(Minghui.org) Chen Rongshan, mantan direktur dan kepala bedah urologi di Rumah Sakit 205 People Liberation Army (PLA/ TNI Tiongkok) yang telah pensiun beberapa tahun lalu. Dia liburan musim panas di Provinsi Yunan Selatan dan mengunjungi putrinya di Amerika Serikat selama liburan Tahun Baru Imlek setiap tahunnya.

Hidup terlihat baik hingga sekitar akhir 2017, saat Chen bersama istrinya didiagnosa menderita kanker. Dia menjalani reseksi untuk menyembuhkan kanker paru-parunya, dan istrinya menjalani mastektomi ganda.

Perubahan takdir yang tiba-tiba ini dihadapi oleh Chen, yang dijuluki “raja transplantasi ginjal” di Tiongkok, yang kena pembalasan karma karena ratusan transplantasi ilegal yang telah dia lakukan, menurut cerita para praktisi Falun Gong di kampung halamannya.

Falun Gong adalah sebuah ajaran meditasi dan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.

Tidak biasa bagi seorang ahli beda di rumah sakit militer ukuran sedang bisa melakukan begitu banyak transplantasi saat donor organ secara sukarela hampir tidak ada di Tiongkok. Sebuah bukti besar banyaknya jenazah mengindikasikan bahwa para tahanan tidak bersalah di Tiongkok, terutama para praktisi Falun Gong, telah dibuat menjadi donor-donor organ paksa ini.

Ratusan transplantasi yang dilakukan oleh Chen berarti ratusan orang telah mati setelah diambil organnya secara paksa.

Waktu Tunggu Satu Minggu dan 568 Transplantasi Organ

Sebuah laporan yang dipublikasikan pada bulan Mei 2006 oleh Liaoxi Business, bahwa Chen telah melakukan transplantasi 568 ginjal dengan tingkat kesuksesan tinggi. Karena ini, “para pasien datang untuk transplantasi organ dari banyak negara antara lain Taiwan, Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia.” Laporan ini juga memberikan dua contoh transplantasi organ yang dilakukan pada 2002.

Artikel ini dipublikasikan dua bulan setelah pengambilan organ secara paksa dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup di Rumah Sakit Trombosis Sujiatun yang terekpos pada bulan Maret 2006, yang membuat para profesional medis dan pengacara HAM di luar Tiongkok mencurigai sumber dari organ-organ ini.

Pada waktu itu, Rumah Sakit No. 205 PLA tempat Chen bekerja menyatakan bahwa donor organ hidup-hidup ini bisa didapatkan dalam waktu satu minggu. Ini semakin meningkatkan kekhawatiran. Bagaimana bisa sebuah rumah sakit militer tingkat Kotamadya bisa mendapatkan donor organ dalam waktu begitu singkat? Orang Tiongkok mempunyai kepercayaan menjaga tubuh lengkap saat meninggal dunia, dan sangat sedikit yang mau mendonor organ tubuhnya. Meski di Amerika Serikat, di mana donasi organ jauh lebih banyak, waktu menunggu organ sekitar dua hingga empat tahun rata-rata.

Investigasi Para Staf Medis

Seorang saksi mata memberikan kesaksian bahwa rumah sakit melakukan serangkaian transplantasi ginjal untuk lima orang pasien pada tahun 2001. Saksi mata ini mengalami reaksi berlawanan setelah melakukan transplantasi tetapi kemudian selamat setelah berlatih Falun Gong. Keempat pasien lainnya meninggal dunia.

Pada musim gugur 2004, seorang wanita Jinzhou berusia 20an menerima transplantasi organ di rumah sakit. Dia diberitahu bahwa pendonor organnya datang dari tahanan kamp kerja paksa yang berusia 20an dengan kondisi kesehatan yang baik dan akan siap dalam waktu setengah hari. Dalam dua hingga tiga hari dia dirawat di rumah sakit, dia mengetahui bahwa empat dari lima transplantasi ginjal lainnya juga dilakukan pada waktu yang bersamaan.

Kesaksian lainnya mengindikasikan bahwa empat transplantasi ginjal dilakukan di rumah sakit pada bulan Februari 2006. Salah satu dari mereka bernama Li Wei, seorang pejabat dari Rumah Sakit Tianhe di Jinzhou. Dia menghabiskan 60.000 yuan untuk biaya operasi tetapi meninggal dunia setelah satu bulan lebih. Teman-teman dan saudaranya terkejut dengan ketersediaan yang begitu cepat dari sebuah donor ginjal (tersedia dalam waktu satu minggu) begitu juga kematiannya yang tiba-tiba.

Saat seorang investigator pergi ke Rumah Sakit No. 205 PLA dan mengumpulkan sejumlah nama dari para profesional medis di Departemen Urologi, stafnya menjadi gugup dan para pejabat rumah sakit intervensi. Rumah sakit lalu menghubungi polisi, dan para polisi pakaian bebas segera tiba untuk menjaga baik di dalam atau di luar rumah sakit.

Tidak lama, para foto-foto dan nama dari staf medis di Departemen Urologi semua dipindahkan dari dalam rumah sakit dan digantikan dengan nama-nama yang tidak jelas. TV digital di lobi yang sebelumnya menayangkan informasi pengobatan medis kini menayangkan frasa-frasa mengfitnah Falun Gong dan nomor hotline polisi.

Militer Tiongkok Menjadi Juara dalam Transplantasi Organ

Rumah sakit PLA no. 205 adalah rumah sakit yang khusus merawat luka-luka. Sumber organ ginjalnya yang banyak, termasuk 568 kasus transplantasi yang dilaporkan Chen, menimbulkan sejumlah pertanyaan. Dan secara kontras, Rumah Sakit Afiliasi Universitas Medis Liaoning di Jinzhou, sebuah rumah sakit yang secara langsung di bawah Departemen Kesehatan Provinsi Liaoning, hanya melakukan tiga hingga empat transplantasi organ setiap tahunnya.

Transplantasi Ginjal memerlukan kecocokan tipe darah dan Antigen Leukosit Manusia (HLA). Di perlukan ratusan hingga puluhan ribu kandidat untuk mendapatkan sebuah donor yang sesuai bagi seorang pasien. Tanpa sebuah sistem donasi organ nasional, jumlah transplantasi ginjal yang dilakukan di rumah sakit ini membangkitkan pertanyaan-pertanyaan mengenai sumber organnya.

Tetapi rumah sakit ini tidak sendirian, masih banyak rumah sakit militer lainnya yang juga melakukan transplantasi organ dalam jumlah besar. Zhang Yanlin, seorang pejabat kesehatan di Departemen Logistik Umum PLA berkata pada tahun 2008, “Hanya tiga rumah sakit PLA yang boleh melakukan transplantasi ginjal pada tahun 1978. Kini lebih dari 40 rumah sakit militer bisa melakukan transplantasi hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan organ-organ lainnya.” Saat angka ini dibagikan dengan masyarakat, jumlah yang asli bisa jauh lebih tinggi.

Keuntungan

Di samping akses yang mudah pada organ di kamp kerja paksa dan penjara, rumah sakit militer juga mempromosikan transplantasi organ sehubungan dengan keuntungan yang didapat. Dong Jiahong, Direktur Departemen Hepatobiliari di Rumah Sakit Umum PLA, berkata jika seorang pasien mengalami reseksi hati, sebuah rumah sakit tingkat provinsi akan mengenakan biaya 20.000 hingga 30.000 yuan untuknya. Untuk sebuah transplantasi hati, biayanya akan naik hingga 200.000 yuan. Sebagai tambahan untuk harga transplantasi yang lebih tinggi, seorang pasien transplantasi organ juga perlu minum obat immunosupresan seumur hidup, yang memberi pemasukan uang 50.000 hingga 100.000 yuan untuk rumah sakit setiap tahunnya.

Kolaborasi Antara Pengadilan, Penjara, dan Rumah Sakit

Selama sebuah investigasi yang dipublikasikan oleh Organisasi Dunia Untuk Investigasi Penganiayaan Terhadap Falun Gong (WOIPFG) pada tahun 2012, Chen mengakui bahwa organ-organ ini datang dari para tahanan praktisi Falun Gong dan penahanan ini telah disetujui oleh pejabat pengadilan. Dia berkata bahwa Rumah Sakit Pertama Universitas Medis Tiongkok dan rumah sakit lain di Jinzhou, juga terlibat.

Seorang investigator melanjutkan dengan menghubungi Pengadilan Menengah Jinzhou. Seorang petugas yang menjawab panggilan telepon berkata para praktisi Falun Gong yang masih muda dan sehat tersedia sebagai pendonor transplantasi organ.

Para Personel Yang Bertanggung Jawab di Rumah Sakit No.205 PLA

Para investigator mengumpulkan nama-nama dari para staf medis di Departemen Urologi di Rumah Sakit PLA No.205 sebelum dan sesudah informasi ini dirubah di lobi. Di bawah ini adalah nama-nama dan jabatan dari daftar sebelumnya:

Direktur dan Kepala Ahli Bedah: Chen Rongshan (陈荣山)
Deputi Kepala Ahli Bedah: Zong Bin (
纵斌)
Kepala Perawat: Chen Bing (
陈兵)
Para Anggota Staf: Miao Huanyu (
环宇), Kong Tao (孔涛), Zhang Yang (张阳), Jin Xiangyang (金向阳), Pang Xiaobo (庞晓波), Ma Xiaofeng (马晓风), Tong Haiying (佟海英), Yu Lina (丽娜), Sun Yuanyuan (孙圆圆), dan Zhang Lili (张利利)

Di bawah ini adalah nama-nama dan jabatan dari daftar baru:

Kepala Bedah: Tu Shuiping (涂水平), Liu Bing (刘冰), and Meng Yang (孟洋)
Ahli Bedah: Ai Chunyu (
艾春雨), Li Jingfeng (李景峰), and Chen Yan (陈艳)
Para Perawat Pengawas: Chen Xiang (
陈翔), Zhang Lu (张露), and Wang Ying (王影)
Perawat: Wang Jinping (
锦平) and Lu Jian (吕健)
Suster: Zhang Shuxiu (
张淑秀) and Xue Guanghan (薛广寒)

Di bawah ini adalah foto dan nomor kontak dari Chen sebelum dia pensiun:

Nomor Telepon: +86-13841666988 (HP), +86-416-2963495 (Kantor), +86-416-2963559 (Rumah Sakit)

Nomor Telepon istri Chen (nama tidak tersedia): : +86-13309886289

Informasi Kontak Rumah Sakit No. 205 PLA: Wang Jia, Presiden, Gao Zhongmin, Wakil Presiden Operator: : +86-416-2963880 Departemen Urologi: +86-416-2963479

Artikel Terkait dalam Bahasa Inggris:

Investigation Lead: Suspicion Surrounding 568 Kidney Transplants at the Military's 205 Hospital

CCP's Military No.1 in Performing Organ Transplants (Photos)

New Report on Organ Harvesting Announced by World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (Photos)

Voice Recordings: Chen Rongshan, Transplantation Chief of PLA 205 Hospital, Investigated by WOIPFG