(Minghui.org) Sebuah pawai diadakan di daerah pecinan, Chicago, pada tanggal 21 Juli, menandai 19 tahun aksi damai dalam menentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Setelah pawai, praktisi mengadakan nyala lilin malam di depan konsulat RRT untuk mengenang praktisi yang meninggal akibat penganiayaan.

Pecinan Chicago merupakan pecinan yang terbesar di Amerika Barat Tengah. Pawai ini melakukan iringan mulai dari Wentworth Avenue yang sibuk, menuju bawah Gerbang Pecinan, dan melalui Pecinan Square -- untuk meningkatkan kesadaran dan menuntut segera diakhirinya penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong berbaris menyusuri pusat Pecinan Chicago pada tanggal 21 Juli untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan Falun Gong di Tiongkok yang sudah berjalan 19 tahun.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan Gong di atas perahu.

Pawai ini melewati Gerbang Pecinan, yang menandai pintu masuk ke jantung Pecinan, Chicago.

Pejalan kaki sedang mempelajari penganiayaan.

Praktisi Falun Gong mengadakan latihan bersama di Pecinan Square, Chicago.

“Saya Mendukung Falun Gong”

Wang merekam pawai ini melalui ponselnya. Dia mengacungkan jempolnya pada praktisi Falun Gong dan berkata, “Saya menaruh hormat pada mereka. Mereka mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Meski saya tidak berlatih, namun saya menghormati mereka. Saya kenal sejumlah praktisi Falun Gong. Mereka masih berada dalam penjara (di Tiongkok, karena keyakinan mereka].”

“Para praktisi Falun Gong yang saya kenal adalah orang yang sangat baik. Saya mendukung Falun Gong dan setuju dengan spanduk yang dibawa dalam pawai ini -- 100%!”

Orang Tionghoa merekam video pawai Falun Gong.

Zhang berkata bahwa dia belum pernah melihat praktisi Falun Gong sebanyak ini. “Penganiayaan itu salah. Mereka tidak berbuat jahat dan juga tidak melanggar hukum. Mengapa menganiaya mereka?”

Li berkata, “Saya besar di daratan Tiongkok. Saya merasakan sebuah konflik. Pendidikan saya di daratan Tiongkok bertentangan dengan yang saya lihat di sini. Praktisi Falun Gong yang saya lihat sekarang sangat berbeda dengan apa yang saya bayangkan seperti yang telah saya pelajari di Tiongkok. Sangat berbeda.”

Seorang pria yang baru saja mengundurkan diri dari PKT dan organisasi afiliasinya berkata, “Saya ingin melihat pawai Falun Gong karena saya dengar mereka berada di luar negeri. Saya mendengar semua hal baik tentang mereka!” Wanita lain yang mundur dari PKT, sangat bersyukur mendapat kesempatan itu.

“Falun Gong Mempunyai Peran Penting di Amerika”

March Belanger, Associate Profesor Ilmu Politik di Saint Mary Collage, Notre Dame, Indiana.

Marc Belanger, Associate Profesor di Ilmu Politik di Saint Mary Collage, Notre Dame, Indiana, sedang membawa beberapa siswa untuk makan di Pecinan. Dia berbicara pada siswanya tentang Falun Gong saat pawai itu sedang melintas.

Profesor Belanger menjelaskan bahwa pawai itu merupakan protes damai terhadap penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Pawai ini menarik untuknya karena dia melihat Falun Gong juga mempunyai peran penting di Amerika.”

“Falun Gong di Amerika Akan Mempengaruhi Tiongkok”

Mahasiswa Ethan Gogel berkata bahwa dia telah mempelajari bahaya komunis dan bagaimana pengaruhnya pada Amerika. “Senang sekali melihat begitu banyak orang melakukan hal luar biasa bersama-sama! Mereka menentang komunisme.”

“Saya berpikir banyak perubahan yang akan terjadi. Mereka [Falun Gong] akan memimpin sejumlah perubahan. Selain itu mereka akan mengantar perubahan di Amerika; dan akan menyebar ke Tiongkok. Perubahan itu akan mengatasi akar [masalah].”

Ethan Gogel dari Minneapolis.

Mahasiswa Tiongkok dalam Barisan Pawai

Beberapa siswa Tiongkok juga ikut ambil bagian dalam barisan pawai. Lin telah belajar di Amerika selama lima tahun. Dia memegang tanda bertulisan “Hentikan penganiayaan Falun Gong; Segera bebaskan Zhou Piwen.” Zhou Piwen adalah ibu Lin. Dia ditahan di Pusat Tahanan Kota Korla di Provinsi Xinjiang, tanpa proses hukum sejak bulan September lalu.

Lin menyerukan pembebasan ibunya saat mengikuti pawai pada tanggal 21 Juli di Pecinan Chicago.

Wang seorang mahasiswa doktoral mengemudi selama delapan jam dari Nebraska untuk ikut berpartisipasi dalam pawai tersebut. “Kultivasi merupakan pengetahuan yang tertinggi. Saya telah mempelajari kebenaran yang tidak saya dapatkan di studi akademis, khususnya sebab dan akibat menjadi orang yang baik. Kultivasi dan meditasi telah membantu meningkatkan kebijakan saya untuk penelitian dan studi. Inspirasi seringkali muncul setelah saya bermeditasi.”

Wang mengemudi selama delapan jam dari Nebraska untuk berpartisipasi di pawai ini.

Christopher Stoltez dari London, Inggris menggambarkan pawai ini “penuh kedamaian” dan “unik.” Dia juga melihat kegiatan praktisi Falun Gong di London.