Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda: Kembali pada Kultivasi Falun Dafa

30 Jan. 2019 |   Oleh seorang praktisi muda Falun Dafa di Tiongkok Daratan

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa ketika masih kecil. Namun, saya tidak menghargai kesempatan untuk berkultivasi saat itu, karena menganggap belajar Fa atau melakukan latihan, seakan seperti olah raga saja. Tidak heran pada akhirnya, saya membuang banyak waktu!

Selain itu, karena takut, saya melakukan hal-hal yang mengecewakan Guru. Akan tetapi, Guru sangat berbelas kasih sehingga dia memberi saya kesempatan lain. Hanya setelah saya benar-benar memutuskan untuk berkultivasi Dafa, barulah saya menyadari betapa berharganya kultivasi dan upaya luar biasa yang harus dicurahkan seseorang di dalamnya.

Saya ingin berbagi pengalaman kembali berkultivasi, serta terlibat dalam upaya meningkatkan kesadaran bersama rekan-rekan praktisi. Mohon tunjukkan yang tidak tepat.

Menyadari: Apa Arti Berkultivasi

Meskipun memperoleh Fa lebih awal, saya masih anak-anak dan hanya mengikuti keluarga ketika berkultivasi, yang bukan karena inisiatif saya sendiri. Namun, sejak masih kecil, saya tidak terkontaminasi oleh cemaran kolam limbah raksasa manusia biasa, jadi kondisi saya didorong oleh diri sejati saya. Namun ketika tumbuh dewasa, saya menjadi lebih terikat pada nama, kehilangan dan memperoleh, serta reputasi. Akibatnya, saya dengan mudah terpengaruh oleh budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Setelah kembali berkultivasi, saya memiliki banyak pertanyaan: Apa itu kultivasi? Bagaimana seharusnya seseorang berkultivasi?

Pada saat itu, saya sedang belajar di kota lain dan berkultivasi sendirian. Namun, saya menghabiskan seluruh waktu luang saya untuk belajar Fa. Guru berkata:

“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (“Menyingkirkan Gangguan” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Saya juga melakukan tiga hal. Saya akan melafal Fa di pagi hari, kemudian belajar Fa di sore hari. Pada waktu makan siang, saya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, dan saya mengerjakan pekerjaan rumah setelah selesai sekolah pada hari itu.

Pada awalnya saya takut berbicara pada orang-orang tentang latihan tersebut. Partai menakuti saya dengan melemparkan ide ke dalam pikiran saya bahwa polisi akan menangkap saya. Akibatnya saya membatu, dan akhirnya tidak bisa tidur beberapa malam. Ketika ketakutan berkobar, saya tidak berani melakukan apa pun. Kadang-kadang saya mendapat kesan bahwa petugas polisi akan muncul di depan pintu saya kapan pun.

Kemudian, seorang praktisi memberi tahu saya bahwa saya dapat meminta bantuan Guru. Jadi saya mulai memanggil Guru dari waktu ke waktu. Kemudian, untuk sepenuhnya keluar dari rasa takut, saya akan melafal Fa. Perlahan-lahan pikiran lurus saya muncul, dan saya mampu keluar untuk melakukan telepon klarifikasi fakta. Kemudian, saya berhasil melangkah maju untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara langsung.

Suatu ketika, terlintas salah satu ceramah Guru:

“Lengan anda dan kaki anda, jari tangan anda dan mulut anda, anda menginginkan ia bagaimana bergerak maka ia akan bergerak demikian. Mengapa? Karena mereka adalah milik anda. Saat pikiran anda akan memasuki kondisi samadi, pikiran yang tidak dapat tenang itu, makin anda menghendaki ia tenang, ia makin tidak tenang, apakah ia adalah diri anda? Dapatkah anda mengakui ia adalah anda? Ia adalah konsep pikiran dan karma anda yang terbentuk pasca kelahiran.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)

Saya menyadari bahwa saya harus menghilangkan rasa takut. Perlahan-lahan, Guru memberi saya petunjuk bahwa saya tidak hanya harus melenyapkan rasa takut, namun juga konsep lainnya. Dengan melakukan itu, secara bertahap saya kembali ke jalur yang benar.

Selama proses itu, saya mulai merasa bahwa perubahan terpenting dalam diri saya adalah menyingkirkan keterikatan saya pada novel. Sebelumnya, saya sangat kecanduan membaca novel sehingga bisa menghabiskan sepanjang hari untuk membaca dan melupakan hal-hal lain. Walaupun berkali-kali saya berjanji di depan foto Guru untuk melenyapkan keterikatan ini, namun tidak bisa.

Suatu hari ketika sedang membacaZhuan Falun, pada bagian yang membahas sesuatu di permukaan, namun tiba-tiba saya menyadari bahwa untuk melenyapkan keterikatan secara menyeluruh, seseorang harus menggali ke dalam setiap pikiran dan tindakan, seperti bagian, karakter, dan kalimat, pemandangan, atau sesuatu yang saya setujui dalam sebuah novel yang terlintas di pikiran saya. Saya perlu menangkap hal-hal ini dengan cepat dan melenyapkannya.

Setelah beberapa saat menemukan dan melenyapkan semua pikiran dan perilaku ini, saya merasa telah benar-benar melenyapkan keterikatan membaca novel. Namun, ketika teman sekelas membawakan beberapa drama TV atau novel yang saya kenal, saya menyadari bahwa itu masih sangat jelas dalam pikiran saya. Itulah saat ketika saya harus menggali lebih dalam ke dalam pikiran saya, melenyapkan substansi lagi. Pada saat saya mendengar orang lain berbicara tentang beberapa kisah yang biasa saya sukai, saya menemukan bahwa saya masih sangat terikat.

Beberapa pengalaman berbagi artikel oleh praktisi lain membantu saya melihatnya, untuk melihat bahwa saya menghargai cinta manusia sebagai hal yang indah. Setelah menyadari konsep ini, saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkannya.

Setelah memikirkan kembali, saya hidup di dunia mimpi. Adalah Dafa yang benar-benar mengubah dan membantu saya untuk melepaskan semua jenis substansi busuk lapis demi lapis. Di dalam mimpi, saya masih terikat pada adegan cinta, namun saya menyadari bahwa itu datang dari nafsu birahi, hasrat, keterikatan pada waktu luang, dan keterikatan lainnya. Saya masih memiliki banyak ruang untuk dikultivasikan di area ini, dan saya akan terus melakukan segala upaya untuk berkultivasi lebih baik.

Ketekunan

Pada awalnya, pikiran saya kemana-mana. Kadang saya tertidur sewaktu memancarkan pikiran lurus, dan setelah itu, pikiran saya terasa tersumbat. Bahkan ketika melafal kata kunci, pikiran saya masih berkeliaran. Namun saya tidak menyerah, dan malah bertahan dan berusaha melakukannya lebih sering. Tanpa menyadari, perlahan-lahan saya menjadi tenang, dan tidak lama kemudian dapat memancarkan pikiran lurus sedikit lebih lama dengan tetap terjaga.

Pada kenyataannyasaya tidak berkultivasi dengan kokoh, saya tidak dapat mempertahankan pemancaran pikiran lurus untuk waktu yang lama, jadi saya sulit memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk melenyapkan unsur-unsur yang mengganggu saya. Sampai suatu hari ketika beberapa petugas polisi datang untuk berbicara dengan manajer saya dengan maksud menganiaya saya. Pada saat itu, saya pergi ke sudut yang sangat sunyi untuk memancarkan pikiran lurus untuk sementara waktu. Meskipun tidak dapat tenang, saya tetap bertahan. Saya tidak menganggap pikiran liar menjadi bagian dari diri saya, dan terus memohon bantuan Guru jauh di lubuk hati. Setelah satu jam, saya dapat merasakan bahwa sebagian besar pikiran liar saya dilenyapkan. Pada akhirnya, tidak ada lagi.

Pada hari yang lain, selama empat waktu global pemancaran pikiran lurus, saya dapat merasakan setiap sel saya bergetar. Saya merasakan kekuatan para praktisi dalam memancarkan pikiran lurus secara global dan kolektif. Pengalaman lain yang saya alami setelah saya melewati kesulitan: Pada jam 12 malam, saya biasanya merasa sangat mengantuk dan tidak dapat tetap terjaga saat memancarkan pikiran lurus. Namun, pada suatu malam saya berhasil menerobos ini, dan setelah bangun keesokan paginya, saya merasa meningkat. Perasaan itu sangat istimewa.

Menemukan Keterikatan di Tengah Mengklarifikasi Fakta

Saya tidak berhasil mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dengan baik. Ketika mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan pada rasa sombong dan takut yang membuat saya tidak melakukannya. Kemudian, dengan belajar Fa secara intensif, saya mulai mengklarifikasi fakta dengan lebih efektif. Saya memaksa diri keluar setiap hari untuk bertemu orang-orang. Ternyata orang-orang dengan takdir pertemuan pada kenyataannya sedang menunggu saya.

Saya masih memiliki keterikatan yang kuat dalam melindungi diri. Karena itu, ketika orang-orang bertanya tentang informasi pribadi, saya mengelak dan tidak cukup berani untuk memberitahu siapa saya, ataupun memberikan informasi pribadi. Keterikatan rasa takut, kecurigaan, dan melindungi diri ini membuat situasi saya semakin sulit dalam mengklarifikasi fakta kepada kenalan daripada kepada orang asing.

Saya lebih suka tetap diam jika tentang diri saya, karena saya takut orang lain akan memandang saya secara berbeda, atau saya akan terluka atau dilaporkan oleh seseorang. Jauh di lubuk hati, saya juga memiliki rasa curiga dan pemikiran negatif, yang berasal dari budaya Partai. Atau ketika mulai berbicara, adalah demi membuktikan diri sendiri. Akibatnya, hasilnya tidak optimal. Di lain waktu, saya mengklarifikasi fakta, namun enggan menyentuh tentangpemunduran diri dari PKT.

Keterikatan ini sebenarnya datang dari fakta bahwa saya tidak belajar Fa dengan baik, dan tidak jelas pada beberapa prinsip Fa. Masih ada beberapa pertanyaan yang saya miliki, yang sudah dibahas Guru dalam ceramahnya, namun saya tidak memasukkannya ke dalam hati. Dengan belajar Fa yang tidak efektif, saya kesulitan membuktikan Fa. Kadang saya jelas pada prinsip-prinsip Fa tertentu, namun ketika menjumpai hal-hal tertentu, saya tidak memperlakukan diri sebagai seorang kultivator, ataupun tidak mematut diri pada standar Fa. Dengan sedikit peningkatan xinxing , kata-kata saya tidak dapat membongkar faktor-faktor di belakang manusia biasa yang menahan mereka dari pemahaman yang lebih mendasar.

Memikirkan kembali semua ini, di jalur saya untuk kembali berkultivasi, Guru telah membantu saya sepanjang jalan. Selama memiliki sedikit pikiran lurus, Guru akan membantu memperkuatnya. Butuh waktu tiga tahun sejak saya mulai berpikir untuk kembali berkultivasi dengan sungguh-sungguh hingga hari dimana saya merasa akhirnya kembali. Pada saat itu, saya merasa seolah ada arus hangat yang mengalir melalui saya.

Selama proses ini, saya melihat aspek lain dalam diri saya yang teracuni oleh budaya dan ateisme PKT. Sebagai contoh, saya arogan, dan berusaha menutupi sisi gelap diri saya sambil selalu memamerkan sisi terang. Bahkan di alam bawah sadar, saya masih berpegang teguh pada pikiran yang tidak percaya pada Guru dan Fa.

Saya ingin mengakhiri berbagi pengalaman saya dengan kata-kata Guru:

“Saya sering mengatakan belajar Fa dengan baik, saya tiap kali sewaktu bertemu praktisi dalam konferensi Fa atau pada situasi lainnya selalu berkata, saya mengatakan, anda sekalian harus memerhatikan belajar Fa, walau lebih sibuk lagi juga harus belajar Fa. Ketika itu saya tidak dapat mengutarakan begitu tinggi kepada kalian, juga tidak boleh membocorkan persoalan ini. Melalui bencana penderitaan ini kalian telah lebih dapat memahami Fa secara mendalam, telah lebih matang di dalam Xiulian dan membuktikan kebenaran Fa. Hari ini sudah boleh memberitahukan kepada kalian, Xiulian kalian mutlak bukan demi masalah kesempurnaan pribadi yang sederhana, Xiulian kalian adalah sedang menyelamatkan para makhluk tak terhitung pada badan langit yang sepadan dengan kalian, yang menaruh harapan besar tak terhingga kepada kalian, Xiulian kalian adalah sedang menyelamatkan para makhluk dalam setiap badan langit yang mahabesar.” (Ceramah Fa Keliling Amerika Utara)