(Minghui.org) Walaupun penganiayaan masih berlangsung di daratan Tiongkok, Falun Gong mendapat sambutan baik di seluruh dunia. Berikut adalah laporan singkat dari Asia Tenggara yang memperingati 19 tahun perlawanan damai terhadap penganiayaan di Tiongkok.

Malaysia

Rapat umum praktisi Falun Gong di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lumpur pada tanggal 20 Juli 2018

Praktisi berkumpul di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Kuala Lumpur pada tanggal 20 Juli untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di Tiongkok. Cai Baoyi, perwakilan dari Falun Gong, mengatakan paling sedikit 4.200 praktisi telah diverifikasi meninggal dunia karena penyiksaan di tahanan polisi, menurut laporan website Minghui.

Cai, seorang desainer interior, mempelajari meditasi ini enam tahun lalu di perguruan tinggi dari temannya. “Buku Zhuan Falun mengajarkan banyak hal kepada saya dan membantu saya menjalani hidup dengan bahagia. Melihat perubahan positif pada diri saya, ibu saya juga menjadi praktisi dan kesehatannya meningkat dengan pesat.”

Pawai di Shah Alam, Selangor pada tanggal 14 Juli 2018

Pawai lain berlangsung di Shah Alam di Selangor pada tanggal 14 Juli. Warga setempat Mohd Alif terkejut dengan kekejaman pengambilan organ paksa di Tiongkok. “Ini pelanggaran HAM berat dan berlawanan dengan kemanusiaan.”

Kegiatan di Adda Height Park di Johor Bahru pada tanggal 15 Juli 2018

Sebuah kegiatan lain diadakan di Adda Height Park di Johor Bahru pada tanggal 15 Juli dengan melakukan latihan bersama dan nyala lilin. Banyak orang mendekat untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Terkejut dengan kebrutalan dari pengambilan organ paksa, mereka mengambil materi dan menandatangani petisi untuk menyerukan agar kejahatan ini dihentikan.

Indonesia

Pawai melewati pusat distrik bisnis Mega Kuningan di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2018

Rapat umum diselenggarakan di Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta pada tanggal 21 Juli. Praktisi menyerukan dukungan untuk mengakhiri penganiayaan. Setelah rapat umum, praktisi melakukan pawai melewati pusat distrik bisnis Mega Kuningan dan kembali ke Kedutaan Besar Tiongkok.

Barisan genderang pinggang dan spanduk-spanduk menarik perhatian para penonton. Seorang wanita paruh baya mengatakan pernah mendengar tentang penganiayaan dan menandatangani petisi untuk mendukung gerakan aksi legal terhadap mantan pemimpin komunis Jiang Zemin karena menindas Falun Gong.

Latihan bersama di luar Konsulat Tiongkok di Surabaya

Di Konsulat Tiongkok di Surabaya, praktisi membentangkan spanduk dan membagikan brosur kepada pejalan kaki, memberitahu mereka tentang Falun Gong dan apa yang sedang terjadi di Tiongkok. Kegiatan diakhiri dengan nyala lilin untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia karena penganiayaan.

Singapura

Di Hong Lim Park, Singapura, praktisi melakukan meditasi pada tanggal 17 Juli kemudian mengadakan acara nyala lilin untuk menyerukan perhatian terhadap penganiayaan yang telah berlangsung sejak tahun 1999.

Meditasi dan nyala lilin di Hong Lim Park pada tanggal 17 Juli 2018

Miao Xiang berasal dari Vietnam dan bekerja di Singapura. Ketika menjelajah website berbahasa Vietnam pada tahun 2016, dia menemukan masalah pengambilan organ paksa di Tiongkok. Penasaran dengan kebrutalan semacam itu di masyarakat modern, dia terus membaca dan mengetahui lebih banyak tentang penganiayaan Falun Gong. Beberapa bulan kemudian, seorang teman memberinya buku Zhuan Falun dan dia sangat terkesan dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. “Wah! Saya tidak pernah membaca buku bagus seperti ini,” katanya. Kemudian dia membaca buku-buku Falun Gong lainnya dan memutuskan untuk ikut berlatih.

Zhang, wanita berusia 74 tahun, berasal dari timur laut Tiongkok. “Setelah ayah saya berlatih Falun Gong, beliau hampir menjadi seperti pribadi yang lain – sangat ramah dan memperhatikan orang lain. Karena hal itu, kakek, ibu, saudari, dan saya semua ikut berlatih,” kenangnya. Melalui tahun-tahun penganiayaan ini, ayahnya diganggu dan ditangkap berulang kali. “Namun beliau tidak goyah dan memberitahu petugas polisi tentang fakta Falun Gong. Ada banyak praktisi teguh seperti beliau di Tiongkok,” tambah Zhang.

Orang-orang mempelajari informasi Falun Gong dari praktisi

Tang berusia 30 tahunan, berasal dari Provinsi Shandong di Tiongkok. Dia berbincang-bincang dengan praktisi dan memuji upaya mereka. “Partai komunis telah mengubah sejarah dan menyengsarakan rakyat Tiongkok dalam kampanye politik selama beberapa dekade terakhir. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban cepat atau lambat.” Sebelum pergi, dia setuju mundur dari organisasi pemuda partai komunis, yaitu Liga Pemuda dan Pionir Pemuda yang dia ikuti saat muda.

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/24/印度尼西亚法轮功学员烛光悼念-呼唤良知(图)-371509.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/23/反迫害十九年-狮城法轮功学员传真相(图)-371480.html