(Minghui.org) Pada pagi hari pertama dari 2019, para praktisi di Hong Kong dan wilayah disekitarnya berkumpul di Edinburgh Place di luar Balai Kota untuk merayakan kesempatan yang spesial ini dan mengucapkan selamat Tahun Baru pada Guru Li Hongzhi, sang pencipta Falun Gong.

Kegiatan-kegiatan termasuk berbagai pertunjukkan dari Tian Guo Marching Band dan tim genderang pinggang, begitu juga dengan menyanyi. Sebuah mars sore mulai dari Maple Street Playground, berjalan menuju kawasan shopping terkenal Mong Kok dan Jordan, terus ke Tsim Sha Tsui, dan berakhir di Pusat Kebudayaan Hong Kong.

Para praktisi Falun Gong rapat umum di Edinburgh Place pada tanggal 1 Januari 2019.

Pertunjukkan oleh Tian Guo Marching Band

Kelompok genderang pinggang di rapat umum

Pejabat Terpilih: Ajaran Spiritual yang Bermanfaat Untuk Semua Orang

Lam Cheuk-ting, seorang anggota dari Dewan Legislatif, berbicara di acara ini. Dia mendoakan semoga para praktisi sehat dan sukses selalu. Dia juga menekankan pentingnya kebebasan berkeyakinan, berbicara, dan berkumpul.

Tsoi Yiu-Cheong, wakil ketua dari Hong Kong Alliance in Support of Patriotic Democratic Movements of China, mengirimkan salam pada Guru Li dan semua praktisi Falun Gong. Dia memberi semangat kepada para praktisi untuk teruskan upaya mereka.

Mantan anggota dewan distrik Lam Wing Yin mengucapkan selamat Tahun Baru pada Guru Li dan berharap bahwa makin banyak orang akan mendengar dan mempelajari ajaran spiritual ini.

Joseph Cheng Yu Shek, seorang mantan profesor di Universitas Kota Hong Kong, berkata bahwa 2018 adalah sebuah tahun yang sulit bagi warga Hong Kong. Terkesan dengan kegigihan dan semangat dari para praktisi Falun Gong, dia berharap tahun berikutnya akan lebih baik dan lebih makmur.

Para Pengunjung Dari Tiongkok Daratan Terkejut

Kendaraan Hias Falun Gong

Sebuah spanduk menarik perhatian pada pengambilan organ hidup-hidup dari para praktisi Falun Gong di Tiongkok Daratan.

Sebuah spanduk menyerukan orang-orang untuk mengatakan TIDAK pada Partai Komunis

Mars selama tiga jam ini menarik perhatian banyak warga dan turis seperti Kang asal Shenzhen, Provinsi Guangdong, berkata dia terpukau oleh pawai ini. Dia mengambil cukup banyak gambar dan berkata dia akan berbagi dengan teman-temannya. Chen, yang juga berasal dari Provinsi Guandong, berkata dia merasa beruntung bisa melihat acara seperti ini. “Sejati-Baik-Sabar membuat saya tahu banyak hal,” dia berkomentar, “Menjadi orang yang lebih baik selalu menjadi hal yang baik. Benar gak?”

Zhu, yang juga berasal dari Shenzhen, adalah seorang tenaga profesional bidang IT. Dia terkejut namun tetap senang melihat kegiatan seperti ini dan menghargai “udara segar” di Hong Kong.

Salah seorang imigran baru-baru ini dari Tiongkok mengambil banyak foto dan video. Terpengaruh oleh propaganda kebencian Partai Komunis Tiongkok (PKT), dia bertanya sejumlah pertanyaan. Setelah mendengar seorang praktisi menjelaskan bagaimana Partai komunis menganiaya begitu banyak orang tidak bersalah secara sistematis dalam sejumlah kampanye politiknya, dia setuju untuk mengundurkan diri dari keanggotaan PKT.

Hal Paling Penting dalam Hidup Saya”

Seorang gadis Tiongkok tersentuh hingga menangis setelah mendengarkan lagu para praktisi. Saya tidak berlatih Falun Gong, tetapi nenek saya melatihnya,” katanya. “Musiknya langsung menyentuh hati kita.”

Heng Heng, seorang praktisi muda yang berpartisipasi dalam penampilan genderang pinggang, berkata bahwa dia berlatih Falun Gong bersama ibunya sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999. “Saya sering sakit dan harus ke dokter setiap beberapa hari. Membaca buku Falun Gong dan melakukan latihan gerakan mengubah itu semua,” dia menceritakan kembali.

Penyakitnya hilang, dan insomnianya juga sembuh tanpa obat. Kini dia bekerja dia organisasi media berita, dia juga pergi ke tempat turis di waktu luang untuk memberitahu orang mengenai Falun Gong.

“Ada banyak orang yang telah tertipu oleh kebohongan Partai Komunis---saya harus memberitahu mereka fakta agar mereka tahu apa yang salah dan apa yang benar,” jelas dia.

Praktisi lain, Ashi juga merasakan hal yang sama. “Waktu berlalu dengan cepat, dan para turis asal Tiongkok daratan kini lebih terbuka menerima materi Falun Gong, dan kadang-kadang mereka bahkan meminta dari mereka,” katanya. Melihat begitu banyak anak muda yang tidak tahu sejarah sebenarnya dari negara mereka, dia merasa sangat mendesak untuk membantu mereka memahami fakta-fakta.

Gu, wanita 85 tahun, menghadiri ceramah yang Guru Li adakan pada tahun 1994. Dia berkata bahwa Falun Gong mengajarinya menjadi seorang warga yang lebih baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. “Ini sangat berarti bagi saya, dan saya benar-benar yakin ini adalah hal paling penting dalam hidup saya. Saya rindu pada Guru Li karena beliau telah melakukan begitu banyak buat saya dan masyarakat.”