(Minghui.org) Paman saya adalah seorang pensiunan polisi yang telah dicuci otak secara mendalam oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ia tidak percaya pada Tuhan dan menentang Falun Dafa. Ia bahkan memberitahukan ayah dan saya bahwa ia akan memutuskan hubungan dengan kami.

Membicarakan Fakta tentang Dafa

Saya mengunjungi paman saya untuk memberitahukannya tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Saya menyampaikan bagaimana penyakit ayah sembuh setelah mulai berlatih. Saya memberitahukannya bagaimana Dafa sekarang telah dilatih di lebih dari 100 negara dan Dafa mengajarkan orang-orang untuk memeluk Sejati-Baik-Sabar dan hanya PKT yang menganiaya Dafa. Saya juga berbagi pengalaman saya yang dibawa ke pengadilan dan disiksa. Ia menangis dan mengubah sikapnya.

Istri paman adalah seorang Kristen, ikut mendengar ketika saya berbicara dengan paman. Ia mulai menatap bahu kiri saya dengan serius, maka saya bertanya apa yang ia lihat. Ia berkata, “Saya sedang melihat seorang bidadri, sebuah Falun berputar dan Guru Li (pencipta Falun Dafa).” Ketika saya bertanya padanya bagaimana tampilan Guru, ia menjawab, “Ia memakai jubah biksu kuning dan mempunyai rambut biru dan keriting. Tetapi begitu kamu berbicara dengan saya, semua hilang.” Rupanya mata ketiganya sudah terbuka.

Paman dan bibi saya keduanya kemudian mengatakan mereka ingin berlatih Falun Dafa. Saya memberikan mereka buku Zhuan Falun dan mengajar mereka berlatih. Mereka sekarang adalah praktisi yang rajin.

Saudara-Saudara Juga Mulai Berlatih

Ketika saya mengunjungi paman, menantu perempuannya, Tian menelepon dan memberitahukannya bahwa ayahnya sakit. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengunjunginya dan memberitahukan mereka fakta tentang Dafa. Tian dan orang tuanya setuju untuk mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Tian memberitahukan ayahnya, “Mulai hari ini, ayah belajar saja Zhuan Falun.”

Ayah Tian membaca tiga ceramah pada malam itu. Hari berikutnya, ia berseru, “Buku ini hebat sekali! Guru hanya meminta kita menjadi orang baik.” Ia kemudian tiba-tiba harus pergi ke kamar kecil. Ketika kembali, ia berkata, “Ini luar biasa, sama sekali tidak ada darah dalam air seni saya. Latihan ini sangat hebat! Saya ingin kultivasi Dafa.” Ia dan istrinya berdua mulai berlatih. Ibu Tian dulu lesu, tetapi sekarang sangat bersemangat dan sehat.

Kakak ipar Tian dan suaminya mempunyai seorang putra yang tampan dan cerdas. Semua orang mengagumi keluarga mereka. Pada suatu hari, kepala putra mereka terbentur dan pingsan. Kemudian mentalnya menjadi tidak stabil. Mereka pergi mencari segala dokter untuk mencari penyembuhan, tetapi tidak berhasil. Mereka harus menghentikan sekolahnya. Putranya sering bertengkar dan ingin bunuh diri ketika tidak senang.

Mereka harus menyembunyikan semua pisau, gunting dan apa saja yang tajam. Setiap hari adalah pengalaman yang mengerikan! Kesehatan kakak ipar Tian perlahan memburuk sampai ia menjadi sangat sakit. Suaminya menyarankan mereka menyewa sebuah rumah di sebuah desa dan menjalankan usaha pancing ikan untuk menghindari kehidupan kota.

Tidak lama setelah Tian mulai berlatih Dafa, kakak iparnya bermimpi. Ia melihat sebuah Falun masuk ke perutnya. Ia kemudian tidak merasa apa-apa dan bangun. Ia mengingat Tian memberitahukannya tentang kehebatan Dafa, maka ia berpikir ia mungkin mempunyai jodoh untuk belajar Falun Dafa. Ia mulai melafal, “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik.” Ia kemudian membacakan Zhuan Falun kepada putranya. Ia membaca 10 halaman setiap hari selama 10 hari. Kondisi putranya mengalami peningkatan yang besar.

Suatu hari, ia mengalami sakit perut yang berat tetapi tidak berpikir untuk pergi ke rumah sakit. Ia memberitahukan suami dan putranya untuk melafal “Falun Dafa Baik. Sejati-Baik-Sabar Baik.” Tidak lama kemudian rasa sakitnya menghilang.

Pada waktu yang lain, ia menyadari gunting di atas meja telah hilang bersama putranya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, maka ia meminta Guru Li untuk menyelamatkan putranya. Tiga puluh menit kemudian, putranya membawa balik gunting. Ia menangis dan berterima kasih kepada Guru atas bantuannya.

Putranya akhirnya menjadi normal kembali. Ia sekarang seorang pelatih di sebuah sekolah besar dengan pendapatan yang baik. Suaminya juga sudah mulai berlatih Dafa. Mereka sekarang hidup dengan harmonis.