(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa, juga disebut Falun Gong, pada tahun 1998. Selama 20 tahun terakhir, saya mengalami perlindungan Guru, tubuh saya dimurnikan, danXinxing saya meningkat. Sekarang saya memikirkan orang lain terlebih dahulu ketika melakukan sesuatu dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik.

Guru Mengajar Saya Membaca

Ayah saya adalah seorang guru. Ketika "Revolusi Kebudayaan" dimulai, saya berada di kelas satu. Ayah saya adalah kepala sekolah dan dikritik setiap hari, jadi saya dimarahi dan dipukuli di sekolah hampir setiap hari dan disebut "intelektual kecil yang bau." Saya harus meninggalkan sekolah setelah saya baru mulai kelas dua dan tidak pernah kembali ke sekolah lagi.

Ketika saya mendapat Dafa, saya membeli buku berharga Zhuan Falun dan ingin mempelajarinya. Namun, saya tidak tahu banyak karakter karena pendidikan saya yang terbatas, saya sering mandeg pada kata-kata yang tidak dikenal dan tidak dapat melanjutkan membaca. Saya minta bantuan anak-anak atau suami saya jika mereka ada di rumah, tetapi jika tidak ada orang di rumah, saya menghabiskan setengah hari untuk membaca kurang dari satu halaman. Namun, saya tahu harus belajar Fa tidak peduli betapa sulitnya, karena seseorang harus belajar Fa untuk berkultivasi dalam Dafa.

Guru tahu ketulusan saya dan membantu saya. Suatu hari ketika saya menemukan kata-kata yang tidak saya ketahui dan cemas, tiba-tiba saya mendengar seseorang mengajari saya cara membaca kata-kata itu. Saya meneteskan air mata kegembiraan. Sejak itu, setiap kali saya membaca Zhuan Falun, ada yang mengajari saya membaca kata-kata. Sebagai seorang dengan pendidikan yang hanya dua tahun, saya dapat membaca Zhuan Falun dan artikel-artikel Guru lainnya. Bukankah ini keajaiban?

Untuk belajar Fa dengan tenang, saya menyalin Zhuan Falun dua kali. Sejak itu saya mengingat dan bisa melafalkan Zhuan Falun. Membaca dan menyalin Zhuan Falun meningkatkan pemahaman saya tentang Fa dan juga Xinxing saya, dan meletakkan dasar yang kuat untuk berkultivasi Dafa dengan kokoh.

Memikirkan Orang Lain terlebih dahulu

Begitu saya mulai berkultivasi, saya perlahan-lahan memahami bahwa Falun Gong tidak hanya menyembuhkan penyakit dan menyehatkan tubuh, tetapi juga merupakan Xiulian. Guru berkata dalam Zhuan Falun:

“Coba anda pikirkan, apa gerangan masalahnya mengajar Gong menuju tingkat tinggi? Bukankah itu menyelamatkan manusia? Dengan menyelamatkan manusia berarti anda betul-betul menjalankan Xiulian, sudah bukan sekadar menghalau penyakit dan menyehatkan tubuh. Oleh karena betul-betul menjalankan Xiulian, maka tuntutan Xinxing terhadap praktisi juga harus tinggi.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

Pada saat saya mendapat Fa, saya berdagang eceran. Saya terus mengingat ajaran Guru, dan tidak menyakiti orang lain untuk kepentingan pribadi. Saya berusaha berbuat yang terbaik "... asalkan bertransaksi secara adildengan hati yang lurus." (Ceramah Empat, Zhuan Falun) Penjualan saya terus membaik. Saya tahu Guru yang mendorong saya.

Suatu hari ketika saya pergi ke bank untuk menyetor uang, saya secara tidak sengaja memungut cek 60.000 yuan. Saya mengembalikannya ke bank. Ketika saya kembali ke unit kerja saya dan mengatakannya kepada orang lain, wakil manajer saya bercanda, “Mengapa anda mengembalikan? Kita berdua bisa saja membagi uang itu." Saya berkata, "Ini bukan uang kita. Kita tidak boleh mengambilnya, kalau tidak orang yang kehilangan itu akan menderita.” Rekan-rekan mengira saya bodoh. Saya katakan bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa.

Suatu hari ketika saya sedang bekerja, saya menemukan tas besar di meja. Saya memeriksa tas dan ada sekitar 200.000-300.000 yuan di dalamnya. Saya menunggu dari jam 9 pagi sampai 6 sore dan akhirnya pemiliknya muncul. Pemiliknya sangat bersyukur dan mengatakan bahwa jika dia tidak secara pribadi menemukannya, dia tidak akan pernah percaya orang baik seperti itu masih ada di dunia ini.

Baru-baru ini, setelah saya membeli beberapa barang untuk toko alat-alat tulis, saya tidak memperhatikan langsung pergi. Setelah saya mulai memeriksa barang dan menghitung uang, saya menemukan bahwa penjual telah memberi saya uang kembalian terlalu banyak. Itu antara jam 8 dan jam 9 di malam hari. Saya minta putri saya mengantarkan saya ke toko untuk mengembalikan kelebihan uang itu. Pemilik toko mengucapkan terima kasih dan mengatakan sulit untuk percaya masih ada orang baik seperti saya. Saya memberi tahu mereka bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa, dan Guru kami mengajari kami bagaimana menjadi orang baik. Lebih dari 10 orang setuju untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemuda sebagai akibat dari insiden ini.

Selama lebih dari 20 tahun, saya telah mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha menjadi orang baik. Namun saya masih jauh dari tidak mementingkan diri sendiri dan mengutamakan orang lain yang diminta oleh Guru.

Menyingkirkan Sentimentalitas, Kebencian, dan Keterikatan pada Kepentingan Pribadi

Anak saya telah menikah selama delapan tahun. Beberapa tahun yang lalu, bisnis ayah mertuanya bangkrut dan dia harus menjual rumahnya untuk membayar utang. Selama delapan tahun, menantu perempuan saya memberikan semua uang yang mereka hasilkan kepada orang tuanya. Saya mengeluh bahwa putra saya tidak bertanggung jawab di rumah, dan menantu perempuan saya tidak tahu bagaimana mengatur uang.

Konflik semakin menjadi-jadi musim dingin lalu. Orang tuanya meminjam uang dari bank menggunakan kredit suami saya tanpa persetujuan. Kami mengetahuinya ketika mendapat telepon dari bank untuk meminta pembayaran pinjaman. Suami saya, belum menjadi seorang praktisi, sangat marah dan meminta kepada besan. Meskipun saya juga marah, saya memikirkan kata-kata Guru:

"Bagaimana kita menyikapi masalah ini? Saat menghadapi konflik semacam ini, pertama-tama kita harus tenang, tidak pantas bersikap seperti mereka." (Ceramah Empat, Zhuan Falun)

Saya memberi tahu suami saya bahwa Guru berkata,

"Kami katakan dalam menghadapi konflik, dengan mundur selangkah anda akan menemukan laut luas dan angkasa tak berbatas, pasti adalah suatu pemandangan lain." (Ceramah Sembilan, Zhuan Falun).

Fa Guru menenangkannya.

Namun, meskipun saya menahan diri di permukaan, saya masih menyimpan kebencian di pikiran. Saya tahu itu bukan toleransi sejati, dan Xinxing saya perlu ditingkatkan berdasarkan prinsip Fa; jika tidak, konflik tidak akan terselesaikan. Karena saya adalah satu-satunya di keluarga yang berlatih Dafa pada saat itu, konflik pasti membidik saya. Saya belajar dan melafal Fa dan terus mencari ke dalam, mencari lebih dalam dan lebih dalam. Saya ingin menemukan alasan fundamental dan menyingkirkannya.

Saya menyadari bahwa konflik antara saya dan menantu saya disebabkan oleh kebencian saya. Itu salah dan harus disingkirkan. Guru berkata:

"Ingin atau tidak ingin untuk berbuat sesuatu, senang atau tidak senang, cinta dan benci, segala hal dari segenap masyarakat manusia, semua berasal dari Qing ini." (Ceramah Empat, Zhuan Falun)

Kebencian terhubung dengan sentimentalitas (Qing). Saya berpikir, “Jika menantu perempuan saya tidak memberikan uang kepada orang tuanya, apakah saya akan membencinya? Tampaknya masalah uang adalah sumbu dan akar dari kepentingan pribadi saya. Di masa lalu, saya memungut sejumlah besar uang dan mengembalikannya kepada pemilik tanpa ragu. Mengapa saya merasa kesal ketika menantu perempuan saya memberikan uang kepada orang tuanya?”

Saya mencari ke dalam dan menemukan dua keterikatan. Pertama, karena sentimentalitas, saya memiliki kecenderungan untuk mencampuri kehidupan putra saya dan mengendalikan hidupnya dan cucu saya. Kedua, saya masih terikat pada kepentingan pribadi.

Guru berkata:

“Kita selaku orang Xiulian justru kian tidak patut berbuat seperti ini, kita selaku orang Xiulian berprinsip mengikuti keadaan secara wajar, yang semestinya milik anda tidak akan hilang, yang bukan milik anda juga tidak akan dapat direbut.” (Ceramah Tujuh, Zhuan Falun)

Apa yang Guru bicarakan, dalam pemahaman saya, adalah seseorang harus mengikuti keadaan secara wajar dan tidak terikat pada kepentingan pribadi. Bagi saya, jika itu bukan milik saya, saya bisa mengabaikannya. Namun, jika saya pikir itu milik saya, saya tidak ingin kehilangan. Itu adalah keterikatan pada kepentingan pribadi dan di belakangnya adalah keegoisan.

Pada saat yang sama, saya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam ajaran Guru tentang pembalasan karma. Guru berkata:

“Di dalam agama Buddha disebutkan, kehidupan manusia adalah menjalani pembalasan karma yang bergilir. Jika anda berutang padanya, dia akan mencari anda untuk menagih utang, jika mengambil terlalu banyak lain kali dia akan mengembalikan kepada anda. Anak tidak berbakti pada orang tua, lain kali berbalikan, beginilah bergiliran silih berganti.”(Ceramah Enam, Zhuan Falun)

Menemukan keterikatan fundamental, saya memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang prinsip Fa ini. Saya merasa senang dan bisa nyaman secara fisik dan mental.

Tepat sebelum Tahun Baru Imlek, menantu perempuan saya bertanya apakah orang tuanya bisa tinggal di salah satu apartemen kami. Saya setuju tanpa ragu-ragu. Selama Tahun Baru Imlek, menantu perempuan saya, yang bukan seorang praktisi pada waktu itu, membawakan saya daftar nama semua orang di seluruh keluarganya yang telah setuju mundur dari PKT dan organisasi pemuda. Menantu perempuan saya juga sudah mulai berlatih Dafa.

Sembuh dari Kanker

Ibu saya didiagnosis menderita kanker pada September 1998. Pada waktu itu, saya sudah berlatih Dafa dan saya tahu bahwa Guru dapat menyelamatkannya. Saya pergi menemui ibu di rumah sakit setiap hari, dan memutar kaset ceramah Guru. Saya sering mengatakan kepadanya bahwa hanya Guru dan Dafa yang bisa membantunya.

Kemudian, dokter merekomendasikan kemoterapi dan keluarga setuju. Ibu saya berkata, "Saya hanya mengikuti Guru Li, bukan orang lain." Dia meninggalkan rumah sakit dan menolak minum obat. Karena dia buta huruf, dia hanya mendengarkan kaset ceramah Guru Li, atau menonton video ceramah setiap hari. Dia sembuh dari kanker.

Ibu saya dan seorang rekan praktisi tinggal di kompleks perumahan yang sama. Suatu kali, polisi dari Kantor 610 muncul untuk mengganggu rekan praktisi. Ibu saya menanyai polisi: "Untuk apa anda kemari? Anda tidak mengizinkan orang untuk menjadi orang baik, bukan?" Polisi pergi dan tidak kembali.

Tahun ini ibu saya berusia 85 tahun. Dia tidak hanya sehat, tetapi juga sangat energik.