Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita dari Shandong Menderita Gangguan Mental dalam Beberapa Penangkapan karena Keyakinannya

20 Okt. 2019 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Shandong, Tiongkok

(Minghui.org) Setelah selamat dari 10 tahun penjara dan penyiksaan karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, seorang wanita berumur 57 tahun menderita gangguan mental beberapa bulan setelah penangkapannya yang terakhir pada Oktober 2018.

Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Yang Wenjie, warga Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong, dibawa dari rumahnya pada 18 Oktober 2018, oleh petugas dari Divisi Keamanan Domestik Zhaoyuan.

Dia dikirim ke Pusat Penahanan Yantai, di mana para penjaga tetap memborgol tangannya sepanjang waktu, termasuk ketika dia makan, tidur, atau menggunakan kamar kecil.

Yang menderita gangguan mental beberapa bulan kemudian dan dibawa pulang oleh saudarinya.

10 Tahun Penjara dan Penyiksaan

Yang diperkenalkan Falun Gong oleh saudarinya pada Mei 1996. Dia baru saja bercerai dan menderita depresi saat itu. Ajaran spiritual Falun Gong dan lima perangkat latihan yang lembut membantunya memperoleh kembali harapan hidupnya. Masalah perut dan bahu kaku yang dideritanya juga sembuh.

Karena teguh percaya pada Falun Gong, dia berulang kali ditangkap dan disiksa saat ditahan di kamp kerja paksa, pusat cuci otak dan penjara.

Yang ditangkap pada Maret 2002 karena membagikan materi informasi Falun Gong. Dia dihukum tiga tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita No. 2 Provinsi Shandong.

Para penjaga menyumbat mulutnya dengan serbet saniter dan memasukkan foto pencipta Falun Gong ke dalam pakaian dalam untuk mempermalukan dirinya. Setelah hukuman berakhir, Kantor 610 mengirim dia ke pusat cuci otak untuk penahanan lebih lanjut karena dia menolak untuk melepaskan Falun Gong.

Di pusat cuci otak, dia beberapa kali digantung dengan pergelangan tangan dan jari-jari kaki menyentuh tanah, serta dia pernah dilarang tidur selama lebih dari 40 hari.

Dia juga digantung pada tiang besi dalam posisi menghadap ke bawah. Penjaga kemudian menyetrum dirinya dengan tongkat listrik selama lebih dari satu jam. Dia pingsan segera setelah dilepaskan.

Yang ditangkap lagi pada 25 Juli 2010, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Dia dicekok karena melakukan mogok makan untuk memprotes penangkapan dan penahanan sewenang-wenang.

Pengadilan Kota Zhaoyuan menjatuhkan hukuman empat tahun empat bulan penjara kepadanya. Dia dikirim ke Penjara Wanita Shandong di Kota Jinan pada April 2011.

Penjaga penjara sering memukulinya, tidak membiarkan tidur atau membersihkan diri, dan juga mencekok dia dengan air seni.

Karena dia masih tidak mau melepaskan keyakinannya setelah penyiksaan, penjaga memasukkan dirinya ke sel isolasi selama sisa hukumannya selama hampir empat tahun. Sel isolasi, hanya berukuran 18 meter persegi, tidak memiliki jendela dan hanya memiliki lubang seukuran mangkuk di pintu untuk menerima makanan dan air. Pada musim panas selnya sangat panas dan dingin pada musim dingin. Yang tidur di lantai sepanjang waktu.

Yang mengatakan ajaran Falun Gong memberinya kekuatan dan harapan untuk menahan penyiksaan yang tak terbayangkan, serta mengganti kesepiannya dengan kedamaian di hati.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Falun Dafa Practitioner Ms. Yang Wenjie Tortured and Kept in Solitary Confinement at Jinan Women's Prison

Crimes Committed by Police and 610 Office Staff in Zhaoyuan City, Shandong Province

Witnessing Prison Guards Persecute Practitioners to Insanity

Seven Falun Gong Practitioners Illegally Sentenced

Seven Falun Gong Practitioners Brutally Tortured in Brainwashing Center at Zhaoyuan City, Shandong Province

Ms. Yang Wenjie Brutally Tortured in Wangcun Forced Labor Camp in Shandong Province

Police Arrest and Brutally Torture Ms. Yang Wenjie and Ransack Her Home

Ms. Yang Wenjie Tortured for Five Years In Custody of the 610 Office and Brainwashing Center in Zhaoyuan, Shandong Province

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

东省招远市杨文杰自述遭迫害经历