(Minghui.org) Sebagai seorang praktisi Falun Gong, saya baik kepada orang lain dan memandang ringan kepentingan pribadi. Saya mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu setiap kali saya melakukan atau mengatakan sesuatu, dan mencari ke dalam ketika menghadapi konflik. Saya juga menetapkan persyaratan yang sangat ketat untuk diri sendiri.

Suami pertama saya dan saya memiliki dua anak perempuan. Saya menikah lagi setelah dia meninggal. Suami saya saat ini dan mantan istrinya memiliki seorang putra. Berikut ini adalah beberapa cerita yang ingin saya bagikan dengan anda.

Ibu Tiri yang Bahagia

Kebanyakan orang tua mendapati bahwa membesarkan dan mendidik seorang anak dalam masyarakat saat ini sangat sulit. Namun, setiap kali saya menghadapi sesuatu yang sulit, saya melihat sesuatu dari perspektif prinsip-prinsip Falun Dafa: Sejati, Baik, Sabar. Akibatnya, masalah saya sepertinya cepat hilang, membuat saya menjadi ibu tiri yang sangat bahagia.

Guru Li Hongzhi berkata:

“saya sering mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi kebaikan orang lain, sedikitpun tidak ada pemikiran dan tujuan untuk diri sendiri, perkataan yang diucapkannya akan membuat orang lain meneteskan air mata. Saya tidak hanya mengajarkan kalian Dafa, perilaku saya juga telah ditinggalkan untuk kalian. Nada pembicaraan dan kebaikan hati dalam melakukan pekerjaan, ditambah dengan prinsip rasional dapat mengubah hati orang, namun dengan cara perintah selamanya tidak akan berhasil! Jika hati orang lain tidak patuh namun hanya permukaan saja yang patuh, maka masih akan melakukan sesuatu menurut kehendak dirinya di saat tidak ada yang melihat " (“Sadar Jernih Ptunjuk Penting untuk gigih Maju I)

Suatu hari, putra tiri saya memberi tahu bahwa perusahaan telah memintanya untuk bekerja pada hari Minggu tertentu. Ketika saya tahu bahwa dia berbohong kepada saya, saya tidak marah padanya. Sebaliknya, saya berkata, "Bagaimana perasaan kamu jika semua orang di sekitar tidak lagi mempercayai kamu, karena kebohonganmu?"

Kemudian, saya menceritakan kepadanya tentang seorang anak lelaki gembala yang berulang kali menipu orang bahwa seekor serigala sedang menyerang perkampungan. Ketika seekor serigala benar-benar muncul, tangisan bocah itu meminta bantuan tidak ditanggapi, karena semua orang mengira itu hanyalah tangisan palsu. Pada akhirnya, bocah itu dimakan serigala.

Di lain waktu, dia berbohong kepada saya tentang gajinya. Saya dengan ramah mengatakan kepadanya, “Keluarga kita memiliki penghasilan terbatas. Orang tua kamu hidup hemat untuk menghemat uang untuk masa depanmu. Karena kamu seorang pemuda sekarang, kamu harus memperhatikan orang tuamu.” Dia tersentuh dan berkata bahwa dia pasti akan mengubah cara hidupnya.

Dia biasanya pulang terlambat dari kantor, dan bahkan mematikan ponselnya sehingga saya tidak bisa menghubunginya. Sekarang, semuanya berbeda. Dia mengirimi saya pesan setiap hari dan langsung pulang setelah bekerja.

Ketika dia harus lembur, dia selalu mengirimi saya pesan: “Bu, saya bekerja lembur, malam ini. Nikmati makan malammu. Jangan tunggu saya.” Ketika saya melihat pesannya, saya sangat bahagia.

Sopir Taksi memberi hormat kepada kami

Suatu hari, putri sulung saya dan saya naik taksi ketika kami mulai berbicara tentang saudara perempuannya yang punya mobil. Saya berkata, "Bukan ide yang baik baginya meminta uang dari saudara lain untuk membeli bensin."

Sopir itu berkomentar, "Saya mendengar percakapan anda dan saya dapat mengatakan bahwa anda berdua adalah orang baik."

Saya berkata, "Kami adalah praktisi Falun Gong dan selalu mempertimbangkan orang lain."

Saya melanjutkan, “Saya menikah lagi setelah suami saya meninggal. Saya memiliki dua putri dari pernikahan itu. Suami saya sekarang memiliki seorang putra. Kami memiliki rumah apartemen, yang kemudian dihancurkan untuk membuka jalan bagi kompleks bangunan baru.”

“Untuk mengganti rumah kami, kontraktor menawari kami dua apartemen baru yang terpisah. Putri kedua saya dan pacarnya sedang menunggu salah satu apartemen selesai sehingga mereka bisa pindah dan menikah.”

Menantu saya seusia dengan putri kedua saya. Saya memberi tahu putri pertama saya, “Mengapa kita tidak memberi saudara tirimu apartemen lain, jadi ketika dia menikah di masa depan, dia dan istrinya akan memiliki tempat tinggal yang menyenangkan?”

“Putri pertama saya, yang juga seorang praktisi Falun Gong, langsung setuju. Ketika bibinya kemudian mendengar tentang keputusan kami, mereka sangat tidak bahagia. Sebenarnya, saya bersalah karena tidak berkonsultasi dengan mereka mengenai hal ini. Pada akhirnya, kami semua sampai pada kesimpulan bahwa akan lebih baik jika kami hanya meminjamkan unit apartemen kepada putra tiri saya ketika dia menikah.”

Sopir itu berkata, “Anda benar-benar luar biasa! Sekarang, saudara-saudari berebut apa saja. Jarang menemukan orang seperti anda!"

Putri pertama saya berkata, “Untuk menjadi orang baik, kami mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Kami baik kepada orang lain, yang sama sekali berbeda dari bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggambarkan kami kepada publik. Untuk membenarkan penganiayaan, pertama-tama mereka harus memfitnah dan menjebak Falun Gong dengan kejam.”

Saya menambahkan, "Hari ini, kami telah berkendara cukup jauh, yang memberi anda kesempatan baik untuk mempelajari fakta tentang Falun Gong. Apakah anda anggota PKT, Liga Pemuda, atau Pionir Muda?” Dia berkata bahwa dia adalah anggota Pionir Muda. Saya menyarankannya untuk mundur dari keanggotaannya di organisasi yang berafiliasi dengan PKT ini. Dia dengan senang hati setuju.

Ketika kami tiba di tempat tujuan, kami membayar sopir dan keluar dari mobil. Dia juga keluar dari mobil, berdiri penuh perhatian, dan memberi hormat kepada kami.

Membersihkan Lorong

Ketika bekas rumah kami dihancurkan, kami menyewa sebuah apartemen di lantai pertama sebuah bangunan enam lantai.

Suami saya merenovasi rumah untuk mencari nafkah. Jadi, kami mengerjakan dan merapikan seluruh apartemen yang sekarang kami tinggali.

Ke mana pun saya pergi, saya selalu ingat ajaran Guru:

"Itu karena seorang praktisi harus menunjukkan bahwa ia merupakan seorang yang baik di mana pun dia berada." ("Mengajar Fa dan Menjawab Pertanyaan di Guangzhou" di Zhuan Falun Fajie, penjelasan dari Zhuan Falun).

Saya rutin membersihkan tangga dari lantai enam ke lantai satu. Saya tinggal di ujung timur gedung. Ketika saya membersihkan ruang bawah tanah di sisi gedung, saya juga membersihkan ruang bawah tanah di bagian gedung yang lain.

Karena orang tua umumnya menggunakan pegangan tangan, saat naik dan turun tangga, saya ingin membersihkan semua pegangan tangan. Ketika salju turun, saya membersihkan jalan di depan seluruh bangunan, sehingga penghuni dan tamu-tamu mereka dapat berjalan dengan aman di trotoar.

Seorang wanita tua berkomentar, “Sangat sulit untuk menemukan orang yang baik seperti anda, saat ini!”

Saya berkata, "Saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Guru saya mengajarkan kami untuk menjadi orang baik. Saya seharusnya seperti itu!"