(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan juli 1999, 19 tahun silam, bulan itu rezim komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap praktisi.

Saya pernah menderita hipertiroidisme (kadar hormon tiroksin tinggi dalam tubuh), yang mengakibatkan masalah pada jantung. Saat itu saya sering tak sadarkan diri. Seseorang menyarankan agar saya berlatih Falun Dafa. Untungnya, ada tempat latihan Dafa terdekat di tempat kerja saya.

Ketika sedang berlatih Dafa, seseorang membawa catatan kecil. Kami semua disuruh berkumpul, dan lewat catatan itu, dikatakan bahwa pemerintah Tiongkok akan melarang Falun Dafa.

Beberapa menyatakan akan berhenti berlatih, tapi yang lain tetap melanjutkan keyakinan mereka. Mereka memberi tahu saya bahwa mereka akan melakukan latihan Gong pada pukul 3 pagi, di belakang bioskop, esok hari.

Penganiayaan Falun Dafa segera dimulai, dan seluruh media berita yang dikelola oleh negara mulai memfitnah Falun Dafa dan praktisinya.

Pengalaman Luar Biasa

Saya meminjam buku Zhuan Falun dari rekan kerja saya, namun saya tidak bisa melihat kata-kata di dalamnya dengan jelas. Semua orang berkata bahwa itu sebuah buku yang luar biasa, tapi mengapa saya tidak dapat melihat isinya? Saya kemudian memohon pada Guru agar membantu saya agar dapat membaca isi bukunya dengan jelas.

Saat itu juga, sorotan cahaya yang kuat muncul, dan saya dapat melihat isi buku itu dengan jelas.

Keyakinan Teguh pada Guru dan Dafa

Meski mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1999, saya tidak tahu betapa pentingnya membaca buku dan cara berkultivasi, sehingga kesehatan saya tidak mengalami peningkatan. Kaki saya membengkak hingga ke lutut, dan perut saya membuncit karena akumulasi cairan yang abnormal.

Suatu pagi di tahun 2003, saya tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Dalam keadaan setengah sadar, saya melihat perawat muda sedang membantu saya mengeluarkan cairan berlebihan yang menumpuk di tubuh saya. Saya ingin kembali ke rumah karena saya yakin Guru pasti akan membantu saya, namun pihak rumah sakit menolak permintaan tersebut.

Hari berikutnya, dokter memberi tahu keluarga saya bahwa saya sedang dalam kondisi kritis. Namun saya tetap memaksa ingin pulang. Akhirnya saya diperkenankan pulang pada hari keempat.

Selama empat hari di rumah sakit, saya selalu membaca Zhuan Falun setiap hari. Saya hanya bisa membaca satu paragraf saat itu, karena kondisi saya terlalu lemah. Perlahan-lahan, saya dapat membaca Zhuan Falun lebih lama, dan penyakit saya lenyap.

Guru Mendorong Saya Untuk Lebih Gigih Maju

Saya biasa bangun untuk berlatih Gong pukul 3 pagi. Suatu kali saya merasa malas untuk bangun. Saat itu saya mendengar seorang pria dengan dialek dari Tiongkok Utara berseru, “Bangun! Bangun!”

Saya pikir suara itu asalnya dari luar, jadi saya pergi ke balkon untuk melihat siapa yang memanggil. Ternyata tidak terlihat seorang pun di sana, kemudian saya pergi ke jalan di belakang rumah, dan masih tidak menemukan siapa pun. Saya langsung menyadari bahwa itu suara Guru yang memanggil. Karena saya tinggal di Provinsi Hunan, yang merupakan wilayah Selatan Tiongkok, saya jarang melihat seseorang menggunakan dialek utara.

Tumor Lenyap

Sebelum berlatih Dafa, ada benjolan sebesar kepalan tangan muncul di bagian perut, dan saat ditekan ada rasa nyeri. Rasa sakit itu sering membuat saya kehilangan kesadaran.

Suatu hari, saya terserang diare dan mengalami pendarahan, tetapi tidak merasa sakit. Saya tetap tenang, dan menyadari bahwa Guru sedang memurnikan tubuh saya. Kemudian sebuah materi keras di perut saya lenyap.

Sembuh dari Cedera Dalam Hitungan Jam

Setelah penganiayaan dimulai, banyak orang Tionghoa percaya pada kebohongan dan propaganda partai komunis terhadap Dafa. Karena itu, setiap hari saya keluar untuk menjelaskan kebenaran tentang Dafa dan penganiayaan kepada orang-orang

Pada musim panas, sebelum pergi, saya menginjak bambu tanpa sengaja dan serpihannya masuk ke jari kaki, sampai darahnya mengucur keluar. Jadi saya meminta cucu saya untuk mengambil beberapa tisu, mengeluarkan bambunya dan menekan luka dengan tisu tersebut.

Kemudian saya memohon bantuan Guru, “Guru, saya akan pergi klarifikasi fakta kebenaran. Harap jangan biarkan luka ini menghalangi saya.” Ketika pergi, saya tidak merasakan sakit sedikit pun, dan kaki saya benar-benar pulih saat saya kembali ke rumah.

Ketika berbicara dengan seorang pria paruh baya soal Dafa dan penganiayaan, dia mendengarkan dengan saksama dan mengeluarkan buku kecil dari kantongnya. Itu sebuah salinan Mingguan Minghui, kemudian mengeluarkan kartu identitasnya dan berkata, “Apakah anda tahu apa yang saya lakukan? Saya orang yang bertanggung jawab terhadap masalah Falun Dafa.”

Saya menyadari bahwa dia seorang perwira polisi. Dia berkata, “Berhati-hatilah. Anda harus memikirkan keselamatan diri anda. Anak saya memiliki masalah kesehatan, dan dia sembuh karena yakin terhadap Dafa.”

Suami Saya Mendapat Berkat dari Kultivasi Saya

Suami saya pernah bekerja di perusahaan konstruksi. Suatu hari, sebuah mesin penderek digunakan untuk mengangkat lempengan baja. Saat suami saya sedang melakukan tes keamanan, seorang pemuda melonggarkan kaitannya terlalu dini hingga lempengan baja itu jatuh dan menghantam kepala suami saya.

Semua orang mengira ia sudah mati, bahkan suami saya pun mengatakan bahwa ia seharusnya sudah mati. Ketika bangun, dia menyentuh kepala dan menemukan bahwa helmnya sama sekali tidak penyok. Ketika sampai di rumah, dia memberi tahu saya, “Saya hampir tewas hari ini. Guru telah melindungi saya!”

Suatu waktu, sebuah tiang logam jatuh dari ketinggian bangunan yang sedang dalam proses konstruksi. Tiang itu hanya menggores mata dan tulang pipinya. Dia berkata, “Jika Guru tidak melindungi saya, saat ini saya pasti sudah tewas.”