(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Barat yang tinggal di India. Baru-baru ini saya pergi ke dua negara bagian di pegunungan utara India selama enam minggu.

Sebanyak 23 lembaga yang saya kunjungi adalah sekolah-sekolah, dengan anak-anak TK berusia paling muda 2-3 tahun. Saya juga pergi ke hostel, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan industri swasta.

Tujuan perjalanan ini adalah memperkenalkan Falun Dafa kepada sekolah-sekolah Tibet. Selama 60 tahun terakhir, ribuan pengungsi Tibet datang ke India, karena meningkatnya tekanan dan pelanggaran HAM berat di Tibet. Sebagian besar dari mereka menetap di India.

Para siswa dan guru mempelajari latihan meditasi Falun Dafa

Perjalanan ini menjadi tantangan karena saya harus berpindah sebanyak sebelas kali, banyak tas berisi brosur Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok, cuaca panas yang tak terduga, dan turun hujan lebih awal.

Meskipun ada halangan terduga dan tak terduga, perjalanan ini sangat berhasil. Saya mampu memperkenalkan Falun Dafa kepada lebih banyak sekolah dari yang direncanakan semula.

Sebagian besar tempat yang saya kunjungi sama sekali baru bagi saya. Hampir setiap tempat yang saya kunjungi, saya bertemu orang-orang – guru, anak-anak kecil, dan lain-lain – pernah bertemu saya sebelumnya, kebanyakan selama saya mengunjungi Ladakh dan bagian lain dari India. Ada yang sudah berlatih Falun Dafa di sekolah mereka, menerima brosur saat kegiatan, atau melihat poster.

Beberapa kali saat bertemu orang baru, saya merasa mempunyai hubungan yang dalam, seakan-akan saya berjumpa teman lama lagi.

Kepala sekolah dari salah satu sekolah menulis surat kepada saya, “Ini sebagai ungkapan dari rasa syukur paling dalam dan terima kasih dari lubuk hati saya karena telah berbagi lima perangkat latihan Falun Gong dengan staf serta para murid-murid sekolah kami.”

Selalu menyentuh hati saya ketika anak-anak, walaupun mereka sudah bertahun-tahun mengikuti sesi Falun Dafa di sekolah mereka, mengucapkan “Falun Dafa” atau “Falun Dafa baik” dengan ceria ketika mereka bertemu saya di jalan atau di sekolah baru mereka.

Beberapa anak paling kecil mempelajari latihan Falun Dafa

Seorang gadis mempelajari meditasi Falun Dafa

Ketika penuh sesak, panas, atau hari Sabtu, para siswa kadang-kadang merasa resah saat melakukan latihan berdiri. Namun mereka menjadi tenang sepenuhnya saat melakukan perangkat latihan kelima, yaitu meditasi. Sungguh, hampir sangat tenang, setelah itu semuanya dengan sepenuh hati mengucapkan, “Sejati-Baik-Sabar baik, Falun Dafa baik.”

Seorang anak laki-laki berkonsentrasi mengikuti gerakan perangkat latihan kelima

Kepala sekolah yang disebutkan di atas juga menulis, “Saya sungguh mengagumi semangat dan dedikasi Anda… Melalui latihan ini, kemampuan siswa untuk berkonsentrasi akan meningkat dari pada sebelumnya. Saya berterima kasih kepada Anda atas dedikasi serta kepedulian Anda.”

Para siswa mempelajari lima perangkat latihan Falun Dafa

Memperlihatkan Penganiayaan di Tiongkok

Banyak anak-anak terpikat dengan poster-poster dan penjelasan tentang penganiayaan yang dihadapi praktisi Falun Dafa, termasuk anak-anak kecil di Tiongkok. Seorang gadis kecil menatap setiap gambar untuk waktu yang lama.

Seorang gadis di sebelah kiri memandang setiap gambar untuk waktu yang lama

Seorang kepala sekolah menulis, “Ini sangat murni dan tanpa syarat melayani umat manusia. Saya mengapresiasi kebaikan Anda demi kemanusiaan.”

Ketika berbicara tentang pelanggaran HAM ini dan memperlihatkan poster-poster, saya melihat beberapa mata basah, air mata jatuh secara diam-diam atau dihapus.

Beberapa dari mereka bisa mengingat kembali pelanggaran HAM berat yang dihadapi orang-orang Tibet, seperti meninggalkan anggota keluarga dan teman-teman, yang sering disiksa atau bahkan terbunuh. Pengalaman mereka sangat mirip dengan apa yang diderita praktisi Falun Dafa serta banyak kelompok keyakinan lainnya di Tiongkok.

Banyak orang Tibet berkomentar berkenaan dengan kekejaman ini, kita – orang Tibet dan praktisi Falun Dafa – “semua duduk di perahu yang sama.”

Setelah memperkenalkan Falun Dafa, murid-murid ingin mendapatkan brosur Falun Dafa untuk dibawa pulang

Banyak surat apresiasi yang saya terima tidak hanya mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap Falun Dafa tapi juga memiliki pemahaman yang jelas terhadap penganiayaan.

Seorang kepala sekolah menulis, “Kami sangat berterima kasih dan mengagumi usaha Anda untuk mempromosikan pesan-pesan damai ini serta kesehatan, juga sambil menyoroti penganiayaan keji oleh rezim komunis di Tiongkok terhadap rakyatnya sendiri, sama seperti mereka menganiaya orang-orang Tibet di Tibet.”

“Ini adalah harapan kita bahwa Anda berbicara tentang masalah Tibet bersamaan dengan Falun Gong, membantu menciptakan kesadaran di banyak tempat yang Anda kunjungi. Jadi, ‘terima kasih’ banyak atas nama seluruh orang Tibet di dalam dan di luar Tibet.”

Prinsip Falun Dafa sejalan dengan etika sekuler yang sekarang diajarkan di sekolah-sekolah Tibet. Kepala sekolah yang sama menulis, “Sesi ini juga bermakna bagi kami karena tiga prinsip Sejati-Baik-Sabar sesuai dengan apa yang kami coba tanamkan dalam diri siswa melalui pelajaran etika sekuler di sekolah kami sebagaimana diarahkan oleh Departemen Pendidikan, Administrasi Tibet di Pengasingan.”

Anak-anak Tibet di India mempelajari tentang bagaimana anak-anak kecil dan keluarga mereka dianiaya di Tiongkok karena berlatih Falun Dafa

Sejak kedatangan pertama pengungsi Tibet di India sekitar 60 tahun yang lalu, salah satu kebutuhan paling penting adalah menemukan cara untuk merawat banyak anak yang telah menjadi yatim piatu atau terpisah dari keluarga mereka saat melarikan diri dari tanah air mereka. Alasan untuk mendirikan sekolah-sekolah bagi orang Tibet di India adalah memberikan pendidikan yang baik kepada mereka dan bersamaan membantu melestarikan budaya dan bahasa Tibet.

Seluruh sekolah ini, besar atau kecil, dikelola dengan sangat baik, dengan banyak guru dan staf berdedikasi yang tetap setiap pada motto sekolah mereka, “Mendahulukan orang lain.”

Seorang kepala sekolah menulis di surat terima kasihnya menyatakan bahwa staf dan siswa “menghargai kegiatan yang luar biasa dan mengadopsi prinsip Falun Dafa ‘Sejati-Baik-Sabar’ sebagai bimbingan standar etika mereka”.

“Kami ingin mengekspresikan solidaritas kami dengan praktisi Falun Dafa dan berdoa untuk kebangkitan serta kemajuan latihan spiritual kuno ini. Semoga perdamaian menyelimuti bumi. Sangat berterima kasih.”

Anak-anak melihat poster “Falun Dafa di Seluruh Dunia”

Direktur dari sebuah lembaga pelatihan industri swasta menulis setelah sesi Falun Dafa, “Kami dengan tulus mengakui dan sangat mengapresiasi program kesadaran Anda tentang pentingnya Sejati, Baik, Sabar, yang mana menjadi sangat penting di dunia hari ini. Kami menyatakan solidaritas dengan anggota Falun Dafa dan berharap mereka berhasil dalam memberikan kontribusi kedamaian dunia.”

Siswa dan guru di sebuah lembaga pelatihan industri swasta berlatih perangkat latihan kedua Falun Dafa

Selain membagikan brosur, majalah, buku-buku, DVD, kisah-kisah Kebijaksanaan Cerita Kuno, poster, dan lain-lain kepada perpustakaan sekolah, saya juga merekomendasikan buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Walaupun sebagian besar orang Tibet mengetahui dan mengalami kejahatan PKT, banyak yang belum tahu secara detail sejarah PKT.

Selain sekolah-sekolah, saya mengunjungi banyak tempat lain dan orang-orang serta memasang poster-poster di toko-toko.

Ketika berbicara tentang penganiayaan di Tiongkok, saya mengatakan bahwa Tiongkok hanya sebuah negara dan memiliki sejarah yang sangat lama, seperti India, dan orang-orang Tiongkok seperti orang-orang di dunia: ada yang baik, ada yang jahat, dan siapa saja mungkin berubah. Yang baik mungkin menjadi jahat, dan yang jahat mungkin menjadi baik.

Di sesi Falun Dafa, anak-anak dinasihati untuk secara rasional dan belas kasih memahami apa itu baik, apa itu jahat, dan mengapa demikian.

Gadis-gadis di sebuah sekolah Tibet di India mempelajari meditasi Falun Dafa

Seorang kepala sekolah lainnya menulis, “Latihan jiwa dan raga yang Anda peragakan hari ini pasti akan membantu dalam jangka panjang untuk mempromosikan masyarakat yang lebih baik dan dunia yang lebih harmonis karena para siswa adalah benih serta masa depan kita yang semuanya tergantung pada bagaimana kita membesarkan mereka serta nilai-nilai apa yang kita ajarkan kepada mereka.”

“Saya juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada Anda karena menentang penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah komunis Tiongkok terhadap rakyatnya sendiri yang tidak bersalah. Saya mengapresiasi pelajaran berharga yang Anda sampaikan kepada para siswa bahwa kita harus rasional dan membedakan antara apa itu baik dan apa itu jahat.”

Para siswa di sebuah sekolah untuk calon Lama ikut sesi Falun Dafa

Banyak guru sudah mengetahui Epoch Times, NTD India, dan berbagai website Falun Dafa, tapi bagi mereka yang tidak mengetahui diberitahu tentang media independen ini. Tentu, untuk waktu yang akan datang, dan dengan bantuan semua saluran informasi ini, makin banyak kesadaran akan disebarkan di antara anak-anak dan lainnya.

Anak-anak berumur sekitar tiga tahun mempelajari gerakan Falun Dafa

Gagasan dan Inisiatif

Terima kasih banyak kepada banyak “bantuan tangan,” tanpa mereka maka upaya keras ini tidak mungkin tercapai: para direktur, kepala sekolah, guru, staf, anak-anak, dan lain-lain.

Saya sangat menyukai orang Tibet dan banyak koneksi saya dengan teman-teman orang Tibet yang terjalin baik selama 28 tahun saya menetap di India. Beberapa kali, orang Tibet yang memberi gagasan dan saran kepada saya tentang bagaimana melangkah maju di jalur sebagai seorang praktisi.

Di Ladakh, terletak di bagian paling utara dari India, lebih dari 15 tahun lalu, saya pertama kali mendengar Falun Dafa dari seorang praktisi Amerika keturunan Tionghoa yang ditemani oleh orang Tibet setempat. Mereka berdua melakukan latihan Falun Dafa di sebuah festival wanita setempat. Ini adalah pertama kali saya berhubungan dengan Falun Dafa.

Pada bulan Agustus 2007, ketika saya memasang poster-poster di sebuah restoran setempat di Leh, Ladakh, seorang guru Tibet menyarankan saya mendatangi sekolahnya. Kepala sekolah setuju, dan saya mengadakan sesi Falun Dafa pertama di sebuah sekolah di Ladakh, diikuti tahun-tahun berikutnya di sekolah yang sama dan banyak cabang sekolahnya serta sekolah-sekolah lain.

Pada tahun 2008, ketika pertama kali memperingati 20 Juli 1999 di Leh, hari dimulainya penganiayaan di Tiongkok, seorang pria Tibet secara sukarela mengosongkan tempat di luar “tokonya.” Banyak kegiatan dilakukan selama bertahun-tahun.

Beberapa tahun yang lalu, seorang kerabat dari seorang teman dekat Tibet memiliki gagasan untuk memasang poster-poster dan spanduk di dinding panjang rumahnya pada acara khusus. Ribuan warga setempat dan turis menerima brosur selama kegiatan ini.

Bahkan di tempat tinggal saya, saya terinspirasi mengadakan kegiatan setiap minggu, biasanya dari bulan Oktober sampai April, setelah melihat seorang pemuda Tibet menjual barang dagangannya di tempat tidur lipat. Saya telah melakukan ini selama bertahun-tahun dan bertemu orang-orang dari komunitas setempat dan juga dari seluruh India serta dunia.

Semua gagasan dan inisiatif ini, serta banyak lagi, disarankan oleh orang Tibet. Oleh karena itu, perjalanan kali ini ke sekolah-sekolah Tibet di India adalah sebagai balasan atas “bantuan” ini, tidak kepada individu yang terlibat tetapi paling tidak kepada banyak anggota dari etnis mereka.

India adalah sebuah negara besar dengan banyak budaya, tradisi, suku, agama, kasta, dan lain-lain. Beberapa praktisi di India sebelumnya pernah mengunjungi sekolah-sekolah dan universitas-universitas, menerima banyak surat ucapan terima kasih. Di negara yang luas ini dengan begitu banyak pemuda, kami berharap bisa mengunjungi lebih banyak sekolah di bagian lain India di masa yang akan datang.

Melihat ke belakang, keberhasilan dari perjalanan luar biasa ini adalah pengaturan Guru – waktu yang tepat, hubungan karma yang kuat, dan banyak faktor lainnya.

Beberapa sekolah memposting klip video, berita, dan foto-foto kegiatan Falun Dafa mereka di Facebook serta media sosial lainnya. Ada yang sudah melihat video tiga menit “A Way to the Heart” atau sebelumnya telah mengedarkan video ini serta artikel terkaitnya dari NTD India.

Murid-murid sekolah melakukan perangkat latihan kedua Falun Dafa

Anak laki-laki berlatih meditasi Falun Dafa

Seorang gadis di sebuah sekolah Tibet di India larut dalam meditasi Falun Dafa