Selandia Baru: Praktisi Falun Gong di Auckland Menggelar Kegiatan Dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Terhadap Pelanggaran HAM di Tiongkok

(Minghui.org) Praktisi Falun Gong melakukan latihan Gong bersama di Newmarket, Auckland, pada tanggal 20 Juli 2018 untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di Tiongkok. Ribuan kematian telah terkonfirmasi dan jutaan keluarga tercerai-berai, sejak penganiayaan ini dimulai.

Pada tanggal 20 Juli 2018, praktisi Falun Gong menggelar latihan bersama di Newmarket, Auckland.

Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

James Jackson adalah tenaga penjual dari sebuah perusahaan besar. Dia berkata bahwa dia pernah melihat para praktisi Falun Gong melakukan protes damai di depan konsulat RRT. Dia menyatakan mendukung prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan telah menganggap prinsip ini sebagai kebenaran alam semesta.

Joan seorang ahli kebersihan gigi, ia terkejut saat mempelajari fakta tentang penganiayaan, “Ini sungguh mengerikan dan memilukan. Benar-benar di luar nalar. Bagaimana bisa ada manusia yang memperlakukan sesamanya seperti ini?”

Kathy bekerja di sekolah menengah lokal. Dia mempelajari bahwa penganiayaan ini telah berlangsung selama 19 tahun dan masih terjadi hingga sekarang. Dia berkata, “Hanya pada saat lebih banyak orang yang mengetahui fakta kebenaran, penganiayaan ini baru bisa dihentikan.” Dia mendorong praktisi Falun Gong untuk lebih berupaya memberitahu orang-orang tentang fakta kebenaran.

Sean Liggins menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Sean Liggins adalah promotor kesehatan lokal dan telah bekerja di industri kesehatan selama beberapa tahun. Dia mengatakan bahwa penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Gong sama sekali di luar akal sehat. Mereka hanyalah sekelompok orang yang duduk bermeditasi; dan tidak akan menyakiti siapa pun, namun sekelompok orang paling damai di Bumi ini telah menjadi sasaran penganiayaan PKT. “Saya tidak dapat membayangkannya. Saya harap penganiayaan ini bisa segera berakhir. Orang-orang seharusnya memiliki hak asasi yang mendasar, bebas melakukan apa yang mereka inginkan, seperti meditasi.”

Liggins juga mengatakan bahwa pemerintah Selandia Baru seharusnya tidak terpengaruh oleh PKT, khususnya dalam masalah politik dan hukum. Sangat penting bagi Selandia Baru untuk tetap independen. Karena sebuah bangsa, norma masyarakat, keyakinan agama, dan budaya, adalah sesuatu yang sangat penting.

Nyala lilin malam di depan konsulat RRT untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong juga melakukan nyala lilin malam di depan konsulat RRT untuk mengenang para praktisi yang meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok.