(Minghui.org) Dua praktisi Falun Gong bersama-sama dengan suami mereka yang bukan praktisi, ditangkap pada tanggal 23 Agustus, bersama dengan 43 praktisi Falun Gong lainnya serta anggota keluarga mereka di seluruh Provinsi Lioning selama berlangsungnya penangkapan massal.

Bisa dibaca di link berikut ini: http://en.minghui.org/html/articles/2018/8/29/171694.html

Penangkapan ini dilakukan di bawah arahan Biro Keamanan Publik Provinsi Liaoning, yang meminta satuan tugas khusus untuk melakukan operasi. Polisi telah memantau praktisi dan mengawasi panggilan telepon mereka sebelum penangkapan.

Tian Lili, wanita berusia 38 tahun, bersama suaminya Lu Guofeng ditahan di Pusat Tahanan Shenyang.

Li Cuihong, wanita berusia 44 tahun, ditahan di Pusat Tahanan Nangou. Suaminya, Tang Yuwei, tak sadarkan diri di pusat tahanan pada tanggal 4 September, dan telah dibebaskan setelah membayar jaminan 4000 yuan kepada polisi.

Li Cuihong

Suami Li Cuihong, yaitu Tang Yuwei, pertama kali ditangkap di pabrik mesin milik keluarganya. Polisi menggeledah rumah mereka, serta membawa Tang ke kantor polisi.

Terguncang oleh kejadian tersebut, Tang mengalami episode epilepsi dan dibawa pulang untuk mendapatkan obatnya.

Tidak tahu bahwa polisi telah mengantar kembali suaminya, Li pergi ke kantor polisi hendak memohon pembebasannya. Namun ia sendiri ditangkap.

Setelah Tang sadar kembali dan mengetahui penangkapan Li, dia berangkat ke kantor polisi untuk mencarinya dan ia kembali ditangkap.

Pasangan ini menikah pada 2010 silam. Ini adalah pernikahan kedua Li. Suami pertamanya, yang merupakan seorang petani, dipaksa untuk menceraikannya ketika dia tidak mampu membayar denda 16,5 ribu yuan kepada polisi ketika Li ditangkap karena berlatih Falun Gong.

Paman Li yang membayar denda untuknya, dan Li bekerja di restorannya untuk membayar hutang-hutangnya. Setelah lunas, pamannya meninggal dunia.

Tanpa keluarga atau pekerjaan tetap, Li yang baru berusia 30-an, sering berpindah-pindah tempat sambil melakukan pekerjaan sambilan. Dia bekerja di pabrik mesin, pabrik pakaian, dan sebagai pelayan restoran. Terkadang bahkan dia tidak memiliki tempat untuk tinggal, dan harus bermalam di penampungan liar.

Setelah menikahi Tang, dia memiliki harapan baru untuk hidup normal, namun ada hal-hal yang tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Tahun lalu, Tang menderita stroke iskemik di tempat kerjanya dan kehilangan kesadaran. Dia dirawat di rumah sakit selama empat hari dalam kondisi kritis, dengan tekanan intrakranial tinggi dan kebocoran cairan otak.

Dia mendapat operasi medis dan sejak itu Tang mengalami epilepsi.

Tian Lili

Tian Lili mempelajari Falun Gong dari ibunya ketika ia masih kecil. Meskipun sempat berhenti berlatih saat rezim komunis memulai penganiayaan pada 1999, ibunya tetap meneruskan latihan dan sempat ditangkap beberapa kali dan ditahan di pusat tahanan dan kamp kerja paksa.

Bertahun-tahun mengalami penyiksaan dan pencucian otak, membuat ibunya mengalami trauma. Setelah dibebaskan, dia sering kebingungan. Pandangannya menjadi berkurang dan keseimbangannya terganggu saat berjalan.

Terlepas dari kondisinya, polisi dan anggota komite lingkungan sering mengganggu ibunya di rumah. Ketika dia menolak membukakan pintu, mereka akan menerobos masuk dan menggeledah rumahnya. Ayah Tian menjadi tertekan sejak ia dirawat rumah sakit beberapa kali.

Sambil membantu ibunya pulih, Tian kembali melakukan latihan.

Ketika polisi mengetahui hal itu, mereka menangkapnya pada tanggal 23 Agustus 2018. Suaminya Lu Guofeng, yang tidak berlatih Falun Gong, juga ikut ditangkap.

Kali ini polisi tidak menangkap ibunya ketika mereka melihat ia mengalami gangguan mental, dan betapa sulitnya ia untuk berjalan.

Ayah Tian mengalami serangan jantung, dan dokter menyarankan agar dilakukan operasi bypass. Namun selama tahun-tahun penganiayaan, rumah mereka telah digeledah beberapa kali, dan pada penangkapan terakhir Tian telah membuat keluarganya terlunta-lunta dan tak mampu membayar biaya operasi.

Selain itu, ibu mertua Tian baru saja meninggalkan rumah sakit dan di sana tak ada seorang pun yang merawatnya.

Artikel Terkait dalam Bahasa Inggris:

47 Falun Gong Practitioners and Their Family Members in Liaoning Province Arrested in Two Days