(Minghui.org) Saya mulai mengalami sakit kepala ketika saya masih anak-anak. Ketika saya menjadi remaja, saya menderita karena sakit kepala selama satu atau dua minggu setiap bulan. Ketika sakit kepala muncul, saya tidak bisa makan maupun tidur. Saat itu rasanya saya berada dekat dengan kematian hampir setiap bulannya. Saya mencoba segala jenis obat Tiongkok dan Barat, namun tidak ada yang berhasil.

Karena saya menggunakan banyak obat, yang membuat kelenjar endokrin dan sistem metabolik saya menjadi kacau, saya memiliki belang-belang gelap di wajah saya, lingkaran hitam di bawah mata saya, dan kulit pucat.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada Januari 1998, dan Dafa memperbaiki hidup saya. Saya merasa sehat untuk pertama kalinya dan tidak lagi menderita dari siksaan bulanan. Semua orang mengatakan saya terlihat jauh lebih muda dari usia saya.

Setelah Partai Komunis Tiongkok memulai penindasannya terhadap Dafa pada 20 Juli 1999, saya dianiaya beberapa kali. Akhirnya, saya melarikan diri ke Amerika Serikat. Saya ingin berbagi beberapa pengalaman dan pemahaman saya dalam perjalanan kultivasi saya.

Menyingkirkan Sifat Iri Hati

Di Amerika Serikat ini, ada banyak sekali kesempatan untuk berkoordinasi dengan para praktisi lain, yang juga merupakan kesempatan bagi saya mengenali keterikatan-keterikatan saya.

Seiring waktu, saya menumbuhkan pikiran buruk terhadap Mei [nama lain], dan saya selalu mencari-cari kesalahannya. Meskipun niat saya baik, setiap kali kami bekerja sama, situasinya selalu menjadi negatif, dan kami tidak senang. Dia [wanita] berteriak pada saya dua kali di hadapan para praktisi lain. Di waktu lain, dia hampir mendorong saya. Meskipun saya terlihat tenang dari luar, kesabaran saya tidak tulus, dan amarah saya bergelora di dalam. Saya mencoba sebisa saya untuk menghindarinya.

Ketika praktisi lain menyadari konflik antara Mei dan saya, dia dengan belas kasih berkata pada saya, “Sangat terlihat bahwa kamu memandang rendah dia, dan itu tidak baik. Kamu harus mengubah sikap kamu.” Saya tahu bahwa dalam kultivasi tidak ada yang kebetulan, namun saya tidak dapat melepas amarah saya dan perasaan disalahkan. Kapanpun saya melihat ke dalam, yang saya lihat hanyalah kesalahannya.

Saya kemudian membaca sebuah artikel di Minghui.org yang membantu saya menyadari bahwa memandang rendah orang lain berasal dari sifat iri hati. Saya tidak bisa bergaul dengannya karena saya iri. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya tidak bisa bergaul dengan siapapun yang saya rasa lebih baik daripada saya.

Guru berkata,

“Orang yang punya sifat iri hati memandang rendah orang lain, tidak membolehkan orang lain melampaui dirinya, melihat orang lain lebih hebat darinya, dia akan kehilangan keseimbangan psikologis, tidak tahan, merasa tidak rela.

“Sifat iri hati adalah halangan terbesar bagi praktisi, pengaruhnya terhadap praktisi Gong luar biasa besar, dapat langsung memengaruhi daya Gong praktisi, dapat mencelakakan sesama praktisi, secara serius mengganggu kita Xiulian meningkat ke atas. Selaku praktis Gong sifat iri hati itu seratus persen harus disingkirkan. Ada yang berlatih Gong setelah sampai suatu tingkat tertentu, namun sifat iri hati justru tidak mampu disingkirkan, bahkan makin tidak tersingkirkan akan makin bertambah serius. Reaksi semacam ini menyebabkan berbagai Xinxing dia yang telah ditingkatkan juga berubah jadi sangat rentan.” (Falun Gong)

Pemahaman saya adalah sifat iri hati datang dari keinginan yang kuat dalam mengejar ketenaran dan mentalitas membenarkan diri sendiri. Jika kita memiliki keterikatan-keterikatan yang kuat, kekuatan lama akan mengembangkannya dan menggunakannya untuk menghalangi jalur kita menuju Kesempurnaan. Tujuan utama mereka adalah untuk menghancurkan kita. Jadi, bila kita iri terhadap seseorang, kita akan berjalan di jalur yang telah ditentukan oleh kekuatan lama.

Saya merasa sangat malu. Semua praktisi adalah pengikut Guru. Saya harus mengesampingkan ego saya dan memiliki belas kasih terhadap sesama praktisi. Saya harus fokus terhadap kekuatan mereka dan menyingkirkan pembatas yang memisahkan kami sehingga saya dapat melakukan hal dengan lebih baik dalam menyelamatkan orang-orang.

Menyingkirkan Kebencian dan Keluhan

Saya bekerja untuk sebuah panti jompo. Di tempat kerja, saya mengikuti prinsip-prinsip Dafa. Saya melakukan pekerjaan dengan baik, dan baik klien kami dan rekan kerja saya sangat menghormati saya.

Namun proses kultivasi adalah sebuah proses yang senantiasa meningkat. Banyak keterikatan yang telah saya abaikan akan muncul ke permukaan, dan saya harus menghadapi dan menyingkirkannya. Ketika saya menemui konflik, terkadang saya gagal untuk bertindak layaknya seorang praktisi dan malah mencari solusi ke luar.

Beberapa waktu yang lalu, saya memiliki dua klien yang saya rawat di pagi dan siang hari, secara berturut-turut. Mereka tinggal di gedung yang sama, yang mempermudah saya. Namun orang tua yang saya rawat di pagi hari tidak mudah untuk diurus. Dia [wanita] membuat saya kehilangan klien siang hari. Saya tidak senang dengannya dan mulai mengeluh.

Suatu hari, dia meminta saya untuk mengantarkannya ke rumah temannya. Saya katakan padanya bahwa memberi klien tumpangan adalah melawan kebijakan perusahaan. Sebelum saya selesai berbicara, dia mulai berteriak kepada saya. Kata-katanya sangat tidak masuk akal. Nadanya yang tajam dan keras menyakiti saya. Saya tidak melihat ke dalam. Malahan, saya tambah membencinya. Mungkin karena saya mulai membencinya, kekuatan lama mengambil keuntungan dari celah kebocoran saya. Saya mengalami kecelakaan mobil beberapa hari sebelum pertunjukkan Shen Yun lokal kami. Saya baik-baik saja, namun mobil saya benar-benar hancur.

Beberapa hari kemudian, perusahaan memberi saya tugas tambahan, yang memerlukan saya untuk meninggalkan wanita itu 30 menit lebih awal. Ketika saya mengatakan padanya, dia menolaknya dengan keras. Saya kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja untuknya. Saya berbicara dengan para pengawas saya, dan mereka setuju. Satu bulan berlalu, namun mereka tidak dapat menemukan seseorang untuk menggantikan saya. Dari sudut pandang manusia biasa, itu dikarenakan klien sulit untuk diurus dan tidak ada yang ingin bekerja untuknya. Namun karena saya seorang praktisi, saya tahu bahwa alasan sesungguhnya adalah saya memiliki keterikatan hati yang kuat dan tidak melewati ujian. Bukannya melepaskan keterikatan, saya justru mencoba untuk menghindari ujian itu. Tak lama kemudian, ujian datang. Saya parkir di tempat yang salah dan didenda $350. Di permukaan, semua masalah ini disebabkan oleh wanita itu. Kebencian saya terhadapnya mencapai puncak, dan saya tidak tahan lagi dengannya.

Bagaimanapun, saya adalah seorang praktisi. Saat saya sudah tenang, saya membaca Fa dan mencari ke dalam. Saya melihat bahwa saya telah gagal untuk mengikuti Fa dalam masalah sepele di kehidupan sehari-hari. Saya gagal dalam mengkultivasi diri sendiri kapanpun masalah sepele muncul dan justru melihat kesalahan orang lain. Saya bahkan berharap orang lain untuk membuat pekerjaan saya menjadi lebih mudah, dan saya berharap orang lain membantu saya dan menyesuaikan diri mereka dengan jadwal dan rencana saya. Saya terlalu egois. Karena saya telah seperti ini dalam waktu yang lama, saya tidak dapat menerimanya ketika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan rencana saya.

Guru berkata,

“Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil. Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan. Sang Sadar tidak mempunyai lagi keterikatan hati, dengan hening mengamati manusia di dunia, yang tersesat oleh ilusi.” (“Taraf Kondisi” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Seorang pengeluh melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri dan sering kali memiliki pikiran negatif. Mentalitas seperti ini adalah egois. Selain itu, kebencian itu sendiri adalah salah satu rintangan terbesar dalam jalur kultivasi dan mencegah kita dalam menumbuhkan belas kasih.

Segera setelah saya mengenali semua keterikatan ini, saya dapat merasa lapang dada dan Xinxing saya meningkat. Sekali lagi, saya melihat pentingnya mencari ke dalam. Perusahaan tidak lama kemudian menemukan seseorang untuk menggantikan saya.

Mengingat untuk Menerapkan Prinsip Sejati-Baik-Sabar

Perusahaan saya menggunakan telepon klien untuk mencatat waktu kehadiran para pegawai. Selama beberapa waktu, saya bekerja dengan pasangan tua, yang sangat menyukai saya. Karena saya efisien, saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya lebih awal. Namun saya tidak dapat pergi karena aturan kartu tanda hadir. Sang suami [dari pasangan itu] mencoba untuk mendaftarkan sebuah telepon genggam atas namanya dan membiarkan saya menggunakannya untuk mendaftar jam masuk dan jam pulang. Dengan cara ini, saya dapat pergi tepat setelah pekerjaan saya selesai.

Namun, sang istri tidak setuju. Dia kukuh dalam mengikuti kebijakan, dan mereka bertengkar. Sang suami menyarankan agar saya yang membuat keputusan akhir.

Saya tahu bahwa banyak pegawai menggunakan telepon genggam pelanggan untuk mendaftar jam masuk dan jam pulang. Namun saya adalah seorang praktisi. Saya tidak seharusnya melakukan hal-hal untuk kenyamanan saya sendiri, dan saya harus menyesuaikan Fa dengan perilaku saya. Saya berterimakasih kepada mereka dan berkata, “Saya berlatih Falun Dafa, yang mengajarkan Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak akan membawa telepon genggam itu. Jangan khawatir. Saya tidak akan melakukan apapun yang melanggar kebijakan demi kenyamanan saya.” Pasangan itu bahagia dengan keputusan saya.

Beberapa waktu kemudian, perusahaan menemukan sesuatu yang salah dengan kartu tanda hadir saya. Mereka mengetahui bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik namun tidak dapat menemukan alasan ketidakcocokan itu. Mereka mengatakan pada saya bahwa selama saya telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, saya tidak lagi harus mengisi kartu hadir. Dengan cara ini, jadwal saya menjadi jauh lebih fleksibel. Selama promosi Shen Yun dua tahun terakhir, saya memiliki banyak waktu kosong untuk mengantar rekan praktisi, menggantungkan brosur di pintu-pintu, dan menempelkan poster.

Melalui kejadian ini, saya menyadari bahwa jika seseorang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, kita tidak akan kehilangan apa pun, dan semuanya berjalan dengan lancar.

Mengklarifikasi Fakta di Tempat Kerja

Saya bekerja di sebuah panti jompo dengan penghuni sekitar 60 orang Tiongkok. Segera setelah saya mulai bekerja di sana, mereka mengetahui bahwa saya berlatih Falun Dafa. Saya sering mendengar mereka berbicara negatif tentang saya, telah dikelabui oleh kebencian propaganda dari Partai Komunis Tiongkok. Saya juga mengetahui bahwa mereka menonton saluran TV milik Negara Tiongkok.

Kebanyakan dari orang-orang tua ini adalah pensiunan guru atau dokter. Karena mereka telah dididik di sekolah Partai, tidak mudah untuk meyakinkan mereka mengenai apa pun, namun saya tahu bahwa itu adalah tanggung jawab saya untuk menyelamatkan mereka.

Saya mulai menempatkan Koran Epoch Times di lobi. Pada mulanya, saya membawa lima eksemplar setiap minggu. Jumlah itu berangsur-angsur meningkat hingga 30 ekesmplar. Ketika saya pertama kali mulai, beberapa orang menyobek koran itu dan membuangnya ke tempat sampah. Beberapa mengutuk saya. Seorang wanita mengatakan pada saya, “Koran ini penuh dengan omong kosong. Saya tidak menyukainya.” Saya berkata, “Bibi, koran ini bagus. Ia mengatakan hal yang benar. Anda tidak dapat melihat cerita kebenaran ini di koran-koran lain.” Dia tersenyum.

Tahun pertama saya bekerja di sana, saya memberi semua penghuni Tiongkok sebuah kalender Minghui. Setengah dari mereka mengembalikannya kepada saya. Tahun kedua, lebih banyak orang menerimanya. Kemudian, mereka tidak hanya menerimanya namun beberapa bahkan meminta lebih agar mereka dapat memberikannya kepada anak-anak mereka. Sekarang, mereka bahkan menghubungi saya untuk memesannya.

Satu pasangan adalah pensiunan profesor. Karena mereka berdua dianiaya selama Revolusi Kebudayaan, mereka tahu secara langsung sifat jahat dari Partai Komunis. Namun, mereka menganut Kristen, jadi mereka tidak mau mendengar saya berbicara kepada mereka mengenai Falun Dafa. Saya tidak menyerah dan terus berbicara kepada mereka. Pada mulanya, mereka menolak untuk membaca Epoch Times, namun sekarang mereka meminta Koran baru kepada saya. Mereka juga menonton NTDTV setiap hari. Istrinya bukan seorang anggota organisasi Partai Komunis apa pun, dan sang suami setuju untuk berhenti dari Partai.

Setelah sang suami meninggal, saya memiliki mimpi di mana dia adalah seorang lelaki muda dengan jas, dan tersenyum kepada saya. Saya rasa itu artinya dia berada di tempat yang baik.

Saya juga sering kali bekerja di panti lain di mana ada sekitar 60 orang tua Tiongkok tinggal. Saya mengantarkan Epoch Times ke sana setiap minggu. Suatu hari, ketika saya mengantarkan Koran itu, seorang wanita tua mendekati saya. Dia memegang tangan saya dan terus berterima kasih kepada saya karena mengantarkan “makanan” kepada mereka. Saya mengatakan padanya mengenai Falun Dafa dan kekejaman penganiayaan di Tiongkok. Dia memberi saya nomor kamar dan teleponnya dan berkata, “Saya ingin menyumbangkan uang.”

Saya berterima kasih kepadanya dan mengatakan padanya bahwa para praktisi Falun Dafa tidak menerima donasi. Ketika dia bertanya, “Lalu apa yang bisa saya bantu?” Saya mengatakan padanya bahwa dia dapat memberi tahu orang-orang untuk membaca Epoch Times. Dia dengan gembira menyetujuinya.

Dia berkata, “Tolong berhati-hati. Ada beberapa anggota Partai Komunis di sini. Anda harus memberi perhatian khusus kepada si ini dan si itu. Dia [laki-laki] adalah ketua dari anggota Partai di sini. Banyak warga Tiongkok takut padanya, namun saya tidak. Dia menolak untuk membaca Epoch Times, dan dia duduk di sana mencoba mencegah orang-orang mengambil koran itu.”

Beberapa minggu kemudian, saya berjumpa lagi dengannya. Dia berkata, “Saya punya kabar bagus. Lelaki itu mulai membaca Epoch Times. Ketika saya bertanya padanya mengapa ia membacanya, dia perlu mengetahui mengapa ia tidak boleh membacanya!”

Minggu lainnya berlalu. Wanita itu mengatakan pada saya bahwa ia berencana untuk menghubungi perpustakaan universitas lokal di mana banyak mahasiswa Tiongkok belajar. Dia akan meminta mereka untuk berlangganan Epoch Times karena perpustakaan itu memiliki sebuah rak baris untuk buku, majalah, dan koran-koran Tiongkok. Kemudian, dia mengatakan pada saya melalui telepon bahwa perpustakaan tidak mau berlangganan koran itu. Dia mengatakan pada mereka bahwa ia akan membayar untuk berlangganannya, namun mereka masih ragu. Dia kemudian mengatakan kepada orang yang bertanggung jawab mengenai penganiayaan Falun Dafa, termasuk pengambilan organ paksa yang didukung oleh Negara, dan bahwa Epoch Times membongkar kebenarannya. Orang yang bertanggung jawab itu dengan segera mengubah pikirannya dan setuju untuk membayar biayanya.

Kami mengisi dokumen perpustakaan itu. Wanita tua itu memegang tangan saya dan berkata dengan serius, “Mulai saat ini, adalah tugas kamu untuk mengurus koran di sana.” Setelah itu, ia menghilang. Saya meneleponnya beberapa kali, namun tidak seorang pun yang menjawabnya. Papan nama di pintunya pun telah berubah. Saya telah mengantarkan koran ke perpustakaan itu selama enam tahun.

Saya bertemu dengan berbagai macam orang dan mengalami banyak hal. Tak peduli apa yang terjadi, saya selalu mencoba untuk mencari ke dalam dan meningkatkan diri saya berdasarkan Fa. Saya selalu mencoba untuk menggunakan Fa untuk membimbing tutur kata dan tingkah laku saya. Saya mencoba untuk memperlakukan semua orang di sekitar saya dengan belas kasih. Saya selalu ingat untuk membuktikan kebenaran Fa di lingkungan kerja saya.

Saya telah melihat banyak orang menolak kebohongan Partai Komunis. Banyak orang kini mengatakan bahwa praktisi Dafa adalah baik. Beberapa telah memuji saya, mengatakan saya budiman dan baik hati. Beberapa telah berkata, “Falun Dafa baik. Tolong ajari kami latihan itu.”

Terima kasih Guru. Terima kasih rekan praktisi.

(Disampaikan saat Konferensi Fa Amerika Tengah tahun 2018)