(Minghui.org) Forum mengenai penganiayaan Falun Gong di Tiongkok digelar di Parlemen Inggris pada tanggal 18 Juli, dua hari sebelum 19 tahun peringatan dimulainya tragedi penganiayaan. Para ahli menghadiri forum yang diselenggarakan oleh Anggota Parlemen Jim Shannon.

Anggota Parlemen Jim Shannon menjadi penyelenggara sebuah forum di Parlemen Inggris untuk menyoroti upaya menghentikan penganiayaan Falun Gong yang berjalan 19 tahun.

Juru bicara Asosiasi Falun Dafa di Inggris, Rosemary Byfield, menjadi pembicara pembuka. Dia mengatakan bahwa penindasan Falun Gong oleh rezim komunis ditujukan untuk menghancurkan umat manusia.

“Falun Gong mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan mereka sehari-hari dan kembali ke nilai-nilai tradisional. Hal itu membawa kesehatan pada praktisi dan kedamaian di hati. Penganiayaan panjang selama 19 tahun telah menyebabkan jutaan praktisi Falun Gong dan keluarga mereka hidup dalam ketakutan. Banyak keluarga dan individu yang hancur [akibat penganiayaan].” jelas Byfield.

“Partai Komunis yang menyerang nilai-nilai universal Sejati-Baik-Sabar adalah sama halnya dengan menyerang seluruh umat manusia,” dia menambahkan.

Benedict Rogers, wakil ketua Hak Asasi Manusia dari Partai Konservatif serta pendiri dan ketua Hong Kong Watch, berkata dalam forum tersebut bahwa rezim komunis Tiongkok telah memperluas pelanggaran kebebasan dan hak asasi ke negara-negara barat.

“Jika kita tidak melawan pelanggaran dari rezim komunis, nilai-nilai kita terancam--termasuk HAM, kebebasan berkeyakinan, dan kebebasan berbicara, “ ucap Rogers.

“Kami menyuarakan dukungan kami untuk Falun Gong hari ini. Kami berbicara untuk kelompok yang dianiaya dan bagi seluruh rakyat Tiongkok demi kebebasan berkeyakinan mereka,” tambahnya.

Huige Li, profesor dari Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman, menyajikan bukti-bukti dari artikel medis yang diterbitkan di Tiongkok untuk menunjukkan bahwa praktisi Falun Gong masih menjadi sumber utama transplantasi organ di Tiongkok.

Dia mengutip dokumen dari Tiongkok yang menyatakan bahwa hanya 370 ribu warga Tiongkok yang terdaftar untuk program donasi organ suka rela pada akhir 2017, yang menghasilkan kurang dari 30 donasi organ. Mengingat banyaknya transplantasi organ yang dilakukan di Tiongkok setiap tahun, Li berkata bahwa pemerintah Tiongkok sendiri mengaku bahwa semua organ transplantasi pada tahun 2015 yang berasal dari sumbangan sukarela adalah sebuah kebohongan.

“Butuh waktu selama beberapa dekade bagi negara lain untuk mengembangkan sistem donasi organ secara suka rela. Tiongkok hanya memiliki satu untuk beberapa tahun,” kata Huige Li.

Asosiasi Profesor David Kirkham dari Universitas Brigham Young London Centre berbicara dari sudut pandang Hukum Internasional dan menegaskan bahwa penganiayaan Falun Gong adalah ilegal. “Namun di bawah pemerintah komunisme di sana, tidak berlaku hukum internasional yang menuntut orang mendapatkan haknya, sementara di negara-negara lain --seperti di negara Barat--hal seperti ini akan ditegakkan dan dipertahankan di pengadilan,” kata David Kirkham.

Tiga praktisi Falun Gong juga berbicara di forum, membagikan pengalaman anggota keluarga mereka yang dipenjara selama 15 tahun dan menjadi sasaran pencucian otak di fasilitas pencucian otak.

Benedict Rogers, wakil ketua HAM Partai Konservatif, dan pendiri dan ketua Hong Kong Watch, hadir di protes damai di depan Parlemen Inggris.

Huige Li, profesor Universitas Johanes Gutenberg, Mainz, Jerman

Niall McCrae, dosen senior di King Collage, London.

Di hari yang sama, praktisi Falun Gong menggelar aksi protes damai di depan alun-alun Parlemen Inggris.

Dengan peragaan latihan, sejumlah spanduk dan sebuah kandang baja untuk memberitahu para pejalan kaki bahwa ribuan praktisi Falun Gong masih dipenjara di Tiongkok, kegiatan damai ini mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat.

Banyak Anggota Parlemen yang menyatakan dukungan langsung dalam upaya menghentikan penganiayaan. Beberapa ada yang hadir secara pribadi sementara yang lain mengirimkan surat dukungan.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan Gong, berbicara pada pejalan kaki tentang penganiayaan di Tiongkok dan mengumpulkan tanda tangan untuk menghentikan penganiayaan selama protes damai dekat Parlemen Inggris.

Surat dukungan dari Anggota Parlemen dibacakan secara lantang di acara itu.

Dua wanita menandatangani petisi menyerukan agar diakhirinya penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

Pejalan kaki menandatangani petisi mendukung Falun Gong.

Selama 10 jam acara, banyak wisatawan dan penduduk lokal menerima selebaran dan berbicara pada praktisi Falun Gong. Mereka berharap bahwa dukungan yang mereka berikan akan membantu mengakhiri penganiayaan ini.