(Minghui.org) Tahun ini Royal St. John’s Regatta, pada tanggal 1 Agustus 2018 menandai peringatan ke-200 acara di kota St. John’s, Kanada. Selain mengadakan kompetisi dayung tahunan di Danau Quidi Vidi, Regatta menjadi tuan rumah ratusan stan, termasuk makanan, hiburan, sosial, dan kelompok kemanusiaan.

Sebuah stan Falun Dafa memberi pengunjung kesempatan untuk belajar tentang latihan meditasi populer ini dan penganiayaan terhadap praktek ini di Tiongkok.

Pengunjung belajar latihan meditasi di Stan Falun Dafa di Royal St John's Regatta

Sekitar 50.000 orang menghadiri Royal St. John’s Regatta setiap tahun.

Banyak orang yang berhenti di stan Falun Dafa menyatakan keprihatinan dan dukungan bagi praktisi yang secara brutal dianiaya oleh rezim komunis di Tiongkok. Seorang wanita bernama Allison mengatakan dia merasa bahwa pengambilan organ paksa di Tiongkok sangat jahat.

Allison mengatakan dia terkejut oleh kebrutalan penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok.

Susan, penduduk asli Provinsi Newfoundland dan Labrador, mengatakan, "Kami dapat berlatih dengan bebas tanpa penganiayaan di Kanada" Dia juga mengecam kejahatan pengambilan organ di Tiongkok.

Matthew adalah seorang penduduk Newfoundland yang baru saja menyelesaikan studinya di bidang bisnis dan administrasi di provinsi lain di Kanada. Dia kembali mengunjungi kampung halamannya dan menghadiri Regatta. Sebagai seorang Kristen, Matthew melihat nilai memiliki iman dan membela kebebasan beragama. Dia berkata, “Kita hidup di dunia yang serba cepat sehingga kita tidak punya waktu untuk diam. Kita belum cukup melihat ke dalam jiwa kita sendiri. Tidak peduli apa yang kita percayai, jika orang diperlakukan tidak semestinya karena berlatih sesuatu, itu tidak benar. Semua orang harus diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat. Saya menghargai kalian meningkatkan kesadaran ini.”

Matthew, seorang Kristen, senang melihat kelompok Falun Dafa mengekspos penganiayaan Tiongkok terhadap kebebasan beragama.