(Minghui.org) Ketika saya pertama kali bertemu dengan suami, saya tahu dia memiliki kebiasaan minum, tetapi saya berpikir itu bukan masalah besar.

Ketika menikah, dia berperilaku baik dan tidak banyak bicara setelah dia pulang dari minum. Namun setelah beberapa waktu, dia berubah. Dia mulai mengutuk saya ketika dia pulang. Kami masih muda saat itu dan kami hanya saling berteriak sedikit dan kemudian itu akan berakhir.

Saya berkata pada diri sendiri bahwa dia akan menjadi lebih baik ketika dia bertambah tua. Tapi seiring berjalannya waktu, dia minum lebih banyak lagi, dan ketika dia pulang, dia akan mengutuk saya dengan sangat keras sampai dia lelah dan tertidur. Secara bertahap, saya memendam rasa kebencian yang kuat terhadapnya.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Dengan mempelajari ajaran Guru Li Hongzhi, saya mulai menyadari bahwa penderitaan saya memiliki hubungan sebab akibat yang berkaitan dengan hubungan karma dari beberapa masa kehidupan. Dengan pemahaman ini, saya mencoba mengikuti persyaratan Dafa dan tidak berdebat dengan suami saya. Kebencian saya padanya perlahan melemah. Tetapi saya kemudian memiliki keterikatan lain: Saya menjadi semakin khawatir tentang kesehatannya. Saya takut kehilangan dia. Tiba-tiba, saya disiksa oleh sentimentalitas itu. Itu sangat menyakitkan setiap kali saya mengalami sentimentalitas itu. Saya tahu harus menyingkirkan itu. Kadang saya akan mengikutinya ketika dia pergi minum. Saya berharap jika saya ada di sana, dia akan minum lebih sedikit. Tetapi tidak ada gunanya; dia akan tetap minum banyak, seperti biasa.

Dengan belajar Dafa, saya mengerti bahwa setiap orang memiliki nasib dan takdir mereka sendiri. Saya tidak dapat mengubah hidupnya. Sentimentalitas saya padanya secara bertahap menjadi kurang, tetapi saya sepertinya tidak bisa menyingkirkan sepenuhnya. Suatu hari, dia pergi minum saat makan siang, dan kemudian saat makan malam, dia membawa tamu ke rumah untuk minum lebih banyak lagi. Saya diam-diam memasak beberapa hidangan untuk mereka. Segera mereka mabuk, dan alkohol serta makanan berserakan di lantai. Ketika saya membersihkannya, kebencian saya memuncak lagi.

Saya berkata pada diri sendiri, “Saya tidak boleh mengecewakan Guru kali ini. Saya akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan Xinxing saya.” Saya dengan tenang membersihkan semuanya dan merasa sangat nyaman. Saya tahu saya telah meningkat. Sebelum ini, saya selalu marah saat membersihkannya, dan itu selalu sangat melelahkan!

Pagi berikutnya dia berkata kepada saya, “Maaf. Saya minum terlalu banyak lagi kemarin.” Dia tidak pernah meminta maaf seperti itu sebelumnya. Saya tidak mengatakan apa-apa kepadanya, tetapi saya merasakan masa depan kami tanpa harapan.

Saya mengikuti pikiran itu dan menyadari bahwa saya memiliki harapan dia akan berhenti minum sehingga kami dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Melihat keinginan ini, saya tahu bahwa itu adalah keterikatan akan kenyamanan dan nafsu keinginan untuk hidup bahagia di masyarakat biasa. Saya telah menempatkan suami saya begitu penting di kehidupan saya, seolah-olah saya tidak akan mampu bertahan tanpa dia. Begitu saya menyadari ini, saya tahu itu adalah akar keterikatan sentimentalitas. Karena saya memiliki keinginan ini dan tidak berjalan seperti yang saya inginkan, saya merasakan tanpa harapan. Dengan menyadari ini, pikiran saya tiba-tiba menjadi tenang.

Ketika saya mampu belajar Fa dengan pikiran yang murni, Guru memberi saya petunjuk dan saya memahami prinsip Fa: Sentimentalitas adalah Dewa yang bertanggung jawab atas Tri Loka dan segala sesuatu di Tri Loka mengandung faktor sentimentalitas. Ketika alam semesta mengikuti pola bertahan--rusak--musnah, sentimentalitas juga telah merosot. Teori evolusi jahat hari ini, bersama dengan ateisme yang diabadikan oleh Partai Komunis Tiongkok, telah membuat sentimentalitas orang semakin buruk. Itu telah menjadi sesuatu seperti racun. Jika praktisi tidak dapat membebaskan diri dari sentimentalitas, mereka akan hancur.

Ketika saya menggali lebih jauh di dalam, saya menemukan bahwa saya memiliki pemikiran lain: Saya memiliki pemikiran bahwa Tri Loka adalah asal-usul saya dan rumah saya. Saya sangat terikat dengannya dan tidak ingin meninggalkannya. Saya menyadari bahwa pikiran ini terbentuk selama ribuan tahun dan saya telah bereinkarnasi di sini.

Setelah menyadari hal ini, tampaknya Guru melihat mentalitas manusia saya dan membimbing saya untuk berpikir pada tingkat yang lebih dalam. Saya berpikir: Untuk semua makhluk yang tak terhitung jumlahnya di alam semesta, apa yang mereka andalkan untuk meneruskan hidup? Harus ada energi. Bagaimana dengan pergerakan matahari, bulan, dan bintang? Harus ada bentuk energi yang mendorong mereka juga. Tapi dari mana energi ini berasal? Pasti ada makhluk yang sangat besar yang memiliki energi tak terbatas dan menopang semua makhluk di alam semesta. Itu adalah Guru kita yang belas kasih!

Guru kemudian mengarahkan pikiran saya ke dimensi lain. Dari jauh saya melihat bahwa itu adalah dunia yang sangat terang. Saya merasa dalam pikiran bahwa itu adalah rumah saya yang sebenarnya, tempat Guru pertama memberi saya kehidupan. Tiba-tiba saya mengerti bahwa asal usul kehidupan saya adalah Guru. Adalah Sang Pemimpin Alam Semesta yang menciptakan hidup saya dan memberi saya kebijaksanaan tanpa batas! Itu semua nyata!

Pada saat itu, saya mengerti bahwa saya bukan makhluk dari Tri Loka, bahwa saya datang ke sini untuk sebuah misi, dan saya memiliki tanggung jawab. Suatu hari saya akan kembali ke rumah saya yang sebenarnya. Saya juga memahami makhluk di alam semesta berada pada tingkat yang berbeda, dan dalam pelurusan Fa, semua makhluk akan diperbaharui dan ditempatkan sesuai dengan sikap mereka terhadap Dafa.

Meskipun suami saya tidak berlatih Dafa, dia tahu fakta-fakta penganiayaan, dan dia mendukung saya latihan dan belajar Fa. Saya pikir: Dafa menciptakan lingkungan hidup yang berbeda untuk makhluk di berbagai tingkatan, dan itulah sebabnya setiap orang memiliki takdir sendiri.

Setelah saya memahami prinsip-prinsip Fa ini, saya dapat melepaskan sentimentalitas saya terhadap suami, juga terhadap putri saya dan kerabat lainnya. Saya tidak lagi terikat pada apa pun di Tri Loka. Saya merasa seperti baru saja menurunkan beban berat. Saya merasa sangat bahagia dan nyaman. Itu alami dan tidak ada gejolak dalam pikiran saya.

Itu seperti yang Guru katakan:

Dengan melepas keterikatan, perahu ringan melaju dengan cepat.

Manusia yang berhati sarat, sulit menyeberangi lautan.” (Hati Mengerti Sendiri” dari Hongyin II)

Pengalaman kultivasi saya memperkuat keyakinan saya bahwa apa yang Guru ajarkan kepada kita adalah kebenaran absolut. Itu adalah kebenaran alam semesta! Saya merasa sangat beruntung menjadi pengikut Dafa. Saya harus lebih rajin dan memenuhi harapan Guru.

Di atas hanyalah satu episode dalam kultivasi dan beberapa pemahaman saya tentang prinsip Fa di tingkat saya saat ini. Jika ada yang tidak pantas, mohon tunjukkan.