(Minghui.org) Salam kepada Guru terhormat dan rekan-rekan praktisi.

Tahun 2010 adalah awal saya mendapatkan Fa. Ayah mengenalkan Falun Dafa melalui buku “Zhuan Falun”. Selain itu, saya melihat kakak juga sering berlatih Gong, karena di sekolahnya Falun Dafa sudah menjadi ekstrakurikuler dan dibimbing oleh guru di sekolah yang juga adalah praktisi Falun Dafa. Namun saya baru mulai Xiulian setahun kemudian, tepatnya saat kelas XI SMA.

Awalnya saya memerhatikan perubahan yang sangat signifikan terjadi pada ayah. Ia mudah marah, sering berjudi, serta merokok. Setelah berlatih Falun Dafa ia sungguh berubah, menjadi sangat baik, tidak berjudi serta merokok lagi. Saat itu, saya juga sering melihat ia berlatih Gong di rumah dan pergi berlatih ke tempat latihan terdekat. Melihat hal itu, saya ingin mengetahui Falun Dafa. Saya berpikir mengapa Falun Dafa dapat mengubah watak dan hakiki ayah sedemikian rupa? Saya awali dengan membaca Zhuan Falun. Setelah habis membaca satu putaran, semua pertanyaan mendapat jawaban dalam sembilan ceramah Guru. Yang paling membuat hati saya tersentuh dan bergetar adalah kata-kata Shifu, “Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia” (Ceramah 1, Zhuan Falun) Dalam hati saya berpikir, saya ingin pulang bersama Shifu.

Itulah saat saya memutuskan menapaki jalur Xiulian. Di masa awal kultivasi, bentuk pemurnian dan transformasi karma sungguh banyak saya alami. Diseluruh telapak tangan muncul bintik-bintik berair, bahkan jempol kaki juga bernanah. Bahkan saya alami peristiwa lain yang membahayakan jiwa. Jari manis tangan kanan saya patah tertabrak oleh sepeda motor. Saya sungguh berterimakasih kepada Shifu, saat itu bahkan saya masih bisa mengendarai sepeda motor walaupun jari tangan sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Saya menyadari bahwa Xiulian ini sungguh serius, begitu banyak gangguan dari kekuatan jahat dan karma yang setiap saat dapat merenggut nyawa. Namun berkat perlindungan dan belas kasih Shifu semua baik-baik saja.

Awal tahun 2017 setelah lulus kuliah saya mulai bekerja. Saat itu sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru honorer di sekolah. Akhirnya, saya diterima sebagai staf akademik sekaligus tenaga pengajar di salah satu bimbingan belajar. Saya sangat senang ketika mendapat gaji pertama dan langsung saya gunakan untuk memenuhi kepentingan pribadi. Saat itu belum saya sadari keterikatan akan uang ini.

Bulan kedua, saya semakin semangat dalam bekerja karena mendapat bonus gaji sebagai pengajar. Namun, ketika memasuki pertengahan bulan ketiga, saya mengalami pemurnian. Saya akui selama dua bulan bekerja, kultivasi saya mengendur. Belajar Fa dan latihan Gong tidak teratur, karena saya terlalu berfokus pada pekerjaan. Hampir empat hari saya hanya bisa terbaring di tempat tidur, benar-benar lemah dan merasa sangat menderita. Saat waktunya memancarkan pikiran lurus, saya coba bersila ganda walaupun kepala terasa sangat berat. Sungguh ketika mulai memancarkan pikiran lurus kepala pusing dan berat tapi saat memancarkan pikiran lurus kepala terasa ringan. Namun, setelah selesai memancarkan pikiran lurus semuanya kembali, badan lemas dan kepala terasa sangat berat.Saya berpikir ini adalah gangguan dari kekuatan lama dan saya mencoba untuk tidak mengakuinya. Namun, karena keterikatan hati saya terus merasa pesimis dan linglung. Pada kondisi tersebut, saya hanya berpikir dan merasa sia-sia jika melakukan sesuatu. Dalam pikiran saya, tidak bisa belajar Fa karena pusing dan tidak bisa berlatih Gong karena lemas. Keterikatan hati saya sungguh-sungguh dicengkeram oleh kekuatan lama, walaupun saya menyadari, bahwa betapa diri ini malas dan tidak berupaya untuk gigih maju. Saya masih mendambakan rasa nyaman itu. Sesungguhnya ketika saya bisa menerobos keterikatan itu, mungkin saya dapat pulih lebih cepat.

Di hari ketiga saat saya terbaring lemas, orang tua menyarankan untuk cek ke dokter. Hati saya goyah, di satu sisi saya menyadari saya adalah seorang praktisi meskipun tidak gigih maju dan dalam proses pemurnian. Di sisi lain saya memiliki perasaan takut terkena penyakit demam berdarah. Konflik dalam batin, saya merasa malu pada Shifu dan tidak percaya pada Fa. Saya menyetujui permintaan orang tua, dan bergegas menuju rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, saya benar-benar lemas dan berdiri pun seakan ingin terjatuh. Setelah dilakukan cek darah dan lain-lain, dokter berkata tidak ada apa-apa, hanya kelelahan. Trombosit memang turun tetapi bukan gejala demam berdarah. Selepas dari rumah sakit, saya berbaring di tempat tidur dan teringat ceramah Shifu,

”Selaku seorang praktisi Gong adalah selayaknya demikian. Setiap terjadi gangguan ini atau gangguan itu ketika berlatih Gong, anda harus mencari sendiri sebabnya, apakah anda masih punya sesuatu yang belum dilepaskan.” (Zhuan Falun, Ceramah 6)

Dalam posisi terbaring dan memejamkan mata saya berusaha mencari ke dalam. Saya menyadari ada keterikatan yang sangat dalam pada uang dan materi. Pikiran mengejar yang egois bahwa semakin banyak mengajar maka semakin banyak saya bisa menabung. Selain itu masih ada mentalitas pamer dalam diri.Sungguh hati yang sangat buruk dan jauh dari karakter alam semesta “Sejati-Baik-Sabar”. Kemudian saya kembali teringat ceramah Shifu,

“Esensi yang hilang dari kita adalah benda yang tidak baik, apakah itu? Itu adalah karma, ia saling melengkapi dan saling mengisi dengan berbagai macam keterikatan manusia. Misalnya sebagai manusia biasa kita punya berbagai macam hati yang tidak baik, demi kepentingan pribadi, telah melakukan berbagai perbuatan yang tidak baik, dapat memperoleh substansi hitam seperti ini -- karma. Ini punya hubungan langsung dengan hati kita sendiri, untuk menyingkirkan benda yang tidak baik ini, pertama-tama anda harus mengubah hati anda ini.” (Ceramah 4, Zhuan Falun).

Saya pahami ini adalah manifestasi dari prinsip “kehilangan dan memperoleh”, termasuk datangnya bencana dan sakit semua adalah bentuk pembayaran karma, namun bagi praktisi Gong dapat digunakan untuk meningkatkan Xinxing. Seperti Guru katakan, “Anda dibiarkan terjungkal, agar dapat sadar akan Tao, demikianlah Xiulian itu berlangsung.” (Ceramah 4, Zhuan Falun) Namun karena gangguan kekuatan lama dan keterikatan manusia yang membuat saya jatuh terjerembab dalam keadaan linglung. Saya ingat waktu itu ada teman praktisi mengirimkan video “Sajak Abadi”. Hati saya sungguh tersentuh, hingga menangis ketika menonton video. Sungguh saya telah menyia-nyiakan kesempatan takdir ini.

Setelah menyadari keterikatan hati tersebut, kondisi tubuh dengan cepat pulih kembali. Saya kembali berlatih Gong dan belajar Fa, terimakasih Shifu. Tepat satu minggu saya mengalami pemurnian, saya kembali bekerja dan hampir semua staf menanyakan keadaan saya. Sebagai seorang praktisi kita harus tetap menjaga pikiran lurus dan berbuat berdasarkan Fa. Satu minggu setelah bekerja, kondisi tubuh kembali memburuk.

Saya berpikir apakah karena transformasi karma sebelumnya tertunda akibat saya pergi ke rumah sakit? Segera saya memancarkan pikiran lurus dan kali ini tidak mengakui pengaturan kekuatan lama. Setelah itu, saya terus mencari ke dalam. Saya memeriksa diri dalam satu minggu ini saya sudah belajar Fa, berlatih Gong dan mengklarifikasi fakta di sela-sela pekerjaan saya, apakah ini bentuk transformasi karma kembali? Akhirnya saya menyadari keterikatan saya yang sangat dalam. Selama melakukan tiga hal, saya merasa mudah puas diri. Jika dalam satu hari saya sudah melakukan tiga hal hal tersebut, saya memilih untuk bersantai, menonton tv atau bermain ponsel. Dalam subkesadaran saya, ada sebuah perasaan mendambakan kenyamanan, dan ini sangat mudah dimanfaatkan oleh kekuatan lama, sehingga saya semakin lama akan terus dibuat mengendur dan tidak gigih maju. Disela-sela bermain ponsel pun saya terkadang menyaksikan gambar-gambar yang membangkitkan nafsu birahi dan sangat banyak konten dalam dunia maya yang membangkitkan keterikatan hati. Saya teringat pada ceramah Shifu :

“Tetapi ada suatu kriteria, bahwa hal ini telah melewati takdir anda, melewati jadwal hidup anda yang semula, jiwa yang kemudian diperpanjang bagi anda sepenuhnya adalah untuk berlatih Gong, sedikit saja pikiran anda menyimpang, akan membahayakan jiwa, sebab jadwal hidup anda sejak dini sudah terlewati.” (Ceramah 1, Zhuan Falun).

Saya menyadari, bahwa sebagai seorang yang Xiulian Dafa maka jalannya adalah sangat sempit, sedikit saja menyimpang maka semua benda-benda terdahulu akan dikembalikan dan dapat membahayakan jiwa ini. Setelah menyadari hal tersebut, kondisi tubuh saya kembali normal dan tidak terjadi apa pun.

Sebagai praktisi Xiulian saya harus terus-menerus mengenali keterikatan hati dan banyak belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan klarifikasi fakta menyelamatkan makhluk hidup di masa pelurusan Fa ini, agar tidak mengecewakan harapan Guru dan para makhluk.

Klarifikasi Fakta Merupakan Kewajiban Pengikut Dafa di Masa Pelurusan Fa

Klarifikasi fakta merupakan kewajiban pengikut Dafa di masa pelurusan Fa ini, namun saya masih belum secara optimal membantu Shifu menyelamatkan makhluk hidup. Kini saya sudah bekerja sebagai guru di sekolah swasta. Suatu hari, seorang siswa terdengar menyanyikan lagu yang sangat asing di telinga saya. Dengan spontan saya bertanya, kenapa kamu menyanyikan lagu itu, ia dengan sangat bangga menjawab bahwa itu adalah lagu komunis. Saya sungguh kaget, kenapa lagu itu bisa dikonsumsi secara mudah di kalangan siswa. Setelah saya bertanya, ternyata lagu itu ia dapatkan dari game online. Ini merupakan kesempatan yang diberikan Shifu kepada saya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Saya mendapat pemahaman dari ceramah Shifu,

“Shifu: Betul, pelurusan Fa belum berakhir, maka tiga hal dari pengikut Dafa tidak akan berakhir! Apa itu "sudah berakhir"? Apa itu "sudah tidak perlu mengklarifikasi fakta"? Begitu banyak makhluk hidup yang menunggu penyelamatan, tidak mengklarifikasi fakta apakah dapat dibenarkan?! Saya juga sedang membantu kalian melakukannya! Menyelamatkan manusia biasa pada dasarnya adalah urusan kalian. Saya menyelamatkan kalian, kalian menyelamatkan manusia biasa, sekarang bahkan saya membantu kalian melakukannya, bila anda sudah tidak melakukannya apakah anda masih seorang pengikut Dafa? Saat terakhir ketika dilakukan perhitungan bagaimana anda akan dihitung? Menangis pun sudah terlambat.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York tahun 2019)

Dengan segera saya mengklarifikasi fakta kepada siswa itu, karena kesempatan ini tidak datang secara kebetulan dan sudah diatur oleh Shifu. Saya mengatakan kepada siswa lainnya pula, “Hati-hati terhadap semua produk, ideologi, dan hal lainnya yang berkaitan dengan komunis.” Saya mulai menjelaskan asal-usul partai komunis, kondisi di negara-negara komunis, hingga makna bendera di setiap negara yang menganut paham komunis.

Dalam hati saya berkata, begitu berbahayanya daya rusak komunisme terhadap moralitas anak-anak dengan memanfaatkan teknologi dan gadget. Di sisi lain, ketika kita sebagai praktisi Gong juga terlena oleh gadget, maka keterikatan itu akan dicengkeram oleh kekuatan lama yang membuat kita mengendur dalam Xiulian. Shifu mengatakan,

“Bermain komputer, bermain video game, efek yang ditimbulkan adalah sama, dalah satu prinsip. Anda sudah berhenti, anda berhenti dan akan membiarkan saya mati? Tidak bisa, saya harus membuat anda melihatnya. Tidak mau lihat? Anda tidak akan dibiarkan melakukan pekerjaan, anda tidak akan dibiarkan belajar, membuat pikiran anda agar ingin memainkannya terus. Tidak mau melihat, walau dalam mimpi sekalipun, saya akan membuat anda memainkannya.

Perihal manusia, saya senantiasa berpikir, bahwa manusia sangat mudah dikendalikan oleh benda dari ruang lain. Tubuh daging manusia ini, hanyalah sebuah pakaian yang diberikan oleh orang tua dan tumbuh dari berbagai biji-bijian. Dari makan berbagai biji-bijian untuk menumbuhkannya, betapa rapuhnya, siapa pun bisa mengendalikannya. Benda yang terbentuk di ruang dimensi lain semuanya memiliki kecerdasan, meskipun makhluk tingkat rendah, juga dapat mengendalikannya, karena tubuh manusia itu lemah.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York tahun 2019)

Saya terus melanjutkan penjelasan kepada siswa hingga menyinggung penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya pun menjelaskan bagaimana kejamnya partai komunis menganiaya praktisi Falun Dafa dan teganya mengambil organ praktisi secara hidup-hidup.Dalam pemahaman saya, mereka adalah makhluk hidup yang harus saya selamatkan, paling tidak mereka perlu tahu tentang kekejaman partai komunis dan penganiayaan terhadap Falun Dafa, sehingga mereka bisa menyatakan sikap. Saya kemudian berjanji kepada anak-anak akan menayangkan video “9 Komentar mengenai Partai Komunis” dengan tujuan agar mereka benar-benar mengenali wataksesungguhnya dari partai komunis.

Sungguh berkat belas kasih Shifu, saya berhasil mengajak siswa saya untuk menyaksikan video 9 Komentar, walaupun hanya menyaksikan Komentar 1, saya sangat berterimakasih kepada Shifu sudah menyadarkan mereka bagaimana kekejaman partai komunis yang menghancurkan peradaban manusia. Selama dalam proses itu, saya sadari masih banyak keterikatan hati dan kurangnya pikiran lurus sehingga tidak dapat membuat semua siswa saya seratus persen memiliki pemahaman yang utuh terhadap partai komunis. Walau pun para siswa saat ini belum dapat memasuki pintu Xiulian Dafa, akan tetapi paling tidak mereka bisa menyatakan sikap terhadap Falun Dafa di masa pelurusan Fa ini.

Asalkan percaya sepenuhnya terhadap Shifu dan Fa, saya percaya segala pekerjaan penyelamatan yang dilakukan, di mana pun dan kapan pun, Shifu selalu membimbing untuk dapat melakukan tiga hal dengan baik.

Terima kasih Shifu, terima kasih rekan-rekan praktisi.

(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Indonesia tahun 2019)