikap kerabat saya terhadap Dafa, lalu saya menelepon keponakan saya dan memberitahunya bahwa suami saya sudah tiga hari tinggal di rumah sakit. Dia memahami itu adalah stroke dan menjadi sangat khawatir. Dia mengatakan akan segera datang.

Setelah tiba di rumah sakit, dia berbicara dengan dokter dan memeriksa catatan medis. Lalu, dia menelepon suaminya yang pernah bekerja di rumah sakit ini. Dia tersenyum pada saya dan mengatakan semua akan baik-baik saja serta meminta saya jangan khawatir. Akan tetapi, ketika dia berbicara dengan dokter, mereka semua tampak sangat serius. Awalnya, saya pikir para dokter terlalu membuat serius, namun sekarang saya memahami betapa seriusnya situasi ini.

Hari kedua, keponakan saya datang ketika suami saya sedang mengangkat lengannya. “Tidak mungkin.” Terkejut melihat ini, dia mundur beberapa langkah dan berkata, “Bibi, coba saya periksa catatan medis lagi.” Ketika dia kembali, dia tampak bingung dan berulang-ulang mengucapkan kata yang sama, “Tidak mungkin, ini tidak mungkin. Bagaimana paman bisa bergerak? Tidak bisa dijelaskan.”

Karena keterikatan rasa takut, saya tidak memberitahu dia bahwa kami melafalkan dua kalimat Dafa. Kondisi suami saya semakin baik. Dokter memberitahu kami bahwa kasus ini merupakan salah satu yang paling serius, namun juga salah satu yang menunjukkan pemulihan paling cepat. Sekarang, ketika melihat ke belakang, saya menyadari telah kehilangan kesempatan bagus untuk memberitahu mereka tentang Falun Dafa karena kurangnya pikiran lurus.

Ketika kami meninggalkan rumah sakit, dokter meminta kami jangan terlalu optimis. Berdasarkan prognosis terbaik dokter, kondisinya akan stabil, terbaring di tempat tidur, tapi tidak ada kesempatan lagi untuk memperoleh kemampuan berbicara.

Pada hari meninggal rumah sakit, suami saya mencabut selang nasogastrik. Keluarga saya mulai bersama-sama berlatih Falun Dafa. Enam bulan kemudian, suami saya sendiri bisa melakukan segalanya. Dia tidak dalam kondisi terbaring di tempat tidur.

Karena penasaran, keponakan saya datang mengunjungi suami saya setiap minggu. Saya berpikir bagaimana menyarankan dia mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Suatu kali dia berkata kepada saya bahwa suami saya beruntung. Saya memberitahu dia bahwa itu bukan karena beruntung, tapi karena Falun Dafa. Saya memberitahu dia bahwa kami melafalkan “Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik” sejak hari kedua di rumah sakit. Dia mengatakan itu luar biasa. Lalu saya klarifikasi lebih lanjut kepadanya. Di waktu lain, dia datang dan saya meneruskan klarifikasi fakta kepadanya dan akhirnya dia setuju mundur dari PKT. Dia mengatakan bahwa sebenarnya, kondisi suami saya masih sangat serius.

Saya bertanya apa yang biasanya terjadi di bawah kondisi tersebut. Dia mengatakan jika thrombosis mempengaruhi batang tenggorokan maka tidak ada harapan. Bahkan jika dia bisa bertahan hidup, kondisinya akan terbaring di tempat tidur. Dia juga mengatakan apa yang terjadi pada suami saya tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan kedokteran.

Saya memberitahu dia bahwa hanya kekuatan Falun Dafa yang dapat membawakan keajaiban. Dia setuju bahwa ini adalah satu-satunya penjelasan. Dia meminta kami berlatih secara diam-diam di rumah karena masih terjadi penganiayaan. Saya berkata, mengapa berlatih secara diam-diam, kami ingin memperkenalkan Dafa kepada lebih banyak orang!