(Minghui.org) Saya berusia 15 tahun ini. Baru-baru ini selesai ujian masuk SMA dan diterima di SMA tingkat provinsi yang bergengsi dengan skor kualifikasi minimum. Itu suatu keajaiban.

Belajar Falun Dafa

Selama tahun pertama di SMP, saya mulai bertingkah tidak normal. Saya sering merasa ada sesuatu di depan mata dan terus menerus menggunakan tangan untuk mengibasnya. Saya melakukan hal berulang kali, seperti mencuci tangan, mengosongkan tempat sampah atau menulis kata-kata dan kemudian menghapusnya berulang kali. Pikiran dibanjiri pikiran buruk dan menangis di sekolah karena tidak tahu apa yang salah dengan saya.

Guru mengetahui kelakuan saya dan meminta ibu saya untuk membawa ke dokter. Dokter berkata saya memiliki gangguan obsesif kompulsif. Saya diberikan obat tetapi obat itu memiliki banyak efek samping. Saya tidur sepanjang hari dan tidak nafsu makan. Keluarga kemudian membawa saya ke desa untuk mencoba pengobatan alternatif atas masalah saya. Pada akhirnya keluar uang banyak tanpa hasil.

Ibu saya telah berlatih Falun Dafa sejak tahun 1997. Ia meyakinkan ayah dan kakek nenek untuk membiarkan saya untuk mencobanya. Mereka setuju sebagai usaha terakhir. Banyak pikiran buruk terus bermunculan ketika pertama membaca Fa. Akibatnya saya sering membaca kalimat sepuluh kali sebelum mengerti apa yang dibaca. Saya menjadi amat gelisah. Banyak benjolan kecil muncul di wajah dan kepala, saya terus menggaruknya sampai berdarah.

Shifu Li memberikan petunjuk dalam mimpi untuk lebih sering melakukan latihan. Saya juga gigih membaca Fa bersama ibu. Perlahan saya bisa membaca dari beberapa halaman hingga dua ceramah per harinya dan makin lama makin lancar. Saya bersyukur pada Shifu karena menyingkirkan pikiran buruk saya!

Melenyapkan Temperamen Buruk

Wajah saya menjadi bersemu setelah berlatih Falun Dafa dan temperamen saya berubah sepenuhnya. Dulu, saya akan berkelahi dengan anak lelaki meski saya adalah perempuan dan sering melukai banyak orang akibat sifat buruk saya. Akibatnya saya tidak punya banyak teman di sekolah.

Saya sering membatin bahwa sebagai praktisi harus mengikuti pengajaran Shifu dan tidak membalas jika orang lain memperlakukan saya dengan buruk. Selagi saya melaksanakan ini, lingkaran teman saya bertambah. Saya pernah meminta teman untuk membantu menyelesaikan soal pelajaran. Orang di depannya berkata, “Jangan ditolong. Biar dia selesaikan sendiri.” Saya merasa terluka dan ingin menangis. Saya kemudian ingat saya adalah praktisi. Ini adalah tes untuk melihat apakah hati saya tergerak. Saya melepaskannya.

Teman kelas ini kemudian meminta orang sebelah saya untuk menunjukkan bagaimana menyelesaikan tugas itu. Teman kelas saya itu menolak menunjukkannya. Saya ragu sejenak kemudian menunjukkan apa yang saya tulis. Saya sebelumnya memberitahu teman kelas bahwa saya berlatih Falun Dafa. Saya hendak memberitahu mereka bahwa praktisi Dafa adalah baik. Ia tersentuh oleh tindakan saya. Ia berkata, “Lain kali jika kamu perlu pertolongan dalam masalah apa pun, minta saja ke saya.”

Seorang teman yang satu kelas dengan saya sejak SD berkata, “Jika kamu begitu ramah di SMA, setiap orang akan suka berteman denganmu.” Saya bilang berlatih Dafa telah membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Hasilnya, semua teman dekat saya tahu bahwa Dafa itu baik.

Masuk Ke SMA Bergengsi

Berlatih Falun Dafa juga membuka kebijaksanaan saya. Dalam ujian di tahun kedua, saya juara satu meski tidak sekolah selama tiga bulan!

Saya hendak masuk SMA bergengsi sebagai jalan untuk membuktikan kebenaran Dafa. Saya berasal dari kelas rata-rata. Dengan hasil ujian sekarang, amat sedikit yang bisa masuk ke SMA bagus. Beberapa guru dan teman kelas tahu bahwa saya adalah praktisi. Jika saya diterima di sekolah bagus, itu akan menunjukkan betapa luar biasanya Falun Dafa itu.

Maka, meski kesempatan sukses amat tipis, saya memutuskan untuk mengisi formulir untuk masuk sekolah seni. Untuk meningkatkan keadaan kultivasi, saya memutuskan untuk menghafalkan Fa. Tak peduli seberapa malamnya setelah selesai belajar, saya bersikeras untuk menghafalkan Fa dengan sepenuh hati. Meski saya kurang tidur, esoknya saya tetap bisa segar di sekolah. Kontrasnya, pelajar lain yang tidurnya lebih lama jatuh tertidur di kelas. Saya tahu ini kekuatan Dafa.

Saya pikir bisa bergantung pada Shifu dan tidak harus berupaya keras dalam pelajaran saya. Akibatnya dua ujian utama saya tidak bagus.

Shifu berkata,

“Dalam ceramah saya pernah mengatakan sebuah prinsip, bahwa seorang siswa asal menekuni pelajarannya secara baik, dengan sendirinya dia akan masuk universitas, berketerikatan terhadap universitas namun tidak belajar dengan baik tentu tidak bisa masuk universitas, sebagai seorang praktisi Xiulian mempunyai cita-cita untuk mencapai kesempurnaan memang tidak salah, namun letakkan pikiran anda pada Fa, dalam Xiulian yang terus-menerus secara tidak terasa akan mencapai standar kesempurnaan.” (Menyingkirkan Keterikatan Terakhir dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)

Saya mulai belajar dengan serius. Hebatnya saya juara pertama di ujian selanjutnya. Saya satu langkah lebih dekat tujuan, tetapi ujian Xinxing lain muncul. Setelah ujian akhir, saya membandingkan jawaban-jawaban saya dengan teman-teman. Kelihatannya saya membuat banyak kesalahan. Saya bersembunyi dalam selimut dan menangis. Ibu saya menyarankan untuk menyerahkan semuanya pada pengaturan Shifu. Saya meminta pertolongan Shifu untuk melenyapkan keterikatan-keterikatan manusia saya.

Malam itu saya bermimpi. Saya berdiri dekat jendela. Langit amat biru dan saya melihat awan-awan lewat dengan cepat. Shifu memberitahu saya semua di dunia ini adalah sementara seperti awan-awan itu! Selama belajar Fa kelompok, rekan praktisi berbagi pemahaman dan menyemangati saya. Saya berusaha sebaik-baiknya melepaskan kegelisahan saya.

Beberapa hari kemudian hasilnya keluar. Saya memperoleh empat poin lebih dari skor kualifikasi. Saya amat gembira dan berterima kasih pada Shifu karena menolong saya. Kerabat-kerabat memberi saya uang untuk merayakan kejadian itu. Sayangnya, selama beberapa hari saya kendur belajar Fa-nya.

Shifu berkata:

“Menghadapi hal-hal yang menggembirakan, bila anda tidak menggunakan pemikiran orang Xiulian untuk memikirkan hal ini, anda hanya gembira seperti manusia biasa, maka ia akan berubah menjadi kesengsaraan bagi anda, sebab anda adalah orang Xiulian.” (Ceramah Fa di Washington DC Tahun 2018)

Beberapa hari lalu, saya diberitahu sekolah yang saya mau daftar sudah penuh. Mereka hanya bisa mengambil 30 pelajar dan orang terakhir yang diterima skornya empat poin di atas saya. Hati saya rontok. Satu-satunya jalan saya bisa masuk adalah jika seseorang keluar. Sekolah kemudian akan menerima orang dengan skor terbaik berikutnya. Skor saya kurang empat poin dari orang terakhir itu. Ada banyak kandidat di antara celah empat poin ini. Maka kesempatan masuk saya amat kecil.

Saya amat kecewa tetapi bilang harus punya keyakinan pada Shifu. Saya terus meminta pertolongan Shifu untuk melenyapkan keterikatan saya. Saya merasa Shifu melenyapkan banyak zat buruk dalam tubuh saya.

Hari berikutnya ketika pulang dari belajar Fa, ibu saya memberikan surat penerimaan dari SMA itu. Saya menangis bahagia. Hanya dua orang dari kelas saya masuk ke sekolah itu dan kami akan sekelas nantinya. Saya amat bersyukur atas pengaturan Shifu!