Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Aksi Damai Praktisi Falun Gong dalam Menentang Penganiayaan di Amerika Selatan dan Tengah

6 Agu 2018 |   Oleh praktisi Falun Gong di Amerika Tengah dan Selatan

(Minghui.org) Tanggal 20 Juli menandai peristiwa 19 tahun dimulainya penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Latihan kultivasi jiwa dan raga ini, diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 1992, dan kini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Ironisnya, Falun Gong sedang dalam penganiayaan brutal oleh rezim komunis Tiongkok di negara asalnya.

Praktisi Falun Gong di seluruh dunia serentak mengadakan kegiatan sekitar tanggal 20 Juli, setiap tahunnya, guna meningkatkan kesadaran terhadap kebrutalan penganiayaan di Tiongkok serta mengenang para korban dari anggota keluarga maupun rekan praktisi yang meninggal akibat penganiayaan. Dalam laporan kali ini kami telah meliput sejumlah kegiatan di Meksiko, Brazil dan Peru.

Mexico City, Meksiko

Praktisi di Mexico City berkumpul di dekat Pecinan pada tanggal 21 Juli untuk mengekspos penyiksaan brutal yang merupakan bagian dari kejahatan pemerintah Tiongkok seperti praktik panen organ dari praktisi yang masih hidup, yang dipenjara karena keyakinan mereka. Mereka juga mengadakan nyala lilin untuk mengenang praktisi yang meninggal selama 19 tahun ini.

Praktisi Falun Gong sedang berbicara dengan para pejalan kaki tentang penganiayaan di Tiongkok dekat Pecinan Mexico City.

Praktisi tampil dengan genderang pinggang.

 

 

 

Memperkenalkan manfaat kesehatan dari Falun Gong serta meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan yang terjadi di Tiongkok.

Praktisi tampil dengan tim genderang pinggang dan melakukan latihan Gong bersama. Mereka juga membagikan brosur kepada para pejalan kaki untuk memberikan informasi terhadap penganiayaan dan mengumpulkan dukungan untuk mengakhirinya.

Banyak pejalan kaki belum pernah mendengar kabar tentang penganiayaan ini, mereka tidak percaya saat mendengar kekejian dari praktik panen organ secara paksa.

Alejandro Estrada, seorang jurnalis sangat tertarik pada latihan Falun Gong.

Alejandro Estrada, seorang jurnalis, memberikan banyak pertanyaan dan menunjukkan minatnya pada Falun Gong. Dia berkata bahwa dia merasakan energi yang kuat di sekitar praktisi dan ingin tahu di mana dia bisa belajar. Ketika diketahui bahwa latihan ini diajarkan secara gratis, senyum ceria muncul di wajahnya.

Para jurnalis, penulis, dan pengusaha menyaksikan film dokumenter tentang Falun Gong dan penganiayaan.

Praktisi juga mengundang wartawan, penulis dan pengusaha untuk menyaksikan “Human Harvest,” sebuah film dokumenter pemenang penghargaan Peabody yang menceritakan tentang penganiayaan dan panen organ secara paksa dari tahanan hati nurani di Tiongkok, yang kebanyakan adalah praktisi Falun Gong.

Monumen Angel of Independence menjadi tempat praktisi Falun Gong latihan bersama.

Memancarkan pikiran lurus di depan Angel of Independence.

Nyala lilin di depan Angel of Independence

Pada malam hari, praktisi menggelar nyala lilin di tempat wisata terkenal, di Monumen Angel of Independence, untuk mengenang praktisi yang meninggal di Tiongkok karena menolak melepaskan keyakinannya.

Lima, Peru

Praktisi di Lima, Peru, memasang poster dan spanduk pada tanggal 20 Juli untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan. Selain berbicara pada orang-orang tentang manfaat latihan, mereka juga mengekspos kejahatan panen organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup dan tahanan hati nurani yang disetujui oleh rezim komunis Tiongkok, dengan menggunakan kedok transplantasi organ.

Kegiatan praktisi di Lima pada tanggal 20 Juli adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di Tiongkok. Pejalan kaki tertarik oleh latihan yang anggun dan banyak orang mulai belajar Falun Gong selama kegiatan.

Poster dan spanduk Falun Gong mengundang perhatian dari pejalan kaki. Mereka berbicara pada praktisi untuk mengetahui lebih banyak tentang penganiayaan.

Banyak pejalan kaki yang menuju ke acara tersebut yang diisi oleh peragaan latihan dan musik yang mengalun tenang. Mereka mengambil gambar praktisi, membaca isi poster dan menanyakan sejumlah pertanyaan mengenai Falun Gong serta penganiayaan.

São Paulo, Brazil

Praktisi di São Paulo, Brazil, berkumpul di Konsulat RRT pada pagi hari, tanggal 20 Juli dan memasang spanduk yang mengekspos penganiayaan di Tiongkok. Mereka melakukan latihan dan membagikan brosur kepada para pejalan kaki, termasuk informasi tentang penganiayaan.

Praktisi Falun Gong berkumpul di luar Konsulat RRT di São Paulo pada tanggal 20 Juli 2018, sebagai bagian dari protes damai untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan oleh rezim komunis.

Praktisi Falun Gong memasang papan peraga dan mendemonstrasikan latihan Gong di Liberdade (Liberty Square).

Pada siang hari, praktisi menggelar acara lain di Liberdade, tempat banyak orang Tionghoa berkumpul. Mereka memasang poster dalam dua bahasa; Portugis dan Tiongkok, serta melakukan peragaan latihan Falun Gong. Para praktisi berbicara dengan pejalan kaki untuk mengekspos kejahatan yang dilakukan rezim komunis Tiongkok dalam penganiayaan Falun Gong.

Nyala lilin di São Paulo untuk mengenang praktisi Falun Gong yang kehilangan nyawa selama 19 tahun penganiayaan.

Ketika malam tiba, dilakukan penyalaan lilin untuk mengenang praktisi yang meninggal akibat penganiayaan karena menolak melepaskan keyakinannya. Banyak orang yang lalu-lalang merasa tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang situasi di Tiongkok.

Artikel Terkait dalam Bahasa MandarinArtikel Terkait dalam Bahasa Mandarin