(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Jepang mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan latihan meditasi kepada publik di Nagoya, Prefektur Aichi, pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2018. Mereka juga meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kegiatan tersebut diadakan di Sakae, distrik bisnis tersibuk di Nagoya.

Praktisi di Nagoya memperkenalkan Falun Gong dan meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di Tiongkok

Kegiatan dua hari ini kebetulan bersamaan dengan hari Domatsuri, festival tari terbesar di Chubu, daerah bagian tengah Jepang. Festival tahun ini berlangsung dari tanggal 23 sampai 26 Agustus 2018 dan menarik penonton lebih dari 2,2 juta orang.

Banyak penari melewati stan Falun Gong

Praktisi Falun Gong membentangkan spanduk dengan tulisan “Falun Dafa baik,” “Hentikan penganiayaan Falun Gong,” “SOS, pengumpulan tanda tangan global untuk menghentikan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT dan mendukung tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin (mantan ketua PKT yang memulai penganiayaan),” dan pesan-pesan lainnya dalam bahasa Mandarin, Inggris, dan Jepang.

Banyak orang menandatangani petisi untuk mendukung tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong

Pada tanggal 25 Agustus, seorang pemuda tidak mampu menulis karena tangan kanannya terluka. Akan tetapi, dia menggunakan tangan kirinya untuk menandatangani petisi dengan pelan-pelan dan serius.

Seorang pria berumur 60 tahunan berkata kepada praktisi setelah menandatangani petisi, “Jika Partai Komunis tidak jatuh, maka masalah tidak akan diselesai secara fundamental.”

Seorang penari muda datang untuk menandatangani petisi dan berkata, “Ayo semangat!” setiap kali dia bertemu dengan praktisi. Dia mengatakan hanya mengetahui frasa Mandarin ini saja.

Pada sore hari, 25 Agustus, dua mahasiswa Tiongkok yang kuliah di Nagoya University berhenti di depan spanduk-spanduk praktisi dan berbincang-bincang dengan praktisi selama lebih dari satu jam. Mereka mengatakan telah menjelajah website Falun Gong di Jepang dan juga membaca buku-buku karangan Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong.

Mereka berdua setuju mundur dari Partai Komunis Tiongkok, Liga Pemuda Komunis, dan Pionir Muda. Salah seorang berkata dia percaya pada Buddha dan takdir. Dia berkata Sejati-Baik-Sabar adalah baik dan dia juga ingin berlatih Falun Gong.

Hari berikutnya, dua mahasiswa Tiongkok lainnya berhenti di stan praktisi. Seorang praktisi memberitahu mereka tentang Falun Gong saat mereka melewati spanduk. Setelah mendengar penjelasan praktisi, dua mahasiswa ini menandatangani petisi. Seorang mahasiswa bertanya pada praktisi setelah memberikan tanda tangan, “Apa lagi yang bisa saya lakukan untuk kalian?”