(Minghui.org) Kembali ke tahun 2004, pemukiman kami masih merupakan tempat yang kumuh. Banyak bangunan tua, dan jalan-jalan yang berlubang. Jika mengendarai sepeda, kami harus mengayuh secara perlahan.

Kemudian, titik terang muncul di lingkungan kami. Sebuah jendela terbuat dari campuran aluminium dengan dua panel kaca berukuran besar, ditempatkan di jalan. Di bawah pantulan sinar matahari, kaca itu sangat menyilaukan. Meskipun memang bagus, namun tidak dapat dibandingkan dengan lingkungan yang miskin dan tua.

Kami melihat bagian panel dan menemukan artikel propaganda yang memfitnah Falun Gong. Warga berkata, “Partai Komunis menggunakan permainan politiknya dan menyalahgunakan kekuasaan. Memutarbalikkan fakta serta menyebarkan kebohongan.”

Beberapa hari kemudian, sebuah gambar besar muncul di kolom propaganda yang dilukis ulang. Seseorang berkata, “Ini pasti dilakukan oleh praktisi Falun Gong. Siapa lagi yang berani melakukannya?”

Dua hari kemudian, banyak “catatan” bermunculan yang ditempel di lingkungan kami. Mereka membacanya, “Partai Komunis menganiaya dan memfitnah Falun Gong. Ini hal yang membahayakan warga. Falun Gong mengajarkan orang untuk berbuat baik dan memberi manfaat pada banyak orang, memulihkan kesehatan mereka dan membuat mereka menjadi orang yang lebih baik. Karena makin banyak yang mempelajari Falun Gong, Jiang Zemin (mantan pemimpin Partai Komunis yang memerintahkan rezim untuk menganiaya Falun Gong) menjadi cemburu. Dia tidak peduli pada kesejahteraan rakyat dan memaksa mereka untuk berhenti latihan Falun Gong.”

Dan yang paling mengesankan dari catatan itu adalah paragraf terakhir: “Kantor masyarakat seharusnya melayani penduduk, bukannya malah merugikan mereka. Uang sebesar 2000 yuan akan lebih bermanfaat untuk anggaran perbaikan jalan daripada membuat artikel propaganda yang memfitnah Falun Gong. Itulah yang harus dilakukan komunitas setempat.”

Setelah para warga membaca catatan itu, beberapa mengatakan, “Praktisi Falun Gong-lah yang peduli pada kepentingan kami.”

Namun yang mengejutkan adalah diperbaikinya jalan-jalan dalam kurun satu bulan kemudian. Lubang-lubang ditambal dengan aspal, hingga warga tak perlu lagi khawatir pada kecelakaan, dan orang tua tak lagi cemas akan tersandung dan jatuh saat berjalan di lingkungan sekitar.

Ketika saya memeriksa ternyata hanya bagian jalan kami yang diperbaiki, sementara tempat lain tidak.

Kami menghargai apa yang dilakukan dan apa yang pernah dikatakan praktisi Falun Gong. Tanpa keterlibatan mereka, jalanan kami tidak akan pernah diperbaiki.