(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin di depan konsulat Tiongkok di Melbourne pada tanggal 20 Juli 2018, meskipun cuaca sangat dingin. Hujan yang dingin turun sepanjang hari membuat cuaca malam hari menggigit. Para peserta meliputi segala usia, termasuk balita, remaja, dan lansia.

Cahaya lilin mengingatkan kembali bahwa penganiayaan di Tiongkok telah berlangsung selama 19 tahun dan orang-orang kehilangan nyawa sebagai akibat dari menegakkan keyakinan mereka.

Praktisi Falun Gong di Melbourne, Australia mengadakan nyala lilin di depan konsulat Tiongkok pada tanggal 20 Juli untuk mengenang mereka yang meninggal dunia akibat penganiayaan di Tiongkok

Profesional Media: Keyakinan Tidak Pernah Goyah

Wang, seorang profesional di media berkata, “Kami datang ke konsulat Tiongkok untuk aksi protes pada tanggal 20 Juli setiap tahun. Kami ingin memberitahu semua orang yang berjalan lewat dan orang-orang di dalam konsulat Tiongkok, setahu semua orang di dunia, bahwa penganiayaan seharusnya sudah diakhiri jauh sebelumnya. Namun masih berlangsung.”

Dia mengetahui manfaat Falun Gong melalui pengalamannya sendiri selama 10 tahun berkultivasi, “Saya pikir ini luar biasa -- perjalanan praktisi Falun Gong menentang penganiayaan dengan cara damai. Keyakinan praktisi tidak pernah goyah. Kami mengikuti Li Hongzhi, pencipta Falun Gong, di jalur lurus. Kami juga telah melihat makin banyak orang telah mengetahui fakta kebenaran dan mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok.”

Teknisi: Teguh Mengklarifikasi Fakta

Dean adalah seorang teknisi peralatan. Dia berkata, “Kami berada di sini untuk klarifikasi fakta dan memberitahu orang-orang tentang apa yang sedang terjadi di Tiongkok. Kami mengekspos kejahatan PKT. Siapa pun akan marah setelah mengetahui fakta bahwa lebih dari 100 juta praktisi Falun Gong ditindas selama 19 tahun.”

Keteguhan 19 tahun juga menunjukkan harapan kepada saya. Saya melihat bahwa dari pemerintah sampai publik, masyarakat Australia telah melihat kejahatan PKT lebih jelas. Falun Gong hanyalah kelompok yang terus menerus menentang penganiayaan dan tidak pernah bisa dibeli. Saya merasa sangat bangga menjadi anggotanya.”

Dean di masa lalu sering minum obat bahkan sebelum dia bisa mengingatnya. Dia bercanda bahwa rumah sakit menjadi rumah keduanya, sampai dia ikut berlatih Falun Gong pada usia di atas 40 tahun. Sekarang dia terbebaskan dari penyakit. “Yang paling penting adalah saya menemukan makna kehidupan melalui 15 tahun berkultivasi.”

Praktisi Baru: Sangat Bagus Menjadi Orang Baik

Luk Le, berusia 15 tahun, baru berlatih empat bulan yang lalu. Dia memegang spanduk di trotoar bersama orang dewasa dari awal hingga akhir kegiatan. Dia berkata, ‘Saya suka melakukan latihan Gong dan membaca Zhuan Falun bersama orang dewasa. Saya merasa lebih ringan dan tidak pernah kena flu lagi. Saya adalah seorang yang sinis dan sering mempermainkan orang lain, namun sekarang saya bisa mengendalikan emosi dan menenangkan diri.”

Perubahan terbesar saya adalah berubah menjadi orang yang baik. Saya memberikan bantuan dan tidak melukai orang lain dengan perkataan atau perbuatan saya. Teman-teman sekolah dan guru telah melihat perubahan saya. Keluarga mendukung saya berlatih. Adik saya yang berumur 10 tahun juga ikut berlatih.”

Grace, mahasiswi berumur 21 tahun, belum lama meninggalkan Tiongkok. Acara nyala lilin adalah pertama kali baginya. Dia berkata, “Sangat khidmat. Saya merasa sangat sedih melihat foto-foto begitu banyak korban meninggal karena penganiayaan. Saya berharap bisa melakukan sesuatu untuk segera mengakhiri penganiayaan.”

Saya merasa sangat beruntung datang ke negara bebas seperti Australia. Saya bisa dengan bebas mengekspresikan keinginan saya dan aksi protes di depan konsulat Tiongkok. Saya sering merasa khawatir ketika membagikan materi Falun Gong bersama ibu saya di Tiongkok. Sekarang saya merasa bertanggung jawab untuk bersama-sama mengakhiri penganiayaan. Ini layak dilakukan walaupun di bawah cuaca yang tidak bersahabat.”