(Minghui.org) Penganiayaan Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), didasari oleh kebohongan dan fitnahan yang telah dimulai sejak tahun 1999. Untuk menghilangkan prasangka buruk yang terus terjadi terhadap keyakinan mereka, seluruh praktisi Falun Dafa termasuk yang ditahan, menggunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang tidak memiliki basis hukum.

Telah beberapa kali saya ditangkap karena menolak melepaskan Falun Dafa, sebuah metode kultivasi jiwa dan raga berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Tak peduli dimana saya ditempatkan, pusat penahanan atau kamp kerja, saya selalu berbicara pada para penjaga dan narapidana tentang keyakinan saya. Banyak dari mereka telah melihat fakta sesungguhnya dari propaganda jahat PKT terhadap Falun Dafa, bahkan menghargai kebenaran Dafa dan kebaikan praktisi.

Artikel di bawah ini merupakan beberapa contoh.

Memahami Fakta Kebenaran

Saya ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan lokal untuk kedua kalinya pada September 1999. Seorang rekan praktisi memperingatkan saya bahwa sipir di blok kami sangat kejam terhadap praktisi. Sipir ini tidak sabar ingin menginterogasi saya setelah dia mengetahui bahwa saya seorang direktur departemen.

Sipir itu mengkritik saya, “Kenapa anda tidak menikmati kehidupan yang sudah baik? Apa anda harus melakukan ini? Apa sudah tidak hal lain yang bisa anda lakukan?”Dia menambahkan, “Di blok ini, anda harus mengikuti peraturan. Anda tidak boleh berlatih Falun Gong atau belajar buku Falun Gong. Beberapa praktisi sebelum anda telah dihukum dan tidak berani berlatih lagi. Anda sebaiknya patuh dan jangan menimbulkan masalah. "

"Apakah anda sudah mengetahui Falun Dafa yang sebenarnya?" tanya saya.

Dia berkata, “Siapa yang tidak? Sudah ada di televisi setiap hari selama dua bulan terakhir. Kami memiliki dokumen yang diturunkan dari atasan. Saya tidak mengerti mengapa kalian mempercayai hal-hal takhayul ini.”

Karena dia telah tertipu sepenuhnya oleh kebohongan PKT, saya menceritakan pengalaman saya secara detail—dari keputusan saya berlatih Falun Gong sampai manfaat yang saya terima dari latihan ini.

***

Saya lahir dalam keluarga besar—kedua orang tua saya petani. Ayah bekerja dalam kelompok produksi desa. Selain pekerjaannya, ia memiliki sebidang kecil tanah pribadi untuk bercocok tanam. Ibu beternak babi untuk mendapat penghasilan tambahan. Namun sulit untuk memenuhi kebutuhan. Keluarga kami sangat miskin, bahkan kami memiliki hutang 1000 yuan, jumlah yang sangat besar bagi keluarga kami.

Suatu malam ayah pergi ke rapat kelompok produksi dan tidak pulang seperti biasanya. Ibu merasa sangat cemas, termasuk saya sebagai anak tertua. Saya hanya berbaring di tempat tidur tidak mengantuk. Ketika ayah akhirnya pulang, saya mendengar percakapan mereka.

“Hari-hari kita akan semakin sulit. Karena kita memiliki tanah pribadi dan memelihara babi, saya dipaksa mengakui bahwa kita adalah kapitalis. Bagaimana kita hidup tanpa penghasilan tambahan ini?"

Dengan kata-kata ayah yang bergema, saya belajar sangat giat di sekolah dan bekerja keras setelah lulus, berharap mendapatkan uang lebih banyak untuk keluarga kami. Di tempat kerja, saya terpilih sebagai wakil sekretaris Partai dan pemimpin tingkat menengah. Usia saya bahkan belum genap 40 tahun saat menjadi wakil direktur departemen. Saya dianggap oleh atasan saya sebagai kader cadangan muda yang menjanjikan.

Siapa yang bisa membayangkan berapa banyak anak desa tanpa latar belakang dan uang, harus menyerah untuk mencapai posisi ini? Saya hidup hemat untuk menyimpan lebih banyak uang untuk keluarga saya. Tekanan finansial serta pengalaman selama bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia politik, perlahan-lahan berdampak pada kesehatan saya. Saya akhirnya didiagnosis menderita penyakit darah yang tidak dapat disembuhkan oleh rumah sakit, dengan berbagai komplikasi. Sementara semua orang mengagumi prestasi saya, tubuh saya digerogoti oleh berbagai penyakit, bahkan untuk tetap hidup saya harus mengandalkan pil setiap hari.

Orang tua saya menangis tersedu-sedu ketika mendengar berita buruk ini. Ibu menulis surat wasiat, bahwa dia akan ikut bersama saya jika saya meninggal.

Saya harus mendapatkan transfusi darah setiap beberapa hari saat keadaannya memburuk. Saya mencoba latihan qigong dan berbagai jenis obat Tiongkok, tetapi tidak begitu manjur. Kondisi saya menjadi tidak stabil.

Namun setelah berlatih Falun Dafa selama sepuluh hari, seluruh penyakit saya lenyap sepenuhnya. Tubuh saya terasa ringan dan bebas dari penyakit; Saya merasakan nikmatnya sebuah kehidupan baru. Maka saya memutuskan untuk terus berkultivasi Dafa sampai akhir, tidak peduli masalah apa pun yang saya hadapi.

Saya memperkenalkan Falun Dafa kepada seluruh keluarga saya. Hasilnya, berbagai penyakit ibu seperti rematik, penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan sakit kepala yang kronis, lenyap sepenuhnya. Sirosis (rusaknya organ hati) yang diderita adik perempuan saya lenyap dan ayah saya sembuh dari arteriosklerosis (kondisi pengerasan arteri yang akan menyebabkan penyakit jantung degeneratif).

Setelah melihat manfaat kesehatan yang diterima oleh keluarga saya, banyak teman dan kerabat saya menjadi praktisi. Mereka semua mendapat berkat dari Dafa.

***Setelah selesai menceritakan pengalaman saya, saya berkata kepada sipir itu, "Saya pasti sudah mati jika bukan karena Dafa. Apakah saya salah satu dari orang-orang irasional yang mereka bicarakan di TV?"

Matanya tampak berkaca-kaca. Dia melihat ke luar jendela dan untuk sesaat dia tidak berbicara.

“Saya sudah membaca Zhuan Falun. Apakah buku itu benar-benar ditulis olehnya? Bagaimana dia sampai tahu semua hal tentang astronomi dan geografi meski dia tidak pernah kuliah?” tanya dia.

Zhuan Falun, tentu saja, buku utama ajaran Falun Dafa, dan "Dia" di sini merujuk pada Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa.

Saya berkata padanya, “Saya mengerti apa yang anda pikirkan. Dalam konferensi ceramah Fa yang saya hadiri di Dalian, Guru Li mengajar Fa selama tiga jam tanpa naskah. Dia adalah master qigong yang terkenal di Beijing, dan merawat banyak pasien di dua Pameran Kesehatan, tidak peduli penyakit apa pun yang diderita mereka.”

Dia tersenyum, “Tidak heran anda menjadi kader departemen. Semuanya sangat logis."

“Ini bukan tentang saya. Saya hanya mengatakan yang sebenarnya,” ucap saya.

Sejak percakapan itu, dia selalu berbicara pada saya di kantornya atau di luar penjara setiap kali dia bertugas. Pada suatu kesempatan, dia memasak beberapa telur dan semangkuk bubur untuk saya ketika dia mengetahui saya diare. Dia juga membawakan saya sebotol termos berisi air hangat.

Itulah pertama kalinya dia memperlakukan tahanannya dengan sangat baik.

Suatu hari, saya mengundang dia untuk makan malam bersama setelah saya dibebaskan dari pusat penahanan. Dia berterima kasih kepada saya karena telah memberi tahu dia kebenaran Falun Dafa.

Dia berkata, “Hidup itu seperti permainan catur. Anda akan kalah jika gagal membuat keputusan yang tepat. Demikian pula, anda tidak akan sembuh jika tidak dapat membuat keputusan yang benar. Saya pasti masih percaya pada propaganda TV jika anda tidak memberi tahu saya fakta sebenarnya. Bagaimana mungkin pemerintah berbohong sampai sejauh ini pada rakyatnya sendiri?”

Menjadi Teman Praktisi Dafa

Ketika pemahamannya tentang kebenaran Falun Dafa semakin dalam, sikapnya terhadap Dafa menjadi lebih positif. Dia telah menjadi teman bagi para praktisi.

Setiap kali ada praktisi yang dibawa ke pusat penahanan, sipir ini selalu mengatakan kepada kepala narapidana untuk merawat temannya dengan baik. Dia terkadang membeli kebutuhan sehari-hari untuk praktisi dengan uangnya sendiri.

Seorang rekan praktisi yang dibebaskan dari pusat penahanan menceritakan kepada saya sebuah kisah tentang sipir ini.

Dia berkata, “Pada hari kedua di pusat penahanan, saya mendengar sipir ini meminta kepala narapidana untuk merawat saya meski dia tidak mengenal saya. Ketika penjaga mengejeknya karena punya 'banyak teman,' sipir itu berkata, 'Ya. Semua praktisi Falun Dafa adalah teman saya."

Praktisi lain yang dibebaskan berkata, “Setiap praktisi di pusat penahanan tahu bahwa sipir ini merawat mereka. Mereka selalu datang padanya untuk meminta bantuan.”

Sipir ini selalu mencari informasi pada orang-orang, setiap kali saya meminta pertolongannya tentang praktisi yang ditahan di pusat penahanan - apakah orang tertentu telah dibawa masuk, atau bagaimana kabar seseorang.

Ketika ditahan di pusat penahanan, saya pernah bertanya kepadanya apakah membantu saya akan menyebabkan masalah baginya.

Dia berkata, “Saya memikirkan tentang itu. Tetapi kalian para praktisi berbeda dari narapidana umumnya. Anda adalah orang baik yang tidak menyakiti siapa pun. Saya sudah berada di sini selama bertahun-tahun dan atasan saya memahami saya. Faktanya, sudah begitu lama para atasan memiliki pemahaman mereka sendiri tentang Falun Dafa. Penganiayaan ini hanyalah sebuah gerakan dan akan berakhir di bawah pemerintahan yang baru. Saya ingin berdiri bersama kalian. Di situlah saya merasa paling bahagia dan paling nyaman."

Dia juga membantu seorang rekan praktisi mengirimkan beberapa barang, termasuk beberapa ceramah Falun Dafa, ke pusat penahanan. Untuk menunjukkan penghargaannya, rekan praktisi ini mengundangnya untuk makan malam. Yang mengejutkan, sipir ini diam-diam membayar biaya di muka.

Melihat rekan praktisi ini merasa malu, dia berkata, “Saya mengerti perasaan kamu. Tetapi saat ini anda masih dianiaya oleh PKT. Banyak praktisi seperti anda telah kehilangan penghasilan mereka. Anda dapat membayar saya kembali ketika penganiayaan berakhir.”

Karena perubahan sikapnya terhadap Falun Dafa, sipir ini diberkati oleh Dafa. Dulu dia memiliki tekanan darah tinggi dan penyakit yang tidak diketahui. Kini semua penyakitnya telah lenyap dan dia sekarang sangat sehat. Dia juga dipromosikan ke posisi baru.

(Bersambung)